Senin, 18 Agustus 2014

Absolute Boyfriend (Chapter 8)



Tittle                : Absolute Boyfriend
Chapter           : VIII
Author             : Jie Er-Jerry
Pair                  : -
Rated              : T
Genre              : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer       : para pemain disini itu yang pasti bukan punya saya, mereka  punya orang  tua masing-masing.
Warning          : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary         : “karena aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan kami ini serius ?

ŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸ

Su Jung’s POV

Beberapa hari kemudian ....

            Sejujurnya aku lelah. Amat sangat lelah. Berlatih ‘perang’ dengan Kookie dan L.Joe membuat tubuhku rasanya remuk. Seakan seluruh organ tubuhku akan lepas dari tempatnya. Mereka berdua itu benar-benar makhluk aneh. Dan aku heran, kenapa Hyeongkon oppa dan Minwoo oppa membantu mereka berdua. Sumpah ! ini namanya pem-bully-an massal. Tapi aku bersyukur ada Minwoo oppa karena dia akan langsung menyembuhkanku ketika aku terluka saat berlatih pedang, panah, atau tombak. Entahlah, aku merasa kalau Minwoo oppa juga bukan manusia seperti L.Joe dan Kookie.
            Mereka bilang, peranku adalah ratu. Dan rajanya adalah L.Joe. berarti aku harus melindungi L.Joe ? tapi dari apa ? para malaikat ? malaikat apa coba ? dimana ? kapan perangnya ? serius, kalau saja otakku itu balon, pasti saat aku dinobatkan sebagai “RATU”, otakku pasti akan meledak tanpa harus kusuruh. Seperti main catur saja. kookie bilang peran dia itu ksatria ? membingungkan atau memang otakku saja yang tidak cepat paham ? sepertinya aku ketularan virus lambannya si Hyun Na.

“kenapa harus aku ?” tanyaku dalam hati. sekarang aku sedang ‘kabur’ dari keempat namja dirumahku karena aku benar-benar lelah dengan latihan itu. biarkan paru-paruku mendapatkan udara segar. Bukan udara berpolusi karena kekuatan kedua namja, maksudku L.Joe dan Jungkook yang selalu mengeluarkan emosi berupa api setiap kali aku melakukan kesalahan.
“aku lelah ...” ujarku lirih pada akhirnya. Aku berhenti memandang langit. Kini aku memandangi rambutku sendiri.
“merah .... semerah darah ...” ucapku. Aku baru sadar dengan rambutku ini. Benar kata orang-orang, aku bukan manusia biasa. Rambutku ini tergolong tidak normal dalam ilmu medis. Dan haruskah aku percara bahwa aku dilahirkan untuk memulai dan mengakhiri perang antar kaum iblis dan malaikat ? apa yang mereka perebutkan ? menggelikan !
“aku ini apa ? siapa ? kenapa aku harus lahir ?” tanyaku pada diriku sendiri.

“kau manusia istimewa yang harus dimusnahkan, Kim Su Jung” jawab seseorang dibelakangku. Aku melotot kaget. Kupikir hanya aku yang ada disini. Diatas atap gedung tua tak terpakai yang biasa kudatangi sejak SMP saat aku kesal dengan teman-temanku. Tunggu sebentar, barusan suara itu bilang apa ? memusnahkanku ? maksudnya, membunuhku ?
“mwo ?” bentakku seraya menoleh kearahnya.
“gulp !” aku meneguk salivaku gugup. Bagaimana tidak ? suara yang menjawabku tadi adalah milik namja tampan dengan alis mata tebal dan hidung yang mancung sempurna.
“kau tidak tuli kan ? kau lahir, karena kau manusia istimewa yang harus dimusnahkan !” jawabnya. Ia menatap tajam kearahku dan membuatku memanglingkan wajah karena takut sekaligus ... gugup ?
“aku juga bertanya-tanya, kenapa juga kau harus lahir ? merepotkan saja !” ucapnya dingin dan itu membuatku sesuatu dalam diriku rasanya sakit. Oke, sesuatu yang berada di dada sebelah kiriku rasanya sakit sekali.
“apa maksud ada tuan ?” tanyaku menahan emosi. Gila, itu kata-kata paling menyakitkan yang pernah kuterima dari orang asing. Apalagi dia, yang kurasa bukan orang. Orang saja bukan apalagi manusia.
“kurasa kau tau jawabannya. Karena kuyakin kekasihmu yang agung itu sudah memberitahukanmu sebelumnya” jawabnya angkuh. Aku muak dengan sikapnya. Ganteng-ganteng tapi sengak sekali wajahnya. Seharusnya kau yang lenyap dari muka bumi ini, hey tuan bermulut pedas !
“kau tidak bisa kabur” ucapnya seraya mencengkram pergelangan tanganku saat aku hendak pergi. Hey cepat sekali pergerakannya ? siapa dia ?
“si-siapa kau ?” tanyaku terbata seraya menatap wajahnya. Oh, obsidian yang indah. Sayang sekali harus dimiliki pria bermuka sengak seperti makhluk ini.
“kau tidak perlu tau siapa aku. Yang jelas, aku sudah menemukanmu dan kau harus kumusnahkan sekarang juga !” ucapnya. aku menaikkan  sebelah alisku. Bingung.
“kau sedang berakting untuk drama kuliahmu ? sungguh, aktingmu bagus sekali tuan ! kau akan menjadi aktor paling sukses bahkan kuyakin sutradara dari berbagai film box office akan mengontrakmu tapi tolong, lepaskan tanganku. Ini menyakitkan” ujarku. Apa dia tersinggung dengan ucapanku ? dia semakin kuat mencengkram tanganku. Membuatku merintih kesakitan.
“asshhh ..” ringisku. Sakit sekali.
“kau menghinaku hah ?” bentaknya murka. Aku hanya memejamkan mata. Entahlah, aku hanya pasrah kalau saja terjadi sesuatu yang buruk padaku karenanya.
“bisa kau lepaskan, Lee Joon-ssi ?” tanya seseorang. Namja kurasa. Aku membuka mata dan benar. Dia namja. Oh siapalagi dia ?
“mau merebut mangsaku hm ? Wu Yi Fan ?” tanya makhluk bernama Lee Joon itu.
“tidak, hanya akan mengambil apa yang jadi milik tuanku !” jawab namja itu dan ...

SSRREEEETT ...

            Entah kenapa, aku selalu suka aroma ini. Aroma darah. Bahkan tidak kupungkiri kalau aku menyukai setiap tetes darah yang keluar dari tubuhku setiap kali aku latihan. apa aku seorang Masochist ?

“aaahh !” aku membelalakkan mataku saat kulihat pria bernama Wu Yi Fan itu memilikki sayap seperti seekor kelelawar dengan sebuah busur panah ditangannya dan aku merasakan cengkraman ditanganku terlepas.
“darah ..” ujarku lirih.
“maafkan aku, Ratu, biasakah kau minggir ? aku harus menghabisi makhluk sok suci yang ada dibelakang anda” jawabnya dan seketika aku menoleh dan disana, namja dengan wajah sengak bernama Lee Joon itu tengah terluka dibagian bahu kirinya dengan sebuah anak panah berwana hitam legam dan cahaya merah disekitarnya. Hey lihat sayap layaknya burung merpati itu ! sungguh indah ! tapi tidak indah jika dimiliki oleh pria bermulut pedas itu.
“Ratu ?”
“eh ?” aku tersadar dari lamunanku dan segara menyingkir saat kulihat pria bernama Wu Yi Fan itu mulai membuat anak panahnya lagi dan pria bersayap merpati itu juga bangkit. Tapi, kenapa sayapnya menghitam ? bodoh ah, yang penting aku harus minggir dulu.
“dark of the night. Red of the queen’s blood. White of a holly angel. Give me that power. Born to kill a betrayal” Wu Yi Fan mengucapkan sesuatu saat ia mengarahkan busur panahnya. Dan wow !! ajaib ! muncul sebuah anak panah berwarna putih dengan aksen darah merah dan aura berwarna hitam muncul setelah dia mengucapkan kata-kata yang aku kurang jelas tadi mendengarnya. Dan lihat si Lee Joon, dia juga mengeluarkan sebuah pedang dengan aura berwarna emas.
“Excallibur ?” tanya Yi Fan, masih fokus dengan busur panahnya.
“aku tidak akan kalah, Wu Yi Fan !” teriak Lee Joon murka. Well, wajah sengaknya jadi bertambah sengak setelah dia mengatakan itu. aku hanya mematung. Benar-benar aura yang mencekam. Apakah L.Joe dan Jungkook menyadari ini ? kemana mereka ?

            Dan yang kulihat sekarang adalah pertarungan dua namja yang tidak kukenal, yang kuyakini keduanya bukanlah manusia. Mungkin si Wu Yi Fan itu adalah sejenis dengan Jungkook atau L.Joe tapi kayaknya sejenis dengan Jungkook dan yang bernama Lee Joon itu yang disebut malaikat hitam. Aku ingat L.Joe pernah bilang kalau malakat hitam adalah mereka yang dibuang dari surga karena serakah. Sejenis dengan Lucifer menurutku tapi L.Joe membantah dan bilang kalau Lucifer, makhluk murni yang memang diharamkan menyentuh surga.
            Aku benar-benar tidak bisa berkutik saat kedua makhluk disana bertarung dengan sengit. Dengan darah yang muncrat sana-sini dan senjata yang saking bergesekan, dan rintihan karena terkena senjata lawan. Andai saja saat ini kami tengah syuting film, aku jamin hasilnya kan sangat memuaskan dan akan jadi film box office nomor 1 didunia. Tapi pada kenyatannya apa yang kami lakukan disini nyata.

“hentikan !” jeritku pada akhirnya. Kasihan juga mereka berdua. Wajah tampan mereka jadi jelek semua karena penuh luka.
“aku harus membunuhnya !”
“tak akan kubiarkan kau menyentuh satu inchi pun bagian tubuh ratuku”
“dia pantas mati”
“kau yang lebih pantas !” setelah mengatakan itu, Yi Fan semakin memperbanyak jumlah anak panahnya dan menyerang Lee Joon bertubi-tubi. Sampai akhirnya,
“sial !” Lee Joon menghilang begitu saja.
“pecundang !” umpan Yi Fan kesal. Busur panahnya menghilang begitu saja dan dia bernafas terburu.
“hah ?” aku bingung kemana perginya Lee Joon tadi. Sadar akan keadaan Yi Fan, akupun menghampirinya.
“apa kau baik-baik saja ?” tanyaku khawatir seraya memegang bahunya dan dia tersentak mundur.
“ada apa ?” tanyaku bingung.
“dingin” jawabnya masih dengan nafas memburu.
“apanya ?” tanyaku lagi.
“auramu dingin, Ratu” jawabnya dan dia membungkuk hormat setelah menyebutku ratu.
“kau terluka, harus segera diobati” kataku.
“tidak perlu, lukaku akan sembuh sendiri” tolaknya.
“ya aku tau, tapi luka fisikmu cukup parah. Ayo, jangan membantah ratumu !” ucapku agak sombong sih, tapi biarlah, bukankah prajurit akan menuruti kata Ratunya ? oke, mari kita manfaatkan kesempatan ini.
“ehm ...” dia nampak berfikir.
“apalagi ? ayo !” ajakku seraya mengulurkan tanganku. Dia mengamati uluran tanganku dengan ragu sampai akhirnya ...
“kau bisa memanggilku Kriss. Aku adalah Archer milik Tuan L.Joe” ucapnya saat menerima uluran tanganku.
“kau bisa memanggilku Su Jung, Kriss-oppa” jawabku seraya tersenyum. Dia membalas senyumku. Dan oh, sial ! kenapa aku harus senam jantung dadakan saat melihat senyumnya ?
“kita akan kemana ?” tanyanya yang seketika menyadarkan ku.
“o-oh ? ki-kita kerumahku. Kau akan bertemu dengan L.Joe-oppa dan Jungkook disana” jawabku terbata karena malu telah melamun.
“Jungkook ? Jeon Jongkook ? Si Satan imut itu ?” tanya Kriss-oppa tidak percaya. Wajahnya yang penuh luka jadi lucu sekali.
“ne, Jeon Jungkook, si Ksatria” jawabku.
“ayo, kita segera kesana” ajakku seraya menggandeng tangannya. L.Joe-oppa, maafkan aku ya (/-\)
End of Su Jung’s POV

Normal POV

            Su Jung membawa Kriss menuju rumahnya dan disambut dengan aura mengerikan dari L.Joe.

“tadaima ...” sapa Su Jung.
“bisa kau lepas pegangan tanganmu itu chagi ?” tanya L.Joe mengintimidasi. Su Jung menoleh kearah yang ditatap L.Joe dan seketika dia menghempaskan tangan Kriss yang sedang terluka.
“mi-mian :3” ucap Su Jung seraya menunduk.
“maafkan saya, Tuan” ucap Kriss seraya berlutut hormat. L.Joe hanya tersenyum. Oh dia rindu sekali pada sahabat sekaligus bentengnya itu.
“Kriss-hyung !!” pekik seseorang yang langsung menghampiri Kriss. Kriss mendongak dan mendapati seroang namja yang lebih muda beberapa tahun darinya itu berlari untuk memeluknya.

BRUKK !!!

“apa kau memang suka menubruk siapapun ?” tanya L.Joe pada Jungkook.
“huwaaaaaa aku merindukanmu hyung !! kupikir kepalamu hilang ditebas pedang Dundulf milik psikopat gila itu !!” pekik Jungkook seraya memeluk erat Kriss yang temenung dengan kata-kata namja imut itu. Su Jung menghampiri L.Joe dan tersenyum melihat Jungkook yang sedang memeluk Kriss posesif.
“bicara apa kau bocah ?” tanya Kriss kesal. Jungkook semakin mempererat pelukannya, membuat Kriss susah bernafas.
“aku harus menemui Minmwoo oppa untuk mengobati luka Kriss-oppa”
“baiklah, setelah itu jelaskan darimana saja kau dan kenapa bisa berada dengan Kriss dan bergandengan tangan” jawab L.Joe sedikit dingin membuat Su Jung menghela nafas pelan. Dia merasa bersalah.
“baiklah” jawab Su Jung seraya menatap L.Joe dan tiba-tiba ..

CUP !
“eh ?” Su Jung tersentak kaget saat L.Joe mencium keningnya. Untuk pertama kalinya dan L.Joe sendiri tidak mengerti kenapa dia melakukannya.
“sial !” umpat L.Joe dalam hati.
“a-aku permisi” pamit Su Jung yang masih shock sementara L.joe hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu menghampiri dua anak buahnya.
“aku tidak menyangka akan bertemu denganmu sobat !” sapa L.Joe pada Kriss, membuat kegiatan pelukan Jungkook terinterupsi.
“aku lebih tidak menyangka akan dipertemukan denganmu oleh sang ratu” balas Kriss seraya berdiri dari posisinya semula. Memberikan hormat pada Rajanya dan memberikan salam sahabat. Jungkook terlihat yang paling senang.
“akhirnya Archer nya ketemu satu !” pekik Jungkook.
“apa yang lain masih belum ditemukan ?” tanya Kriss.
“aku masih berusaha menemukan Saber dan Lancer “ jawab Jungkook.
“kemana perginya Park Chanyeol dan Kim Minseok semenjak perang itu ?” tanya Kriss pada L.Joe.
“aku sudah menghilang saat perang mencapai puncak, tidakkah kau ingat ?” tanya L.joe balik.
“ah benar juga. Kuharap mereka segera ditemukan”
“kami juga berharap seperti itu hyung”
“Kriss, kau harus segera mengobati lukamu” kata L.Joe.
“andai diriku adalah Saber” keluh Kriss.
“kajja, lukamu semakin parah hyung” Jungkook pun menarik Kriss untuk masuk kerumah sedangkan Su Jung sedaritadi berdiri di ambang pintu memperhatikan ketiga namja beda jenis itu dengan senyuman manisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar