Tittle
: Absolute Boyfriend
Chapter
: I
Author
: Jie Er-Jerry
Pair
: belum ada
Rated : T
Genre : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer
: para pemain disini itu yang pasti
bukan punya saya, mereka punya orang tua masing-masing.
Warning : Cerita ini hanya fiktif belaka.
Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary : “karena
aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan
kami ini serius ?
Dinginnya suhu udara di tengah kota tak membuat
gadis berambut panjang sepinggang dan warna semerah darah berusia 18 tahun itu
beku. Dengan tampang masam dan bibir yang dia kerucutkan dia berjalan cepat
melawan salju malam itu. dipikirannya hanya satu, mendapatkan pacar dalam waktu
singkat.
“kalau
bukan karena ucapan Hyun Na dan Ah Rin, aku mana mau nyari pacar !” gerutunya.
Dia jadi mengingat ucapan kedua sahabatnya saat di kelas tadi siang.
Flashback
“Su
Jung !!” panggil seorang gadis cantik dengan rambut coklat sebahu dan menggunakan
softlens berwarna ungu.
“hm
?” jawab gadis bernama Su Jung itu singkat.
“kau
mau ikut ?” tanya temannya itu.
“hah
? kemana ?” Su Jung balik bertanya.
“kami
akan mengadakan pesta di rumah si Chanyeol. Kau mau ikut ?” jawab temannya itu.
“tapi
ada syaratnya” sahut temannya yang lain.
“apa
?” Su Jung menaikkan sebelah alisnya. Penasaran.
“kau
harus bawa pacar ^o^v” ucap kedua sahabatnya itu sambil memasang tanda peace
untuknya.
“aish
selalu seperti itu ! pacar pacar dan pacar terus ! aku sampai bosan
mendengarnya. Lagipula, pesta macam apa itu ? kenapa harus bawa pacar segala ?
emang ada ajang pamer pacar segala ya ?” omel Su Jung kesal. Dia paling antis
kalau disuruh bahas soal pacar.
“temanya
Romance. Makanya, cari pacar sana !” ucap Hyun Na, gadis manis berambut hitam
bergelombang dan berkacamata, salah satu sahabatnya.
“gak
minat” jawab Su Jung cuek sambil memakan snack yang sedari tadi dia genggam.
“gak
minat terus deh ?! terus mau sampai kapan kau plonga-plongo karna gapunya pacar
? kau sudah 18 tahun Su Jung. Pacaran saja kau belum pernah. Yakin deh kalau
kau sudah punya pacar pasti kelakuanmu norak !” jawab Ah Rin, nama sahabatnya
yang satunya. Hyun Na hanya terkikik geli sedangkan Su Jung langsung melempar
snacknya kearah Ah Rin yang malah tertawa.
“sialan
!” umpat Su Jung kesal.
“beneran
deh, banyak loh, namja yang suka sama kamu tapi kamu bebalnya minta ampun.
Gimana kamu mau dapat pacar ?” sela Hyun Na. Su Jung memang banyak penggemarnya
karena sosoknya yang cantik, baik, cerdas dan lucu.
“berisik
!” umpatnya lagi.
“ajak
saja si Sehun oppa kalau kau mau datang. Dia kan suka padamu ! pasti dia mau
jadi pacarmu !” Ah Rin memberikan saran yang sukses membuat Su Jung tersedak
nafasnya sendiri.
“Ohookk-
maksudmu apa heh ? Shin Ah Rin ?” tanya Su Jung kesal sambil melotot tak senang
dengan saran dari sahabatnya semenjak SD itu.
“maksudnya
si Ah Rin, kau pacaran saja sama Sehun Oppa” jelas Hyun Na.
“gak
mau” ucap Su Jung tegas.
“kalau
gitu, mungkin kau bisa cari pacar sewaan” lanjut Hyun Na.
“hah
?” Su Jung makin cengo dibuatnya. Menurutnya, kedua sahabatnya ini sudah sangat
keterlaluan.
“nyari
dimana soaaaak ?!!” tanya Su Jung yang menahan emosinya.
“dipinggir
jalan gak kurang-kurang kok. Hahaha~” jawab Ah Rin ngasal seraya tertawa. Hyun
Na juga ikut tertawa mendengarnya.
“gak
penting” jawab Su Jung datar.
“Su
Jung, kalau dalam tiga hari kau gak punya pacar, kami gamau jadi sahabatmu lagi
loh !” ancam Ah Rin seraya mengedipkan matanya kearah Hyun Na. Memberi isyarat
pada sahabatnya itu untuk membantunya membujuk Su Jung.
“iya,
kami berdua gamau main sama kamu lagi” tambah Hyun Na. Su Jung membulatkan
bibirnya. Terkejut.
“apa-apaan
kalian ha ?” Su Jung mulai emosi.
“ya
pokoknya dalam tiga hari kau harus punya pacar. Kalo dalam tiga hari masih
gapunya yaaah, bye Su Jung” jawab Ah Rin enteng seraya merangkul Hyun Na.
Senyum licik terpahat jelas diwajah keduanya.
“iya-iya
! nanti aku nyari pacar !” jawab Su Jung pasrah. Su Jung itu setia kawan. Jadi
dia bakal ngelakuin apa aja untuk sahabat-sahabatnya, seperti barusan, mencari
pacar.
“nah
gitu dong, pinter. Yasudah, aku mau ke kantin dulu ketemuan sama Tao.” Pamit
Hyun Na.
“kau
mau ikut ?” tanya Hyun Na pada Su Jung.
“tidak”
Su Jung menggeleng pasti.
“yasudah
yuk Hyun, aku juga ditunggu sama Kiseop Oppa di kantin” ajak Ah Rin seraya
menggandeng Hyun Na keluar kelas.
“hhhhuuuffft~”
Su Jung mengambil nafas beratnya.
“nyari
pacar dimana ya ?” pikirnya polos. Sementara itu, diluar kelas, Hyun Na dan Ah
Rin tertawa terbahak. Mereka mentertawakan sifat polos Su Jung yang kelewat
batas itu.
“pasti
dia mikir bakalan nyari pacar kemana. Hihihi ..” kata Hyun Na seraya terkikik.
“iyalah,
salah sendiri bebal banget !” jawab Ah Rin yang juga terkikik.
“kudengar
kemarin dia nolak Donghae Oppa loh !” kata Hyun Na.
“hah
? Donghae Oppa ? senior kita jurusan Seni Tari yang populer itu ?” Ah Rin
terkejut mendengar perkataan Hyun Na.
“iyoo”
jawab Hyun Na.
“gila
tuh Su Jung ! donghae pan yang ngantri banyak, main ditolak gitu aja ?! jadi
bingung sebenarnya tipe idealnya itu yang seperti apa -.-“
“entahlah,
sekarang ayok buruan ke kantin, ntar Tao-ku marah” ajak Hyun Na.
“ne,
kajja ..” Ah Rin dan Hyun Na berlari kecil menuju kantin. Sementara Su Jung
dikelas ...
“Su
Jung-ssi ...” panggil seseorang.
“hn
?” Su Jung menoleh ke arah sumber suara. Wajahnya tiba-tiba terkejut melihat
siapa yang menyapanya. Itu Oh Sehun. Namja dari kelas Tari. Namja yang sejak
awal menyukai Su Jung dari gadis itu masuk di Korean Art School hingga
sekarang.
“ada
apa oppa ?” tanya Su Jung ramah.
“tidak
ada. Hanya sedang ingin melihatmu saja” jawab Sehun datar. Su Jung merasakan
panas pada pipinya. Selalu seperti itu setiap kali dia berhadapan dengan kakak
kelasnya itu.
“eemm
..” Su Jung terbata. Dia bingung mau menjawab apa.
“apa
ada yang kau pikirkan ?” tanya Sehun yang melihat tingkah lucu gadis didepannya
itu.
“a-ani
...”
“nanti
malam kau ada acara ?” tanya Sehun to the point.
“emang
kenapa oppa ?”
“aku
ingin mengajakmu jalan-jalan”
“ehm
sepertinya tidak bisa soalnya nanti malam aku mau cari paca- eh oops !” Su Jung
keceplosan dan langsung membekap mulutnya sendiri. Sehun bingung melihat
tingkah aneh Su Jung saat itu.
“mau
cari apa ? pacar ?” tanya Sehun memastikan pendengarannya.
“e-e-eh
bu-bukan ! bukan ! maksudku, nanti malam aku mau cari parcel soalnya besok lusa
aku mau kunjungan kerumah nenek di Busan” jawab Su Jung buru-buru menghilangkan
rasa curiga pada kakak kelasnya itu.
“oh
begitu ya, mau kuantar ?” tanya Sehun lagi.
“mi-mianhae
oppa, malam ini aku pergi bersama oppa ku” jawab Su Jung kalem. Ya, Su Jung
memiliki satu kakak laki-laki yang 4 tahun lebih tua darinya. Kim Hyeongkon.
“baiklah,
mungkin dilain waktu kita bisa pergi bersama” kata Sehun pasrah. Terlihat dari raut
wajahnya kalau dia kecewa.
“mianhae
L” kata
Su Jung penuh penyesalan.
“aratta
J masih
ada lain waktu kok. Oppa balik ke kelas dulu ya” pamit Sehun seraya mengelus
lembut rambut Su Jung.
“pasti
oppa” jawab Su Jung seraya tersenyum manis. Kalau saja Sehun tidak tahan iman,
mungkin bibir yang sedang meliuk manis dihadapannya itu sudah dilahapnya.
“oppa
balik dulu ya, annyeong ~”
“ne,
annyeong ~”
End of Flashback
“Sial
!” umpatnya lagi.
Su Jung berjalan cepat menuju
rumahnya yang berada tidak jauh dari taman kota. Hari ini dia pulang telat
karena harus menemani Hyun Na mencari kado untuk Tao, kakak kelas jurusan Seni
Musik yang merupakan pacar Hyun Na yang lima hari lagi akan berulang tahun.
Karena mereka pergi cukup lama, akhirnya Su Jung memilih jalan lain agar cepat
sampai rumahnya. Dia melewati distrik pertokoan yang ada di pusat kota Seoul.
masih banyak yang berlalu lalang malam itu. dengan baju hangat dan penutup
kepala tentunya sedangkan Su Jung, dia masih berkeliaran dengan seragam
sekolahnya.
Dia masih kesal dengan ancaman kedua
sahabatnya itu. ketika melewati Blok tiga ditrik pertokoan itu, ia melihat
sesuatu yang membuatnya menghentikan langkah dan mematung sesaat. Dia menoleh
ke kanan dan disana, didepannya, ada sebuah tempat dengan tulisan “Absolute
Boyfriend” yang terpajang cukup besar diatas atapnya. Cukup lama Su Juung
mengamati tempat itu. sepertinya dia belum pernah melihat tempat itu meski dia
sudah sering melewati blok ini.
“toko
baru ya ?” pikirnya. sebenarnya dia ingin mamir tapi dia melirik jamnya.
Memastikan apakah masih ada waktu untuk mampir ketenpat itu.
“mwoya
?? Jam sembilan ?!” pekiknya kaget. Dia buru-buru pergi dari tempat itu.
“kena
omel nih pastinya !” pikirnya sambil terus berlari menuju rumahnya yang masih
setengah perjalanan lagi. sementara itu, di tempat asing yang belum pernah
dilihatnya tadi, berdiri dua orang pria tampan menggunakan setelan serba hitam
yang mengawasi Su Jung dari dalam saat gadis itu mematung sesaat.
“dia
akan datang esok, Tuan Kyu” kata salah seorang pria tersebut.
“siapkan
mereka yang terbaik dari yang terbaik untuknya. Sepertinya dia akan bingung
untuk memilih yang mana besok” ucap salah satu pria yang dipanggil ‘Tuan Kyu’
oleh yang satunya.
“semuanya
?” tanya pria satunya memastikan.
“semuanya
! bukankah calon pelanggan kita kali ini akan sangat menarik perhatian ?
benarkan, Luhan ?”
“anda
benar sekali, Tuan Kyuhyun” jawab seseorang yang disebut Luhan itu seraya
membungkuk hormat.
“baiklah,
persiapkan mereka semua dengan baik. Dandani mereka semenarik mungkin. Akan
kupersiapkan data informasi untuknya dan rekomendasi yang terbaik untuknya”
“baiklah
Tuan Kyu” jawab Luhan patuh. Pria tampan itu kemudian masuk kesebuah ruangan
sedangkan Kyuhyun masih berdiri ditempatnya semua, tempat dimana dia mengawasi
dan mengamati Su Jung.
“gadis
yang menarik” ucap Kyuhyun sambil melihat foto Su Jung seraya tersenyum licik.
Sesampainya
dirumah ...
“tadaima
~” sapa Su Jung saat memasuki rumahnya.
“tadaima,
Jung-nyan” jawab seorang pria tampan berambut pirang yang sedang duduk santai
menikmati segelas ocha hangat di onsen (semacam meja kecil untuk makan ala
orang Jepang).
“gomen
nii-chan, pulangnya telat” Su Jung menggigit bibir bawahnya, takut oppanya itu
marah.
“gwenchana.
Darimana tadi ?” tanya Kim Hyeongkon, kakak Su Jung.
“tadi
nemenin Hyun Na nyari kado buat pacarnya” jawab Su Jung jujur.
“ocha
?” tawar kakaknya.
“iie”
jawab Su Jung sambil menggeleng. Hyeongkon baru pulang dari Jepang lima bulan
yang lalu sehingga kakaknya itu masih sering menggunakan bahasa Jepang.
“wajahmu
masam. Ada apa saeng ?” tanya Hyeongkon yang berhasil membaca raut wajah adik
kesayangannya itu.
“masa
sama Hyun Na dan Ah Rin aku disuruh cari pacar )3(“ jawab Su Jung seraya
cemberut. Hyeongkon yang mendengar itu menghentikan kegiatan minum ochanya. Ia
tersenyum menatap adiknya.
“kau
tau kan, okaasan dan otoucan tidak akan memperbolehkanmu memiliki koibito ?”
“ne,
aku tau”
“lalu
?”
“tapi
kalau aku gak punya pacar dalam waktu tiga hari, mereka akan menjauhiku.
Huhuhu” Su Jung mewek tiba-tiba. Membuat Hyeongkon tertawa kecil karena tingkah
lucu adiknya itu. Hyeongkon menghampiri Su Jung dan memeluknya penuh sayang.
“carilah
kebahagiaanmu saeng ... oppa senang kalau kau bahagia memiliki pacar”
“tapi
tadi katanya kaasan dan toucan gak ngebolehin ? )3(“ Su Jung masih cemberut.
“mereka
kan di Jepang. Jadi ? kenapa harus takut ? sekali-kali melanggar peraturan itu
menyenangkan loh” jawab Hyeongkon kalem seraya mengelus rambut adiknya itu.
rambut merah favorit Hyeongkon. Bukan karena alasan Su Jung memiliki rambut
semerah dan sepanjang itu tapi itu rambut asli. Itu keistimewaannya. Bukan
karena di cat, bukan karena gen, tapi itu rambut asli. Anugerah Tuhan untuknya.
Seikal rambut sewarna darah dan mata Hazel teduhnya.
“tapi,
Su Jung nyari pacar dimana ? huhuhu” lanjutnya.
“ngapain
dicari ? kamu pikir pacar itu barang ? bisa dicari segampang itu ?” Su Jung
terdiam mendengarnya.
“sudahlah,
ganti bajumu, terus mandi, terus makan malam lalu istirahat. Oppa sudah buatkan
Yakiniku kesuakaanmu” kata Hyeongkon. Su Jung hanya mengangguk menurut.
Kemudian dia berdiri dan segera menuju kamarnya. Hyeongkon yang melihat adiknya
itu hanya bisa tersenyum tipis.
“dia
sudah besar” ucapnya lirih.
Setelah membersihkan diri, berganti
pakaian dan makan malam, Su Jung langsung merebahkan diri dikamarnya.
Diliriknya jam berbentuk Domo-kun dipinggir ranjangnya. Waktu sudah menunjukkan
pukul sebelas malam. Su Jung masih belum bisa memejamkan matanya. Dia masih
kepikiran soal tempat asing yang didatanginya dua jam yang lalu.
“Absolute
Boyfriend” ucapnya mengingat nama tempat tadi.
“tempat
apa ya itu ? kok auranya beda banget” ucapnya lagi.
“apa
besok sepulang sekolah aku kesana saja ?” batinnya.
“baiklah,
sepulang sekolah aku akan kesana !” ucapnya girang.
“Oyasumi,
Jung-nyan” ucap Hyeongkon seraya mematikan lampu kamar Su Jung yang baru saja
terlelap.
>>> To Be Continue <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar