Tittle : As Long As You Love Me
Length :
Chapter (PROLOG)
Author : Jie Er-Jerry
Cast : Kim Hyun Jie, Kim Joon Myeon, Jeong Jongkook and
find your self
Rated :
T
Genre :
Romance, Angs, Fluff
Disclaimer : para pemain disini itu yang pasti bukan punya saya, mereka punya orang tua masing-masing.
Warning :
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary :
“aku akan merawatmu, sampai kau sembuh”
“apa
cita-citamu ?” tanya seorang namja pada yeoja yang sedang duduk disebelahnya.
“aku
ingin menjadi seorang ilmuwan” jawab yeoja cantik dengan rambut pirang
sepinggang itu seraya menatap sosok namja yang ada disebelahnya.
“kenapa
jadi ilmuwan ?” tanya namja itu lagi.
“supaya
aku bisa menemukan obat yang ampuh dan mujarab untuk penyakit yang kau derita”
jawab yeoja itu datar seraya menatap dalam manik onyx namja disebelahnya.
Sedangkan yang ditatap hanya menatap balik manik hazel milik yeoja itu.
“kenapa
harus aku ?” tanya namja itu serius. Membuat sang yeoja membuang muka karena
dia mulai gusar dengan tatapan serius namja yang berbeda 4 tahun darinya itu.
“ya
... karena aku hanya memikirkanmu” jawab yeoja itu masih memalingkan wajahnya.
Semburat merah menghiasi pipinya yang tirus itu.
“kau
bahkan tau kalau aku sudah tidak bisa berfikir lagi, Hyun Jie” namja itu
membuang nafas berat. Hyun Jie –gadis itu merapatkan tubuhnya kepada namja
disebelahnya. Menggenggam tangan namja itu hangat dan menyandarkan kepalanya
dibahu namja tersebut.
“aku
tidak perduli, Oppa” ucapnya seraya memejamkan matanya. Langit sore menjadi
pemandangan yang mungkin akan membekas bagi pria yang ada disebelahnya itu.
tersenyum kecut dan mencium tangan yeoja yang menggenggam tangannya sekarang
ini.
“Noona,
aku ingin makan itu” kata seorang namja imut
yang terlihat lima tahun lebih muda dari yeoja yang sedang menatap kesal
pada namja imut itu.
“ayo belikan !” ujar namja imut itu
lagi seraya mendorong-dorong tubuh yeoja disampingnya itu dengan kasar.
“haduh ! arasseo ! akan kubelikan
!” bentak yeoja itu kesal karena tingkah namdongsaeng yang paling menyebalkan
menurutnya.
“tehehe ...” namdongsaeng itu
menunjukkan senyum manisnya. Yeoja itu memutar bola matanya malas dengan
balasan dari namdongsaengnya itu. segera yeoja itu menuju kesebuah kedai
pinggir jalan yang menjual bakso ikan. Ia membeli beberapa tusuk bakso ikan,
sosis panggang dan daging asap. Setelah itu ia menghampiri namja imut yang
dengan sabar menunggunya.
“ini !” ucapnya kesal seraya
menyerahkan sebuah kantung pada anak laki-laki dihadapannya.
“hehehee, gomawo ne, Hyun Jie Noona
:3” jawab namja itu dengan wajah polosnya. Hyun Jie benar-benar ingin mencekik
anak itu kalau saja ia tidak ingat bahwa junior yang ada dihapannya itu adalah tetangganya.
“ya ! Jeon Jungkook ! kau itu sudah
17 tahun ! bagaimana bisa kau makan sampai belepotan seperti itu huh ?” bentak
Hyun Jie pada hobaenya itu.
“bersihin dong noona” jawab
Jungkook, namja imut yang sedari tadi menjadi dalang atas segala emosi Hyun Jie
seharian ini.
“apa-apaan kau ? kau kan punya
tangan. masih lengkap, masih bisa digunakan ! untuk apa aku melakukan itu ?”
tanya Hyun Jie emosi. Jungkook terkikik geli melihat tingkah noonanya.
“bagaimana bisa orang jahat seperti
noona menjadi seorang perawat di rumah sakit terkenal dikota ini humb ?” ejek
Jongkook yang langsung dihadiahi sebuah jitakan di kening lebarnya.
“appo !” pekik Jungkook seraya
mengusap dahinya kasar.
“berani sekali kau mengejekku heh
bocah !”
“aku benar kan ? noona saja jahat
kepadaku apalagi kepada pasien noona ?! aku yakin pasti mereka menangis
ketakutan saat melihat noona akan merawat mereka ! hahahaha” Jungkook terus
meledeknya. Membuat yeoja cantik itu menghela nafas berat. Sudah biasa dia
diejek seperti itu oleh namja yang menjabat sebagai tetangga dan ‘adik’ nya
itu.
“mungkin kau benar” Hyun Jie
tersenyum kecut.
“kalau perawatnya model kayak noona
sih, aku tidak mau sakit dan tidak mau dirawat di rumah sakit. Apalagi di rawat
ditempat noona bekerja. Yang ada nanti aku malah diracun sama noona” Jongkook
berkata dengan polosnya. Membuat yeoja itu tertawa geli seraya mengacak-acak
rambut namdongsaengnya penuh sayang.
“kalau begitu, kau tidak boleh
sakit, Jeon Jungkook” ucap Hyun Jie lembut. Jungkook menoleh heran menatap mata
sendu milik noona nya.
“noona ...” Jungkook merasa
bersalah. Sungguh, dia yakin dia telah mengungkit kenangan pahit noona yang
selama ini merawatnya itu.
“mianhae” ucapnya penuh sesal seraya
menundukkan kepalanya membuat Hyun Jie tertawa.
“untuk apa minta maaf hemb ?” tanya
Hyun Jie lembut.
“aku sudah-“
BRUKK !!!
“eoh ?” Hyun Jie dan Jongkook
menoleh bersamaan kearah suara barusan. Mereka melihat seorang namja yang
berusaha untuk berdiri dengan berpegangan pada pohon besar tak jauh dari tempat
keduanya duduk. Melihat itu membuat Hyun Jie reflek menghampiri namja tersebut.
“neomu gwaenchana ?” tanya Hyun Jie
seraya membantu namja itu berdiri.
“nan ... gwaenchana ...” jawab
namja itu yang seketika membuka lembaran memori masa lalu yeoja itu.
“neomu
gwaenchana ?” tanya seorang yeoja berseragam sekolah pada seorang namja yang
sedang berusaha berdiri dari tanah tempat ia terjatuh tadi.
“nan
... gwaenchana”jawab namja itu sambil memegang tangan yeoja itu untuk
tumpuannya berdiri.
“Oppa
sedang apa ? kenapa bisa jatuh ?” tanya yeoja itu lagi.
“tak
apa ... aku hanya sedang belajar berjalan”
“hah
?” yeoja itu menunjukkan expressi aneh mendengar jawaban namja yang lebih tua
dihadapannya itu.
“Noona
!! Kajja !!! hari sudah mulai senja !” teriak seorang namja berperawakan tinggi
dan berwajah imut dari kejauhan.
“chakkaman
!” ucap yeoja tersebut.
“mian
ne oppa, aku harus pergi. Semoga oppa bisa berjalan dengan baik. Jangan sampai
jatuh lagi ya ^^” ucap yeoja tersebut lalu pergi meninggalkan namja yang sedang
membatu itu.
“Hazel
...” ucap namja itu lirih
“apa yang sedang kau lakukan ? apa
kau terjatuh dari kursi rodamu ?” tanya Hyun Jie lagi. namja yang ditanya hanya
mendengus.
“bukan urusanmu !” jawab namja itu
cuek. Hyun Jie menaikkan sebelah alisnya. Bingung. namja berwajah tampan dan
imut dalam waktu bersamaan itu barusan acuh padanya.
“dasar tidak tau diri” umpat Hyun
jie dalam hatinya.
“baiklah, memang itu bukan
urusanku. Lain kali kalau sedang belajar jalan, hati-hati ya” ucap Hyun Jie
berusaha seramah mungkin. Dia ingat siapa dirinya. Dia adalah seorang perawat.
Jadi tidak mungkin ia membentak seseorang yang sedang sakit.
“ya” jawba namja itu datar.
“baiklah, aku pergi dulu” pamit
Hyun Jie lalu pergi meninggalkan namja yang kini telah duduk di kursi rodanya
lagi. namja itu memandang kepergian Hyun Jie sampai Hyun jie kebangku taman
dimana seseorang telah menunggunya disana.
“cantik ...” gumam Oh Se Hoon -nama
namja itu pelan.
“apa yang dilakukan hyung itu,
noona ?” tanya Jungkook setelah Hyun Jie kembali ke bangku taman tempat ia
duduk tadi.
“sepertinya sedang belajar
berjalan” jawab Hyun jie sekenanya.
“ayo pulang, aku lapar” rengek
Jungkook manja.
“kau sudah makan 7 tusuk bakso
ikan, 4 tusuk sosis panggang dan dua lembar daging asap tanpa membaginya
kepadaku dan sekarang kau bilang kalau lapar ? apa maksudmu hah ?” lagi, Hyun
Jie naik pitam akibat tetangganya itu.
“tuh kan, jiwa iblisnya keluar
lagi” keluh Jongkook yang didengar oleh Hyun Jie.
“kajja, akan kumasakkan sesuatu
untukmu” jawab Hyun Jie pasrah. Dia sudah bosan tiap hari bertengkar dengan
namja yang duduk dibangku SMA itu. akhirnya keduanya bangkit dari kursi taman
dan berjalan pulang.
“eh noona, tadi ada yeoja dikelasku
yang memintaku jadi pacarnya loh !” kata Jongkook saat mereka berdua berjalan
pulang menuju rumah mereka.
“jinja ? lalu ?”
“aku menolaknya” jawab Jungkook
polos. Hyun Jie mengusap rambutnya penuh sayang.
“wae ? bukankah itu akan membuat
yeoja itu sakit hati ?”
“noona kan tau aku masih tidak mengerti
soal cinta”
“ya, noona juga seperti itu ...”
gumam yeoja itu lirih.
Setelah
kemarin ia libur -tidak benar-benar libur karena dia harus menghabiskan
waktunya merawat Jeon Jungkook, namja imut yang menjadi tetangganya saat ia
mulai berada di bangku SMA yang kini telah menjadi yatim piatu karena ditahun
kedua Hyun Jie di SMA, orang tua Jungkook meninggal karena kecelakaan pesawat saat mereka akan ke Jepang untuk
urusan bisnis. Sehingga membuat Hyun Jie harus merawat anak semata wayang
mereka yang saat itu masih kelas 6 SD. Hyun Jie tinggal terpisah dari orang
tuanya dan dia adalah anak tunggal dikeluarganya yang notabene adalah orang
kaya.
Esoknya
ia masuk kerja seperti biasa. Ya, setelah lulus sekolah dia mengambil kuliah
singkat jurusan keperawatan sehingga setelah lulus setahun yang lalu ia melamar
menjadi seorang perawat disebuah rumah sakit terkenal di Seoul.
“Oppa
! kemana suster yang merawatmu ?” tanya seorang yeoja yang saat itu pergi
kerumah sakit untuk menemani Jungkook menjenguk orang tuanya yang sama-sama
koma karena kecelakaan pesawat. Ia melihat seorang namja yang lebih tua darinya
itu tengah duduk dipojok lorong dengan memegang sebuah tongkat untuk berjalan.
“nugu
?” tanya namja itu. yeoja cantik itu tersenyum tulus dan duduk disebelahnya.
“nan,
Kim Hyun Jie imnida” seraya menyodorkan tangannya.
“bangapta,
nan-“
“Kim
Joon Myeon” potong gadis bernama Hyun
Jie itu cepat. Namja itu mengangkat sebelah alisnya.
“hehe,
iyaa” cengiran khas seorang Kim Joon Myeon yang membuat yeoja cantik itu menahan
krystal bening nan cair yang akan lolos dari pelupuk matanya.
“ayo,
oppa” ajak yeoja itu seraya membantu namja tampan itu berdiri.
“kemana
?” tanya namja bernama Joon Myeon tersebut.
“kita
bermain diluar, Suho Oppa ^^” ajak Hyun Jie seraya memopang tubuh besar itu
untuk berjalan bersamanya.
Di
taman rumah sakit ....
“Hyun
Jie-ah” panggil Suho pada yeoja yang sedang duduk disebelahnya itu.
“hemb
?”tanya yeoja itu seraya menoleh menatap orang yang memanggil namanya itu.
“aku
lelah” ucap namja itu.
“oppa
ingin beristirahat kah ? ayo kubantu-“
“aku
lelah dengan hidupku” potong namja itu cepat, membuat Hyun Jie mematung menatap
sosok pria tampan yang semakin lama semakin menyesakkan hatinya itu.
“op-oppa
...”
“aku
bingung. aku tidak mengerti bagaimana caranya menggunakan garpu, bagaimana
caranya menutup pintu, dan aku bosan, lupa bagaimana caranya berjalan. Aku
bosan Hyun Jie .. aku bosan kalau terus-terusan lupa namamu” keluh namja itu
dengan tatapan nanar. Ooh Joon Myeon, tatapan matamu barusan telah sukses
menusuk relung hati seorang yeoja yang setahun ini telah setia mewaratmu yang
bahkan ia tidak ada hubungan keluarga apapun denganmu. Hanya orang asing dalam kehidupanmu. Hanya
seorang murid SMA biasa yang kebetulan saat itu ia iba melihatmu dan memutuskan
untuk merawatmu di rumah sakit itu. saat kedua orang tuamu menyerah dengan
penyakitmu, saat dokter sudah pasrah dengan hasil pemeriksaannya sendiri, saat
para suster itu lelah mengahadapi tingkah lakumu yang semakin hari semakin aneh
itu, tapi tidak dengan yeoja itu. dia bersikukuh untuk merawatmu. Yang
semulanya berawal dari kata ‘iba’. Ya, hanya karena iba ...
“aku
akan merawatmu, sampai kau sembuh” janji yeoja itu pada sosok namja yang kini
berada dalam dekapannya. Memberi namja itu kekuatan agar sosok yang sedang drop
mental itu kembali bersemangat untuk menjalani hidupnya.
“aku
berjanji akan merawatmu sampai kau sembuh” ucap gadis itu lagi.
“pagi Hyun Jie” sapa Jung Ruki,
salah satu suster di rumah sakit tempat Hyun Jie bekerja.
“pagi juga Ruki” balas Hyun Jie
seraya tersenyum.
“hari ini ada pasien baru dikamar
nomor 357 dan Minwoo-uisa memintamu untuk merawat pasien dikamar tersebut.
“jinja ? sakit apa ?” tanya Hyun
Jie antusias. Ya, dia senang merawat orang-orang sakit sejak kejadian itu.
“dia terkena lumpuh sementara
akibat kecelakaan dua minggu yang lalu. Kau tau ? namja itu sangat tampan dan
imut secara bersamaan ! beruntung sekali kau bisa merawatnya” ucap Ruki girang.
Hyun Jie hanya terkekeh geli melihat sahabat seper-susterannya itu hyper.
“jangan bilang kau terpesona dan
akhirnya kau lupa statusmu” sindir Hyun Jie seraya tersenyum jahil.
“y-ya ! aku tidak mungkin melakukan
itu. kau ini, kejam sekali” rajuk Ruki seraya mencubit lengan sahabatnya itu.
“hihihi, ingat, kau sudah punya
Minwoo-uisa”
“arasseo Hyun Jie, aku selalu
mengingat hal itu” jawab Ruki bosan. Hyun Jie hanya tersenyum.
“aku harus menemui pasien itu dulu
Ruki, annyeong” pamit Hyun Jie.
“Annyeong Hyun Jie ..” balas Ruki
lalu berlalu dari lorong rumah sakit itu.
“lumpuh sementara ya ...” gumam
Hyun Jie seraya berjalan menuju bangsal nomor 357 yang dimaksud Ruki.
sesampainya diruang itu, Hyun Jie segera mengetuk dan membuka pintu ruangan
itu.
“annyeong ha-“ perkataannya
terputus saat ia melihat siapa yang menjadi pasiennya kali ini.
Hyun
Jie’s POV
“aku tidak salah lihat kan ? namja
itu bukannya ... yang kemarin kutolong saat ditaman kota ? kenapa bisa dia ada
disini ?” tanyaku dalam hati setelah melihat siapa kali ini yang harus kurawat.
“oh ? annyeong” jawabnya cuek.
“ah, joneun Kim Hyun Jie imnida,
aku yang akan merawatmu mulai sekarang. Bangapta” ucapku. Lihat, ia bahkan
tidak menatapku saat aku bicara. Apa yang dia lakukan ?
“bangapta, Sehun imnida” jawabnya
masih tetap tidak melihat kearahku. Ia terus menundukkan kepalanya dan
tangannya asik mengutak-atik sesuatu. Membuatku penasaran dengan apa yang ia
lakukan. Setelah aku menghampirinya ...
“hah ?” aku yakin expressiku saat
ini kurang elit untuk dilihat tapi benar-benar aneh sekali namja ini. Ia
mengacuhkan kehadiranku demi sebuah robot yang kepalanya sudah terlepas dari
letaknya semula ? apa-apaan itu ?!
“wae ?” tanyanya yang masih sibuk
membenarkan robot-robotannya itu.
“a-aniya ...” jawabku gagu. Aku
masih melihatnya mengutak-atik mainannya itu. namja ini umur berapa sih ?
“ngapain liat-liat ?” tanyanya
ketus seraya menatapku, membuatku sedikit tersentak.
“a-ani ..” jawabku gugup. Barusan
mata itu ... menatapku tajam ?
End of
Hyun Jie’s POV
>>> To Be Continue <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar