Tittle
: Absolute Boyfriend
Chapter
: VI
Author
: Jie Er-Jerry
Pair
: SujungXL.Joe (on focus)
Rated : T
Genre : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer
: para pemain disini itu yang pasti
bukan punya saya, mereka punya orang tua masing-masing.
Warning : Cerita ini hanya fiktif belaka.
Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary : “karena
aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan
kami ini serius ?
Di
UKS ...
“bagaimana
hyung ?” tanya Sehun pada Minwoo yang selesai memeriksa kondisi Su Jung. Ah Rin
dan Hyun Na menangis karena khawatir. Sungguh, mereka berdua tidak pernah tau
kalau Su Jung memiliki penyakit separah itu.
“aku
tidak menemukan penyakit dalam pada tubuhnya. Dan kurasa fisiknya sehat. Apa
yang terjadi padanya ?” tanya Minwoo balik pada Sehun.
“iya
oppa, kenapa tadi sama Jungie ?” tanya Hyun Na.
“entahlah,
tadi dia menangis dan aku menenangkannya. Tapi tiba-tiba dia seperti sesak
nafas seperti tadi” jawab Sehun. Minwoo mengerutkan dahi sedangkan Hyun Na dan
Ah Rin saling pandang.
“menangis
?” tanya Ah Rin curiga.
“kenapa
Jungie bisa menangis ?” tanya Hyun Na.
“yasudah
kalian kembali saja ke kelas kalian masing-masing. Biar saya yang merawatnya.
Akan kutelpon kakaknya” kata Minwoo. Sengaja ia berkata seperti itu karena dia
penasaran dengan apa yang terjadi pada Su Jung. Dia ingin memeriksa “lebih
detail” kondisi Su Jung.
“baiklah
hyung, kami balik ke kelas kami dulu” jawab Sehun patuh.
“ne
oppa, tolong jaga Su Jung yaa” kata Ah Rin memohon.
“jebbal
...” Ah Rin dan Hyun Na mengatupkan kedua tangan mereka.
“ne,
oppa akan jaga Su Jung ^^”
‘arasseo
hyung, Ah Rin, Hyun Na, oppa balik dulu ya” pamit Sehun.
“ne,
kami balik juga ya” pamit Ah Rin dan Hyun Na pada Minwoo. Setelah keduanya
pamit.
“ini
aneh ! Su Jung tidak sakit. Tapi kenapa ? apa penyebabnya ?” pikir Minwoo
seraya menatap tubuh lemah seorang gadis yang sedang terbaring diatas ranjang
UKS. Minwoo kemudian menekan tombol ‘Call’ pada HP nya.
“yoboseyeo
? .... ya, ini aku ... lekaslah kemari, ada yang aneh pada adikmu ... sudahlah
kau kemari saja ... hah ? tidak bisa ? ... benarkah ? apa yang terjadi padanya
? ... baiklah akan kuantarkan Su Jung pulang .... bye ...” Minwoo mengakhiri
pembicaraan. Dia kemudian menggendong tubuh Su Jung. Membawanya keluar sekolah
menuju parkiran dimana mobilnya terparkir rapi disana. Beberapa murid dan guru
yang melihat itu hanya bisa diam. Entahlah, seperti ada aura berbeda ketika
Minwoo ada didekat mereka. Setelah sampai di parkiran, tidak susah baginya
untuk membuka pintu mobil nya. Mobil sport nya itu semua serba remote.
Minwoo melajukan kendaraannya menuju
rumah mewah didaerah jantung kota. Sesampainya di tempat tujuan, segera ia
parkirkan mobilnya. Memanggil seseorang untuk membantunya membawa Su Jung
masuk. Ya, orang itu adalah Hyeongkon.
“apa
yang terjadi padanya ?” tanya Hyeongkon khawatir saat mereka sudah berada
dikamar Su Jung. Ada L.Joe disana namun fisiknya lemah pasca simbol didadanya
itu bergerak.
“tadi
kata Sehun dia tiba-tiba menangis lalu sesak nafas parah” jawab Minwoo seraya
menatap Su Jung yang sedang, entahlah, mungkin tertidur.
“menangis
?” L.Joe buka suara.
“ada
apa ?” tanya Hyeongkon dan Minwoo bersamaan.
“pantas
saja tubuhku sakit sekali” dengus L.Joe kesal. Minwoo menaikkan sebelah alisnya
sedangkan Hyeongkon mengusap lembut rambut adiknya itu.
“oh
? jadi simbolmu sudah bergerak ya ?” tanya Minwoo pada L.Joe. Hyeongkon dan
L.Joe menoleh bersamaan menatap Minwoo yang sedang tersenyum penuh arti.
“jadi
itu penyebabnya ?” lanjut Minwoo lagi. L.Joe bergumam lirih hampir terdengar
oleh Minwoo. Ya, Lucifer tampan itu mengumpatkan sumpah serapah pada Minwoo.
“ada
apa Minwoo ?” tanya Hyeongkon.
“simbolnya
bergerak karena Su Jung menangis” jawab Minwoo enteng. L.Joe mendengus kesal
sedangkan Hyeongkon menatap L.Joe bingung.
“jadi,
simbolmu itu akan bergerak kalau Su Jung ... menangis ?” tanya Hyeongkon seraya
menaikkan sebelah alisnya.
“dan
terluka” jawab L.Joe dengan suara berat.
“eh
?” Hyeongkon dan Minwoo saling pandang.
“simbol
ini berbeda dari yang sebelumnya” lanjut L.Joe
“berbeda
fungsi kan maksudmu ?” Minwoo memastikan dan L.Joe menjawabnya melalui
anggukan.
“tugasku
lebih berat lagi” jawab L.Joe. ia memegangi dada kirinya yang kali ini terasa
aneh.
“kurasa
kau butuh bantuan dengan tubuh barumu itu” kata Minwoo yang melihat reaksi
L.Joe saat lucifer itu memegangi dadanya.
“aku
bisa mengatasinya” bantah L.Joe yakin.
“harusnya kau bunuh dulu Dia baru kau gunakan tubuhnya !” sahut Hyeongkon yang paham kearah
mana pembicaraan kedua temannya -ah, maksudnya, sahabat dan tamunya itu.
“kau pikir ini salah siapa ?” tanya L.Joe kesal.
“pasti si Tuan Pembuat Boneka itu kan ?” tanya
Minwoo balik.
“dia membuat produk gagal ya ...” cemooh Minwoo.
“tidak. bukan gagal. Tapi ini mahakarya terbaiknya
sejak dia dinyatakan menghilang pasca perang sebelumnya. Dia sengaja tidak
membunuh Dia karena menurut ramalan-“
belum sempat Hyeongkon menjelaskan L.Joe sudah menghentikannya. L.Joe. atau
Lucifer itu paling benci kalau harus membahas tentang ramalan yang pernah
dibahas Hyeongkon sebelumnya. Bukannya ia tidak perduli, tapi dia takut. dia
takut dengan akhir ramalan tersebut. Karena sebenarnya dia, sudah membaca
ramalan tersebut sampai akhir.
“hentikan ! aku lapar” potong L.Joe.
“aku buatkan miso soup dibawah” jawab Hyeongkon.
L.Joe segera bergegas menuju dapur.
“ada apa dengan ramalan itu ?” tanya Minwoo.
“karena Dia
adalah manusia kedua yang ada dalam ramalan” jawab Hyeongkon.
“ah kau benar ... Lee Byung Hun ya ...” kata Minwoo
seraya melihat buku hitam besar yang ada di tangannya yang entah sejak kapan
dibawanya dan muncul begitu saja.
Sementara itu disekolah ...
“pusing juga lama-lama didiemin sama Hyun Na” batin
Tao yang sedang berjalan tanpa arah di sekolahnya. Tiba-tiba saja seseorang
memanggilnya.
“yo, Tao !”
“oh ? Hyunseung ? ada apa ?”
“bisakah kau ke markas
? Tuan Kiseop ingin bertemu denganmu” jawab pria yang memanggilnya tadi.
“pasti soal yang kemarin” pikir Tao.
“baiklah, ayo” jawab Tao dan akhirnya keduanya pergi
ke gedung tua yang mereka sebut sebagai markas itu. sesampainya disana ...
“ada apa Tuan ?” tanya Tao seraya membungkuk hormat
pada sosok pria tampan yang sedang duduk seraya memangku wanita cantik berambut
blonde yang sedang asik memainkan rambut pemuda itu.
“ceritakan bagaimana dia sekarang !” perintah
Kiseop.
“Dia
berbeda, kurasa. Dia seperti bukan Dia
yang kita ketahui sebelumnya. Sangat mirip manusia asli. Dari bagaimana cara
dia bersosialisasi cukup mengejutkan, dia tergolong hyperactive dan orang yang
ceria. Entahlah Tuan, aku merasa aneh pada tubuh barunya itu” keluh Tao seraya
mengingat saat ia bersama L.Joe juga kekasih dan teman-temannya makan bersama
kemarin.
Flashback Tao’s POV
“chagi, aku mau ice cream yang itu” kata L.Joe
seraya menunjuk salah satu replika Ice Cream berwarna biru muda dengan beberapa
butiran permen diatasnya.
“kalian mau yang mana ?” tanya Su Jung.
“Jungie, aku yang itu yah :3” kata Ah Rin seraya
menunjuk replika Ice Cream rasa strawberry favoritnya.
“Hyun Na ? Tao oppa ? Jaehyo oppa ?” tanya Su Jung
lagi.
“aku yang biasanya aja Jungie, rasa Oreo” jawab Hyun
Na.
“aku sama seperti Hyun Na” jawab Tao ragu.
“aku sama seperti yang dipesan Ah Rin” jawab Jaehyo
seraya tersenyum.
“arasseo, kalian, duduklah. Biar aku yang pesan”
jawab Su Jung.
“arasseo” jawab teman-temannya.
“yeobo, kau juga duduklah bersama mereka” kata Su
Jung kalem pada namjanya.
“arasseo chagi” jawab L.Joe seraya pergi untuk
menghampiri kami.
“kok gak bantuin Su Jung ?” tanya Jaehyo.
“dia yang menyuruhku untuk menemani kalian” jawabnya
cool. Aku hanya bisa menatapnya. Sungguh, aneh sekali.
“sudah lama kenal Su Jung ?” tanya Hyun Na kepo.
Wajah Ah Rin juga menunjukkan rasa kepo yang sama seperti pacarku. Duh pacarku
ini -_-“
“eer- ....” dia gugup. Hey ? kenapa kenapa dia salah
tingkah begitu ?
“sudah berapa lama oppa ?” tanya Ah Rin menggebu.
“tiga hari” jawab L.Joe seraya tersenyum.
“MWO ???? TIGA HARI ???” teriak Ah Rin dan Hyun Na
bersamaan sehingga membuat semua orang menoleh kearah mereka berdua termasuk Su
Jung yang sedang membayar pesanan kami dikasir. Bikin malu aja nih yeoja dua
-//////////-
“hanya tiga hari ?” Jaehyo memastikan pendengarannya
dan pendengaran kedua yeoja yang ada dihadapanku.
“iya, hanya tiga hari ^^” jawabnya enteng.
Sebenarnya aku ingin buka suara, namun hal itu terinterupsi dengan kedatangan
Su Jung yang membawa nampan berisi pesanan kami.
“lagi ribut apasih ?” tanyanya mengintrogasi.
“gak kok Jungie, kami cuman bertanya bagaimana L.Joe
bisa bertemu denganmu” jawabku mewakili kedua yeoja -termasuk yeojachinguku-
yang lagi menahan malu.
“o-oh itu ...” wajah Su Jung memerah. Sungguh, dia
terlihat manis sekali. Oops ! aku kan sudah punya Hyun Na (x_x”)
“saa ! selamat makan !” kata L.Joe ceria seraya
menyendok Ice Cream pilihannya dengan sangat ceria. Aku memperhatikannya. Ada
yang aneh ! sungguh ! aneh sekali ! tapi apa yang aneh ? entahlah ... akupun
tak tau.
End
of Flashback
“begitu ya ? aneh juga” jawab Kiseop seraya
berpikir. Hyun Jie, wanita yang sedang dipangkunya itu tersenyum.
“masih seperti dulu ya ^^” ucap gadis itu.
“hm ?” aku menaikkan sebelah alisku, bingung. begitu
juga dengan Kiseop.
“ada apa ?” tanya Kiseop tenang tapi penuh rasa
penasaran.
“tidak ada sayang, aku lelah. Ijinkan aku
beristirahat sebentar” pamit Hyun Jie seraya bangkit dari pangkuan Kiseop dan
berjalan dengan anggunnya, meninggalkan sejuta tanda tanya untukku, ah tidak,
kami lebih tepatnya.
“oh iya, aku melihat sesuatu, Tuan” kataku.
“apa itu ?” tanya Kiseop.
“sebuah makhluk bersayap” jawabku. Hyunseung
menaikkan alisnya, sedangkan Kiseop hanya memejamkan mata nya. Bersikap tenang
seolah dia sudah tahu segalanya.
“itu Satan” jawab Mika tanpa ragu.
“oh jadi anak-anak
nya sudah mencium keberadannya ?” tanya Kiseop kalem.
“ya, Tuan” jawab Mika hornat. Disaat tegang seperti
ini aku malah memikirkan Hyun Na. Yeojaku itu gampang ngambek, dan dia selalu
memberiku waktu tiga hari sampai aku minta maaf padanya. Baiklah, aku akan
menemuinya dan meminta maaf.
“urusanku sudah selesai Tuan, aku harus pergi”
pamitku.
“pergilah dan minta maaflah pada yeojachingumu itu”
jawab Kiseop dengan senyum –lebih tepatnya seringai- nya.
“baiklah” jawabku lalu pergi meninggalkan gedung tua
yang kami sebut sebagai markas.
Esoknya di kelas ...
“mau sampai kapan dia tidak perduli padaku huh ?”
bentak Hyun Na kesal. Ah Rin hanya bisa menghela nafas sedangkan Su Jung memijit
kepalanya yang sebenarnya tidak sakit. Mereka berdua bingung kenapa Tao jadi
seperti itu pada Hyun Na.
“mungkin dia sedang ada masalah” jawab Ah Rin yang
mendapat lirikan super jutek dari Hyun Na.
“weitz !! kenapa menatapku seperti itu hah ?” tanya
Ah Rin heran.
“kau selalu mengatakan itu setiap kali aku ada
masalah dengan Taoppa” Hyun Na menggembungkan pipinya.
“yah habisnya aku kan tidak tahu harus menjawab apa”
bela Ah Rin.
“huh padahal besok ulang tahunnya !” lanjut Hyun Na.
Su Jung yang sedari tadi memijit kepalanya tiba-tiba mendapatkan akal.
“sebentar ya, aku mau ketoilet” pamit Su Jung,
membuat kedua sahabatnya menaikkan alis mereka, bingung. Su Jung berniat
menemui Tao dikelasnya namun dia malah bertemu Choi Minho, kakak kelas jurusan
Seni Musik yang pernah menyatakan cinta padanya.
“annyeong Jungie” sapa Minho ramah.
“annyeong oppa ^^” jawab Su Jung tak kalah ramah.
“mau kemana ?”
“mau ke kelas oppa”
“ngapain ?”
“nyari Tao oppa”
“ada masalah apa ?”
“ah enggak kok oppa, cuman urusan sepele kok”
“dia ada di kelas kok, mau oppa antar ?”
“gomawo oppa, tapi tidak usah, aku kesana sendiri
aja. Bye oppa” pamit Su Jung lalu berlari kecil menuju kelas Tao. Minho hanya
memperhatikannya. Sebuah seringai terlukis di wajahnya.
“aku menemukanmu, Tuan” ucap Minho dalam hati.
dikelas Tao, Su Jung menjadi pusat perhatian seisi kelas, bagaimana tidak ?
salah satu yeoja terpopuler disekolah itu berani mendatangi kelas XII jurusan
Seni Musik yang disebut sebagai “kandang serigala” oleh kelas lainnya karena
dikelas ini isinya 89% namja yang beberapa diantaranya memiliki sifat “eror”
sendirian dan lagi, kelas itu adalah kelasnya Kriss, mantan pacar sahabatnya.
Tanpa kedua sahabatnya, tanpa salah satu teman namjanya. Tao yang melihat
keberadaan Su Jung membelalakkan mata.
“haish Su Jung itu ... keluar dari surga masuk
kandang serigala ini namanya” pikir Tao dalam hati.
“Taoppa !” pekik Su Jung sambil berlari kecil menuju
bangku Tao. Tao hanya menatapnya bingung.
“besok kan oppa ultah ya”
“i-iya, kenapa saeng ?” tanya Tao yang masih
bingung.
“traktir yak ? @,@” pinta Su Jung manja dengan puppy
eyes andalannya yang seketika membuat Tao menelan ludahnya karena bingung sedangkan
beberapa murid namja yang melihat itu malah bersorak kagum.
“yeppeo !!” seru mereka serempak.
“e-eerr traktir ?” tanya Tao memastikan.
“humb” jawab Su Jung seraya mengangguk pasti.
“ta-tapi ...” Tao ragu menjawab.
“Hyun Na ngambek berat loh ! kalo oppa mau dia
maafin oppa, traktir aku dulu”
“baiklah, oppa akan mentraktirmu” jawab Tao pasrah.
Su Jung tersenyum penuh kemenangan.
“yatta !! berhasil berhasil berhasil, horay !!”
batinnya jingkark-jingkrak.
“traktir Mocco Donouts yang di Lotte World itu yak
?”
“baiklah, akan oppa traktir kesana”
“okay, Jungie tunggu disana jam 10 yak !”
“ne arasseo” jawab Tao seraya tersenyum. Ya, Tao
akan melakukan apa saja untuk mendapatkan maaf dari Hyun Na sekalipun harus
mentraktir Su Jung, karna dia percaya pada kedua sahabat yeojanya. Dia yakin,
niat Su Jung itu baik.
“aku kembali ke kelasku dulu ya oppa” pamit Su Jung.
“Mau kuantar kah ? Su Jung ?” tanya Tao.
“tidak perlu, aku balik dulu ya oppa” Su Jung pun
pergi meninggalkan kelas Tao dengan perasaan senang.
“sekarang tinggal mengatur rencana selanjutnya”
batinnya senang, saat diperjalanan, tidak sengaja ia bertabrakan dengan seorang
namja, Park Ilhoo, atau sebut saja Mika.
“mianhae oppa, aku tidak sengaja” kata Su Jung
seraya menundukkan kepalanya penuh penyesalan, Mika merasa darahnya berdesir
melihat rambut merah Su Jung berkibar (?) saat angin berhembus kencang
disekitar mereka.
“lain kali berhati-hatilah” jawab Mika ketus seraya
meninggalkan Su Jung. Membuat yeoja itu bingung.
“a-arasseo” gumam Su Jung. Ia melanjutkan
perjalanannya menuju kelasnya. Sesampainya dikelas ...
“darimana ?” tanya Ah Rin dan Hyun Na bersamaan.
“toilet O.Ov” jawab Su Jung cepat.
“kok lama ?” tanya Hyun Na.
“ngapain aja ?” tambah Ah Rin.
“perutku tiba-tiba eror” jawab Su Jung ngasal.
Membuat kedua sahabatnya itu bingung.
“Ah !! Ah Rin, bisa bicara sebentar ?” tanya Su
Jung.
“mau ngomong apa ?”
“rahasia”
“hah ? apaan ?” tanya AH Rin bingung.
“kajja ! bentar yah Hyun Na” jawab Su Jung seraya
menarik tangan Ah Rin menuju luar kelas.
“ada apa sih Jungie ?” tanya Ah Rin penasaran.
“besok kutunggu di Lotte World jam 10 yak ! besok
mau negrayain ultahnya Tao oppa disana”
“lah ? kenapa kita yang ngerayain ? kan ada Hyun Na
?” tanya Ah Rin bingung.
“ajak tuh si Jaehyoppa. Aku bawa L.Joe oppa. Pan
Hyun Na ama Taoppa lagi tengkar, siapa tau besok mereka bisa balikan”
“apa yang kau rencanakan sih, Jungie ?”
“sudahlah kau turuti perkataanku. Besok akan
kujemput Hyun Na secara paksa dengan alasan Taoppa kecelakaan ato apa gitu.
Gampang deh !” jawab Su Jung meyakinkan.
“baiklah, besok Jaehyoppa juga tidak ada kegiatan”
“besok pan kita libur -_-“
“hehe, iyasih” Ah Rin cengengesan.
“kajja, kita masuk, aku tidak mau melihat Hyun Na
semakin manyun” ajak Su Jung, Ah Rin mengangguk dan memasuki ruang kelas
bersama Su Jung.
Esoknya, di Lotte World ...
“mana itu si Su Jung ?” batin Tao kesal. Dia melirik
jam dan itu sudah jam 10 lebih. Biasanya Su Jung itu disiplin waktu dan tidak
akan datang terlambat apalagi dia sendiri yang janji tapi sampai jam yang
dijanjikan lewat pun dia masih belum datang.
“pulang aja kali ya ?” pikir Tao. Sebenarnya dia
sedih karena Hyun Na sama sekali tidak mengucapkan selamat ulang tahun
untuknya. Saat hendak pergi ..
“Oppa !!” panggil seorang yeoja dari belakangnya.
Tao menoleh dan mendapati Ah Rin bersama Jaehyo sedang melambai kearahnya. Ia
mengerutkan kening, kenapa bisa ada mereka berdua pikirnya.
“Saengil Chukkae hamnida Taoppa !!” pekik Ah Rin
girang seraya memeluk Tao. Membuat namja bermata panda itu shock sekaligus
sungkan karena Jaehyo, pacar Ah Rin ada dihadapannya.
“go-gomawo ..” jawab Tao kaku seraya melepas pelukan
Ah Rin. Galau juga dipeluk pacar orang.
“saengil chukkae ne, chingu !” ucap Jaehyo seraya
menyodorkan tangannya.
“ne, gomawo hyung” jawab Tao seraya menerima sodoran
tangan Jaehyo.
“ah iya, kenapa kalian berdua bisa ada disini ?”
tanya Tao penasaran.
“Jungie menyuruh kami kemari oppa” jawab Ah Rin. Tao
menelan ludah. Berarti hari ini dia tidak hanya mentraktir Su Jung ?
“benarkah ?” tanya Tao memastikan.
“ehm !” jawab Ah Rin dan Jaehyo bersamaan. Tao
menghembuskan nafas kasar. Tiba-tiba ...
“annyeong !” sapa seorang yeoja. Ia melambaikan tangannya
dan namja tampan disebelahnya hanya tersenyum ke arah tiga orang tadi: Tao, Ah
Rin dan Jaehyo.
“Su Jungie !!” sapa Ah Rin girang seraya berlari
untuk memeluk sahabatnya itu.
“lebay sekali kau !” komen Su Jung.
“oppa, saengil chukkae ne ^^” kata Su Jung. Tao
menatapnya intens seakan menuntut jawaban kenapa bisa ada Ah Rin dna Jaehyo
disini.
“happy birthday !” kata L.Joe yang hanya dibalas
senyum tipis Tao.
“Hyun Na mana ?” tanya Ah Rin. Tao yang mendengar
nama yeojachingunya itu langsung menoleh cepat.
“Hyun Na kesini ?” tanyanya. Sebenarnya hatinya
berbunga-bunga andaikata pacarnya itu benar-benar kesini.
“sebentar lagi, tunggu dulu ya oppa” Su Jung
tersenyum jahil dan Ah Rin terkikik geli. Sedangkan tiga namja dihadapan mereka
hanya menatap bingung tingkah dua yeoja itu.
“yoboseyeo ? ... Hyun Na yaa ... neon eodie ? ...
kajja ! kau harus kemari ... Tao oppa kecelakaan ! dia mengalami pendaran hebat
di kepalanya !! .... aku serius Hyun Na !! ... kajja !! L.Joe sudah membawanya
ke rumah sakit dan dia memintaku menunggumu di Lotte Wolrd .... jebal Hyun Na
... kajja ! kutunggu kau ! ... arasseo, annyeong !” Su Jung menutup telponnya.
“otte ?” tanya Ah Rin.
“sesuai rencana !” jawab Su Jung senang. Tao
memiringkan kepalanya. Terlihat lucu. Dia bingung. tadi di telpon Su Jung
bilang kalo dia “kecelakaan” dan “pendarahan hebat di kepala”
“Jungie ..” panggil Tao lirih.
“ne oppa ?”
“apa maksud semua ini ?” tanya Tao masih dengan
wajah lucunya. Jaehyo dan L.Joe yang mengerti hanya terkekeh.
“mereka sedang mengatur rencana untuk hari ini, Tao”
jawab Jaehyo.
“ah aku benar-benar tidak mengerti” Tao
geleng-geleng kepala. Pusing lebih tepatnya.
>>> To Be Continue <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar