Tittle
: Absolute Boyfriend
Chapter
: V
Author
: Jie Er-Jerry
Pair
: SujungXL.Joe (on focus)
Rated : T
Genre : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer
: para pemain disini itu yang pasti
bukan punya saya, mereka punya orang tua masing-masing.
Warning : Cerita ini hanya fiktif belaka.
Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary : “karena
aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan
kami ini serius ?
Setelah
selesai mentraktir kedua sahabatnya berserta pacar kedua sahabatnya, Su Jung
dan L.Joe memutuskan untuk pulang. Hari sudah sore. Diperjalanan mereka
bercanda bersama. Namun Su Jung mengehntikan canda tawa mereka berdua dengan
sebuah pertanyaan yang membuat L.Joe atau sebut saja Lucifer yang ada pada
tubuhnya itu ingin keluar tiba-tiba.
“yeobo,
aku tidak mengerti dengan tatapan Tao oppa padamu” kata Su Jung. L.Joe hanya
terdiam. Dia tidak mungkin meberitahu Su Jung tentang siapa Tao sebenarnya.
“yeobo
?”
“kenapa
melamun ?”
“mian
ne chagi, aku hanya pusing ^^”
“yeobo
sakit ya ?” tanya Su Jung khawatir seraya memegang dari L.Joe. sungguh, jantung
L.Joe yang sudah mati itu serasa berdetak saat tangan mulus itu menyentuhnya.
“minggir
!” bentak L.Joe seraya mendorong tubuh Su Jung, membuat gadis cantik itu
kebingungan dengan sikap aneh L.Joe.
“yeobo
kenapa ?” tanyanya khawatir.
“astaga
maafkan aku Su Jung” kata L.Joe seraya memeluk Su Jung erat. Ia menyesal.
Sungguh. Ia menyesal mendorong Su Jung seperti tadi namun itu bukan dia.
Melainkan Lucifer yang ada pada tubuhnya yang mendorong Su Jung.
“ne,
cheonma. Sepertinya yeobo gak enak badan. Kita pulang ya ?” ajak Su Jung kalem.
L.Joe melepas pelukannya dan mengangguk.
“ayo
^^” ajaknya. Mereka berdua pun berjalan pulang.
Sementara itu, ditempat lain, Tao dan Hyun Na
...
“gak
mungkin ! setelah B-Bomb kali ini Dia
bangkit dengan tubuh baru ? nama baru juga. Siapa tadi namanya ? L.Joe ?” batin
Tao.
“apa
mungkin Su Jung yang membangkitkannya ? tapi ? untuk apa ? kalau saja iya, itu
sama saja Su Jung memicu perang untuk yang kedua kalinya ! ya ampun, kenapa Dia bangkit lagi sih ?” pikiran Tao
masih penuh dengan sosok Lucifer yang ditemuinya itu sampai-sampai dia tidak
mendengarkan Hyun Na, pacarnya sedang bercerita panjang lebar.
“...
terus yah, si Ah Rin bilang padaku kalau aku harus merubah gaya rambutku. Kata
dia rambutku kalau dilurusin bagusan gitu, bener gak sih yeobo ?” tanya Hyun Na
seraya menatap Tao namun tatapannya berubah kesal saat ia tau kalau pacarya itu
sibuk bergeming dengan pikirannya. Tatapan Tao jatuh pada jalanan yang mereka
lewati.
“Yeobo
!!!” panggil Hyun Na yang membuat Tao menatapnya.
“e-eh
i-iya chagi ?”
“dari
tadi kau tidak mendengarkanku mengoceh ya ?”omel Hyun Na. Tao hanya mengangguk.
“huuuuuuuuuuuuh
menyebalkan !” dan ngamuklah si Hyun Na pada Tao. Hyun Na pergi begitu saja
meninggalkan Tao yang sedang mematung karena ditinggalkan olehnya dan terlebih,
pada sosok hitam bersayap di ujung jalan yang seperti sedang mengawasinya.
“Tao
soak !!” pekik Hyun Na kesal dan dia berjalan cepat menuju rumahnya yang
tinggal seratus meter lagi. sementara itu, Tao berjalan akan menghampiri sosok
hitam bersayap yang berada di ujung jalan tersebut namun sialnya sosok hitam
itu sudah menghilang.
“apa
mungkin ? Satan ?” pikir Tao dalam
hati.
Di
sekolah, disebuah gedung tua yang sudah tidak terpakai. Bekas gedung olah raga
...
“Tuan,
apa yang harus kita lakukan ?” tanya pria tampan yang telah diketahui bernama
Jang Hyunseung itu.
“aku
belum menemukan jawaban” jawab tuannya.
“tapi
Kiseop, kita harus segera bertindak” ujar sosok lain yang berada di gedung itu.
“Mika
benar, Tuan Kiseop. kita harus segera bertindak” sahut Hyunseung.
“besok
kita temui Tao. Kulihat tadi dia dan Dia
pergi bersama” jawab Kiseop, sosok pria yang disebut Tuan oleh Hyunseung.
“kalau
Dia berusaha menghancurkan kita lagi,
terpaksa kita harus membunuh nya. Ya
kan ? Kiseop ?” tanya Mika.
“kita
persiapkan saja semua pasukan kita. Kurasa gadis berambut merah itu bisa
dijadikan tameng kita” jawab Kiseop.
“mak-maksud
tuan ?” tanya Hyunseung ragu.
“gadis
itu kelemahan nya sekarang. Sama seperti Dia
yang sebelum gadis itu, benarkan, Kim
Hyun Jie ?” saat Kiseop mengatakan itu, semua hening. Digedung itu tidak
hanya ada Kiseop, Hyunseung dan sosok lain yang bernama Mika. Tapi masih ada
sosok-sosok lain yang sedaritadi diam mendengarkan. Dari arah lain, munculah
sosok wanita cantik dengan rambut pirang sepinggang.
“kau
benar sekali, Kiseop” jawab wanita bernama Kim Hyun Jie itu.
“kenapa
tersenyum seperti itu ?” tanya Mika pada Hyun Jie.
“aku
ingin melihatnya sekali lagi. melihat hatiku
untuk yang kedua kali”
“kau
sudah mati begitu juga dia, Hyun Jie” cemoh Kiseop. Hyun Jie menoleh kearahnya
dengan senyuman manis khas Hyun Jie seorang.
“dan
aku hidup kembali untuk melihat, bertemu dan menghancurkannya ^^” jawab Hyun
Jie penuh penekanan namun dengan nada kalem.
“perang
kedua ini akan sangat menegangkan, bukannya begitu ? hey Mika, boneka yang
berhianat ?” tanya Kiseop pada Mika yang tiba-tiba menunjukkan expressi
mengerikan.
“diam
kau Kiseop !” bentaknya. Hyun Jie hanya tersenyum geli seraya menggeleng dan
Hyunseung menampakkan smirknya.
Di
rumah Su Jung ....
“Tadaima
~” sapa Su Jung seraya membuka pintu rumahnya.
“kalian
sudah pulang ?” sapa Hyeongkon yang ada diruang tamu saat Su Jung dan L.Joe
masuk.
“ne
oppa”
“hai
hyung” sapa L.Joe pada Hyeongkon.
“oh
hai saeng” balas Hyeongkon.
“oppa,
aku mau membereskan kamar kosong disebelah kamarku” pamit Su Jung. L.Joe
kemudian duduk bersama Hyeongkon yang sedang asik menikmati segelas ocha
kesukaannya.
“baiklah
saeng” jawab Hyeongkon.
“perlu
bantuan ?” tanya L.Joe
“tidak
usah yeobo. Kau disini saja temani Oppaku”
“baiklah
chagi” jawab L.Joe. Su Jung segera berlari ke kamarnya. Demi apapun, suasana di
ruang tamu berubah menjadi kelam saat kedua pria tampan tersebut duduk bersama
disana. Hyeongkon yang semulanya tenang kini sorot matanya berubah. Kelam dan
gelap. L.Joe yang bisa merasakan segala jenis makhluk lain itu tidak terkejut
sama sekali dengan perubahan sikap kakak laki-laki pacarnya itu.
“tidak
kusangka akan bertemu dengan seorang Lucifer” kata Hyeongkon dengan suara
berat.
“begitu
juga aku. Tidak menyangka kalau ternyata kau bukan manusia” jawab L.Joe datar.
“hhh
...” dengus Hyeongkon.
“bagaimana
bisa ?” tanya L.Joe pada Hyeongkon.
“ceritanya
panjang”
“jadi
?”
“dia
hanya manusia yang dilahirkan dari takdir”
“seperti
yang diramalkan, benar kan ?” L.Joe memastikan.
“ya,
kau benar”
“apa
dia tau siapa dirimu yang sebenarnya ?”
“pertanyaan
bodoh”
“oh
ternyata dia memang terlahir untuk tidak mengetahui apa-apa ya”
“tidak
juga. Dia, terlahir di bumi untuk mengulang masa lalu”
“itu
sudah beratus-ratus tahun yang lalu”
“kau
tidak membaca ramalan dengan lengkap hah ?” sindir Hyeongkon.
“untuk
apa ? aku tidak perduli dengan ramalan bodoh seperti itu”
“apa
kau tau isi ramalan terakhir ?” tanya Hyeongkon memastikan. L.Joe menatapnya
tajam.
“sudah
kubilang aku tidak perduli dengan ramalan itu !” jawab L.Joe geram.
“sudah
kuduga” keluh Hyeongkon seraya meminum Ochanya lagi.
“aku
tidak ingin mengulangnya lagi” gumam L.Joe.
“aku
tau, kau berusaha menguasai tubuh barumu yang sekarang kan ?”
“hn
?”
“sosok
ini tidak benar-benar mati. Kau tau itu”
“ya,
dan kurasa dia mulai berontak”
“perlu
bantuan ?”
“tidak,
terima kasih” tukas L.Joe tegas.
“kau
tau kalau aku sangat sedih ?”
“kenapa
?”
“karena
adikku harus jatuh cinta padamu” jawab Hyeongkon dengan pandangan mata kelam
dan sayu.
“dia
bukan benar-benar adikmu”
“kau
benar. Dia memang bukan benar-benar adikku”
“kau
jatuh cinta padanya ?”
“apa
?”
“kau
jatuh cinta padanya” L.Joe mempertegas ucapannya dan itu sukses membuat
Hyeongkon menunjukkan sosok aslinya.
“aku
bukan makhluk bodoh penghianat kaumku, wahai Lucifer yang terkuat” ucap
Hyeongkon dengan suara berat dan terkesan jahat.
“benarkah
?” L.Joe membentangkan sayap miliknya. Sayap hitam berbentuk sayap burung
garuda namun ukurannya lebih besar.
“ya,
aku tidak seperti-“ ucapan Hyeongkon terpaksa berhenti saat suara seorang gadis
membuyarkan suasana kelam diruangan itu. hyeongkon dan L.Joe kembali ke wujud
semua dengan posisi duduk dan minum Ocha bersama.
“aku
sudah membereskan kamarmu, yeobo” kata Su Jung yang kini sudah berada didepan
pintu, namun ia merasa aneh. Bulu kuduknya merinding hebat saat memasuki ruang
tamunya sendiri.
“kenapa
saeng ?” tanya Hyeongkon memecah keheningan sesaat yang diciptakan adiknya itu.
“e-enggak.
Rasanya aneh” jawab Su Jung seraya melihat sekeliling ruang tamunya.
“mau
Ocha ?” tawar L.Joe yang sudah memegang dua gelas Ocha ditangannya.
“tidak
yeobo. Oh ya aku harus memasak makan malam” pamit Su Jung. Saat gadis itu
benar-benar pergi, kedua pria tampan itu kembali menjadi sosok mereka semula.
Dan keduanya tersenyum sinis -tapi manis-.
Esoknya,
disekolah ...
“Jungie
!!” pekik Ah Rin yang membuat Su Jung terkejut.
“apa
sih ? pagi-pagi sudah niat ngebunuh orang aja” omel Su Jung.
“heh
nemu dimana kau pacar seganteng L.Joe ?” tanya Ah Rin. Kebetulan Hyun Na belum
datang. Maklum, sahabatnya itu tukang telat.
“hah
?”
“aku
tanya, nemu dimana kau pacar seganteng L.Joe ? gila ! ganteng banget tauk !”
“e-ee
itu ...” Su Jung bingung mau jawab apa. Ah Rin jadi serius dan antusias.
“dimana
?” desak Ah Rin.
“itu
...”
BRAKK
!!!
“heeeeee
??” beberapa murid dikelas Su Jung terkejut melihat siapa pelaku yang telah
menggebrak pintu kelas mereka termasuk Su Jung dan Ah Rin.
“Hyun
Na ? neomu gwaenchana ? kenapa berasap-asap gitu ?” tanya Ah Rin.
“huh
aku marah sama Tao !!” pekik Hyun Na kesal.
“ahelah
emang kenapa ?” tanya Ah Rin.
“masa
kemarin aku ngoceh panjang lebar dia gak ndengerin ? malah asik ngelamun ?”
curhat Hyun Na saat ia sudah sampai di bangkunya.
“ahahahahahahaahaha
emang kau ngoceh apaan ?” Ah Rin tertawa lepas sedangkan Su Jung hanya terkikik
geli.
“ya
soal merubah gaya rambutku”
“yasudah,
nanti pasti dia akan minta maaf” sahut Su Jung.
“eh
iya, Hyun, menurutmu pacar Su Jung si L.Joe itu ganteng gak ?” tanya Ah Rin.
“iya
Jungie. Dia ganteng banget ! aneh, bagaimana bisa kau mendapatkan pria setampan
L.Joe dalam waktu tiga hari ?” tanya Hyun Na penuh selidik.
“ooh
itu ...” lagi, untuk yang kedua kalinya perkataan Su Jung harus terputus saat
Sehun, kakak kelasnya itu menghampiri kelasnya.
“mau
apa coba dia kesini ?” tanya Ah Rin berbisik.
“mau
apa lagi ?” Hyun Na menjawab dengan retoris.
“annyeong
girls ...” sapa Sehun saat menghampiri bangku Su Jung.
“annyeong
oppa ^^” jawab ketiga gadis cantik itu.
“eh
Jungie, kami mau ke kantin dulu beli sarapan” pamit Hyun Na.
“kau
mau apa ?” tanya Ah Rin.
“satu
kotak susu kedelai saja” jawab Su Jung.
“baiklah”
jawab kedua sahabatnya dan mereka pun beranjak.
“ada
apa oppa ?” tanya Su Jung pada Sehun.
“kudengar
kau sudah punya pacar ya ?” tanya Sehun.
“eh
i-itu ...” Su Jung tiba-tiba gugup.
“chukkae,
kuharap dia pria yang baik yang bisa menjagamu ^^”
“op-oppa
...” pagi itu, Su Jung menangis tiba-tiba. Itu karena ucapan selamat dari Sehun
yang terdengar menyakitkan baginya. Sungguh, Su Jung tidak pernah berniat
membuat kakak kelasnya itu terluka.
“kenapa
menangis saeng ?” Sehun panik dan Su Jung semakin terisak.
“mi-mian
ne oppa .. jeongmal, aku tidak pernah bermaksud untuk-“
“ssstt
sudah jangan menangis .. aku bahagia kalau kau bahagia Su Jung ... kenapa harus
menangis ? mungkin kau bukan jodohku, itu saja ... sudahlah jangan menangis”
Sehun memeluk dan mengusap punggung Su Jung yang semakin terisak. Disisi lain,
L.Joe yang sedang beristirahat pasca kejadian semalam bersama Hyoengkon itu
merasakan sakit yang termaat sakit pada dada sebelah kirinya.
“AAARRRGGGGHHHH”
jeritnya tersiksa. Nafasnya serasa putus. Dan dada kirinya serasa terbakar. Ia
meronta memegang dada kirinya. Hyeongkon yang hari itu libur menghampiri pacar
adiknya itu.
“ada
apa L.Joe ?” tanya Hyeongkon seraya menghampiri L.Joe yang sedang meronta
menahan sakit.
“Aaarrrggghhhh”
jerit L.Joe lagi. ia semakin kuat meremas dada kirinya. Membuat Hyeongkon
menyingkirkan tangan L.Joe dan dia shock melihat simbol didada kiri L.Joe. yang
membuatnya shock adalah ketika jarum simbol tersebut bergerak menunjukkan arah
jam satu.
“sa-kit
!” pekik L.Joe tertahan. Sementara Su Jung dikelas, dia merasakan sakit yang
luar biasa pada jantungnya. Membuat nafasnya tertahan. Sehun yang melihat itu
panik begitu juga teman-teman sekelasnya.
“Su
Jung ? Su Jung ?” pekik Sehun panik.
“omo,
Su Jung !” teman-temannya yang lain juga terlihat panik. Su Jung seakan susah
bernafas. Dadanya terasa sakit. Bukan hanya dadanya, jantungnya juga terasa
amat sangat sakit. Ia meremat seragamnya.
“Su
Jung kau kenapa ?” tanya Chanyeol.
“bawa
ke UKS oppa !” perintah salah satu yeoja.
“baiklah”
dengan sigap, Sehun menggendong tubuh Su Jung dan membawanya ke UKS.
“ada
apa dengan Su Jung ?” itulah pertanyaan yang terlontar dari teman-teman sekelas
Su Jung.
“ada
apa denganmu L.Joe ?” tanya Hyeongkon pada L.Joe yang terlihat amat sangat
tersiksa.
>>> To Be Continue <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar