Minggu, 22 Juni 2014

Absolute Boyfriend (Chapter 1)

Tittle                : Absolute Boyfriend
Chapter           : I
Author             : Jie Er-Jerry
Pair                  : belum ada
Rated              : T
Genre              : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer       : para pemain disini itu yang pasti bukan punya saya, mereka  punya orang  tua masing-masing.
Warning          : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary         : “karena aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan kami ini serius ?




Dinginnya suhu udara di tengah kota tak membuat gadis berambut panjang sepinggang dan warna semerah darah berusia 18 tahun itu beku. Dengan tampang masam dan bibir yang dia kerucutkan dia berjalan cepat melawan salju malam itu. dipikirannya hanya satu, mendapatkan pacar dalam waktu singkat.

“kalau bukan karena ucapan Hyun Na dan Ah Rin, aku mana mau nyari pacar !” gerutunya. Dia jadi mengingat ucapan kedua sahabatnya saat di kelas tadi siang.


Flashback

“Su Jung !!” panggil seorang gadis cantik dengan rambut coklat sebahu dan menggunakan softlens berwarna ungu.
“hm ?” jawab gadis bernama Su Jung itu singkat.
“kau mau ikut ?” tanya temannya itu.
“hah ? kemana ?” Su Jung balik bertanya.
“kami akan mengadakan pesta di rumah si Chanyeol. Kau mau ikut ?” jawab temannya itu.
“tapi ada syaratnya” sahut temannya yang lain.
“apa ?” Su Jung menaikkan sebelah alisnya. Penasaran.
“kau harus bawa pacar ^o^v” ucap kedua sahabatnya itu sambil memasang tanda peace untuknya.
“aish selalu seperti itu ! pacar pacar dan pacar terus ! aku sampai bosan mendengarnya. Lagipula, pesta macam apa itu ? kenapa harus bawa pacar segala ? emang ada ajang pamer pacar segala ya ?” omel Su Jung kesal. Dia paling antis kalau disuruh bahas soal pacar.
“temanya Romance. Makanya, cari pacar sana !” ucap Hyun Na, gadis manis berambut hitam bergelombang dan berkacamata, salah satu sahabatnya.
“gak minat” jawab Su Jung cuek sambil memakan snack yang sedari tadi dia genggam.
“gak minat terus deh ?! terus mau sampai kapan kau plonga-plongo karna gapunya pacar ? kau sudah 18 tahun Su Jung. Pacaran saja kau belum pernah. Yakin deh kalau kau sudah punya pacar pasti kelakuanmu norak !” jawab Ah Rin, nama sahabatnya yang satunya. Hyun Na hanya terkikik geli sedangkan Su Jung langsung melempar snacknya kearah Ah Rin yang malah tertawa.
“sialan !” umpat Su Jung kesal.
“beneran deh, banyak loh, namja yang suka sama kamu tapi kamu bebalnya minta ampun. Gimana kamu mau dapat pacar ?” sela Hyun Na. Su Jung memang banyak penggemarnya karena sosoknya yang cantik, baik, cerdas dan lucu.
“berisik !” umpatnya lagi.
“ajak saja si Sehun oppa kalau kau mau datang. Dia kan suka padamu ! pasti dia mau jadi pacarmu !” Ah Rin memberikan saran yang sukses membuat Su Jung tersedak nafasnya sendiri.
“Ohookk- maksudmu apa heh ? Shin Ah Rin ?” tanya Su Jung kesal sambil melotot tak senang dengan saran dari sahabatnya semenjak SD itu.
“maksudnya si Ah Rin, kau pacaran saja sama Sehun Oppa” jelas Hyun Na.
“gak mau” ucap Su Jung tegas.
“kalau gitu, mungkin kau bisa cari pacar sewaan” lanjut Hyun Na.
“hah ?” Su Jung makin cengo dibuatnya. Menurutnya, kedua sahabatnya ini sudah sangat keterlaluan.
“nyari dimana soaaaak ?!!” tanya Su Jung yang menahan emosinya.
“dipinggir jalan gak kurang-kurang kok. Hahaha~” jawab Ah Rin ngasal seraya tertawa. Hyun Na juga ikut tertawa mendengarnya.
“gak penting” jawab Su Jung datar.
“Su Jung, kalau dalam tiga hari kau gak punya pacar, kami gamau jadi sahabatmu lagi loh !” ancam Ah Rin seraya mengedipkan matanya kearah Hyun Na. Memberi isyarat pada sahabatnya itu untuk membantunya membujuk Su Jung.
“iya, kami berdua gamau main sama kamu lagi” tambah Hyun Na. Su Jung membulatkan bibirnya. Terkejut.
“apa-apaan kalian ha ?” Su Jung mulai emosi.
“ya pokoknya dalam tiga hari kau harus punya pacar. Kalo dalam tiga hari masih gapunya yaaah, bye Su Jung” jawab Ah Rin enteng seraya merangkul Hyun Na. Senyum licik terpahat jelas diwajah keduanya.
“iya-iya ! nanti aku nyari pacar !” jawab Su Jung pasrah. Su Jung itu setia kawan. Jadi dia bakal ngelakuin apa aja untuk sahabat-sahabatnya, seperti barusan, mencari pacar.
“nah gitu dong, pinter. Yasudah, aku mau ke kantin dulu ketemuan sama Tao.” Pamit Hyun Na.
“kau mau ikut ?” tanya Hyun Na pada Su Jung.
“tidak” Su Jung menggeleng pasti.
“yasudah yuk Hyun, aku juga ditunggu sama Kiseop Oppa di kantin” ajak Ah Rin seraya menggandeng Hyun Na keluar kelas.
“hhhhuuuffft~” Su Jung mengambil nafas beratnya.
“nyari pacar dimana ya ?” pikirnya polos. Sementara itu, diluar kelas, Hyun Na dan Ah Rin tertawa terbahak. Mereka mentertawakan sifat polos Su Jung yang kelewat batas itu.
“pasti dia mikir bakalan nyari pacar kemana. Hihihi ..” kata Hyun Na seraya terkikik.
“iyalah, salah sendiri bebal banget !” jawab Ah Rin yang juga terkikik.
“kudengar kemarin dia nolak Donghae Oppa loh !” kata Hyun Na.
“hah ? Donghae Oppa ? senior kita jurusan Seni Tari yang populer itu ?” Ah Rin terkejut mendengar perkataan Hyun Na.
“iyoo” jawab Hyun Na.
“gila tuh Su Jung ! donghae pan yang ngantri banyak, main ditolak gitu aja ?! jadi bingung sebenarnya tipe idealnya itu yang seperti apa -.-“
“entahlah, sekarang ayok buruan ke kantin, ntar Tao-ku marah” ajak Hyun Na.
“ne, kajja ..” Ah Rin dan Hyun Na berlari kecil menuju kantin. Sementara Su Jung dikelas ...
“Su Jung-ssi ...” panggil seseorang.
“hn ?” Su Jung menoleh ke arah sumber suara. Wajahnya tiba-tiba terkejut melihat siapa yang menyapanya. Itu Oh Sehun. Namja dari kelas Tari. Namja yang sejak awal menyukai Su Jung dari gadis itu masuk di Korean Art School hingga sekarang.
“ada apa oppa ?” tanya Su Jung ramah.
“tidak ada. Hanya sedang ingin melihatmu saja” jawab Sehun datar. Su Jung merasakan panas pada pipinya. Selalu seperti itu setiap kali dia berhadapan dengan kakak kelasnya itu.
“eemm ..” Su Jung terbata. Dia bingung mau menjawab apa.
“apa ada yang kau pikirkan ?” tanya Sehun yang melihat tingkah lucu gadis didepannya itu.
“a-ani ...”
“nanti malam kau ada acara ?” tanya Sehun to the point.
“emang kenapa oppa ?”
“aku ingin mengajakmu jalan-jalan”
“ehm sepertinya tidak bisa soalnya nanti malam aku mau cari paca- eh oops !” Su Jung keceplosan dan langsung membekap mulutnya sendiri. Sehun bingung melihat tingkah aneh Su Jung saat itu.
“mau cari apa ? pacar ?” tanya Sehun memastikan pendengarannya.
“e-e-eh bu-bukan ! bukan ! maksudku, nanti malam aku mau cari parcel soalnya besok lusa aku mau kunjungan kerumah nenek di Busan” jawab Su Jung buru-buru menghilangkan rasa curiga pada kakak kelasnya itu.
“oh begitu ya, mau kuantar ?” tanya Sehun lagi.
“mi-mianhae oppa, malam ini aku pergi bersama oppa ku” jawab Su Jung kalem. Ya, Su Jung memiliki satu kakak laki-laki yang 4 tahun lebih tua darinya. Kim Hyeongkon.
“baiklah, mungkin dilain waktu kita bisa pergi bersama” kata Sehun pasrah. Terlihat dari raut wajahnya kalau dia kecewa.
“mianhae L” kata Su Jung penuh penyesalan.
“aratta J masih ada lain waktu kok. Oppa balik ke kelas dulu ya” pamit Sehun seraya mengelus lembut rambut Su Jung.
“pasti oppa” jawab Su Jung seraya tersenyum manis. Kalau saja Sehun tidak tahan iman, mungkin bibir yang sedang meliuk manis dihadapannya itu sudah dilahapnya.
“oppa balik dulu ya, annyeong ~”
“ne, annyeong ~”

End of Flashback

“Sial !” umpatnya lagi.

            Su Jung berjalan cepat menuju rumahnya yang berada tidak jauh dari taman kota. Hari ini dia pulang telat karena harus menemani Hyun Na mencari kado untuk Tao, kakak kelas jurusan Seni Musik yang merupakan pacar Hyun Na yang lima hari lagi akan berulang tahun. Karena mereka pergi cukup lama, akhirnya Su Jung memilih jalan lain agar cepat sampai rumahnya. Dia melewati distrik pertokoan yang ada di pusat kota Seoul. masih banyak yang berlalu lalang malam itu. dengan baju hangat dan penutup kepala tentunya sedangkan Su Jung, dia masih berkeliaran dengan seragam sekolahnya.
            Dia masih kesal dengan ancaman kedua sahabatnya itu. ketika melewati Blok tiga ditrik pertokoan itu, ia melihat sesuatu yang membuatnya menghentikan langkah dan mematung sesaat. Dia menoleh ke kanan dan disana, didepannya, ada sebuah tempat dengan tulisan “Absolute Boyfriend” yang terpajang cukup besar diatas atapnya. Cukup lama Su Juung mengamati tempat itu. sepertinya dia belum pernah melihat tempat itu meski dia sudah sering melewati blok ini.

“toko baru ya ?” pikirnya. sebenarnya dia ingin mamir tapi dia melirik jamnya. Memastikan apakah masih ada waktu untuk mampir ketenpat itu.
“mwoya ?? Jam sembilan ?!” pekiknya kaget. Dia buru-buru pergi dari tempat itu.
“kena omel nih pastinya !” pikirnya sambil terus berlari menuju rumahnya yang masih setengah perjalanan lagi. sementara itu, di tempat asing yang belum pernah dilihatnya tadi, berdiri dua orang pria tampan menggunakan setelan serba hitam yang mengawasi Su Jung dari dalam saat gadis itu mematung sesaat.
“dia akan datang esok, Tuan Kyu” kata salah seorang pria tersebut.
“siapkan mereka yang terbaik dari yang terbaik untuknya. Sepertinya dia akan bingung untuk memilih yang mana besok” ucap salah satu pria yang dipanggil ‘Tuan Kyu’ oleh yang satunya.
“semuanya ?” tanya pria satunya memastikan.
“semuanya ! bukankah calon pelanggan kita kali ini akan sangat menarik perhatian ? benarkan, Luhan ?”
“anda benar sekali, Tuan Kyuhyun” jawab seseorang yang disebut Luhan itu seraya membungkuk hormat.
“baiklah, persiapkan mereka semua dengan baik. Dandani mereka semenarik mungkin. Akan kupersiapkan data informasi untuknya dan rekomendasi yang terbaik untuknya”
“baiklah Tuan Kyu” jawab Luhan patuh. Pria tampan itu kemudian masuk kesebuah ruangan sedangkan Kyuhyun masih berdiri ditempatnya semua, tempat dimana dia mengawasi dan mengamati Su Jung.
“gadis yang menarik” ucap Kyuhyun sambil melihat foto Su Jung seraya tersenyum licik.

Sesampainya dirumah ...

“tadaima ~” sapa Su Jung saat memasuki rumahnya.
“tadaima, Jung-nyan” jawab seorang pria tampan berambut pirang yang sedang duduk santai menikmati segelas ocha hangat di onsen (semacam meja kecil untuk makan ala orang Jepang).
“gomen nii-chan, pulangnya telat” Su Jung menggigit bibir bawahnya, takut oppanya itu marah.
“gwenchana. Darimana tadi ?” tanya Kim Hyeongkon, kakak Su Jung.
“tadi nemenin Hyun Na nyari kado buat pacarnya” jawab Su Jung jujur.
“ocha ?” tawar kakaknya.
“iie” jawab Su Jung sambil menggeleng. Hyeongkon baru pulang dari Jepang lima bulan yang lalu sehingga kakaknya itu masih sering menggunakan bahasa Jepang.
“wajahmu masam. Ada apa saeng ?” tanya Hyeongkon yang berhasil membaca raut wajah adik kesayangannya itu.
“masa sama Hyun Na dan Ah Rin aku disuruh cari pacar )3(“ jawab Su Jung seraya cemberut. Hyeongkon yang mendengar itu menghentikan kegiatan minum ochanya. Ia tersenyum menatap adiknya.
“kau tau kan, okaasan dan otoucan tidak akan memperbolehkanmu memiliki koibito ?”
“ne, aku tau”
“lalu ?”
“tapi kalau aku gak punya pacar dalam waktu tiga hari, mereka akan menjauhiku. Huhuhu” Su Jung mewek tiba-tiba. Membuat Hyeongkon tertawa kecil karena tingkah lucu adiknya itu. Hyeongkon menghampiri Su Jung dan memeluknya penuh sayang.
“carilah kebahagiaanmu saeng ... oppa senang kalau kau bahagia memiliki pacar”
“tapi tadi katanya kaasan dan toucan gak ngebolehin ? )3(“ Su Jung masih cemberut.
“mereka kan di Jepang. Jadi ? kenapa harus takut ? sekali-kali melanggar peraturan itu menyenangkan loh” jawab Hyeongkon kalem seraya mengelus rambut adiknya itu. rambut merah favorit Hyeongkon. Bukan karena alasan Su Jung memiliki rambut semerah dan sepanjang itu tapi itu rambut asli. Itu keistimewaannya. Bukan karena di cat, bukan karena gen, tapi itu rambut asli. Anugerah Tuhan untuknya. Seikal rambut sewarna darah dan mata Hazel teduhnya. 
“tapi, Su Jung nyari pacar dimana ? huhuhu” lanjutnya.
“ngapain dicari ? kamu pikir pacar itu barang ? bisa dicari segampang itu ?” Su Jung terdiam mendengarnya.
“sudahlah, ganti bajumu, terus mandi, terus makan malam lalu istirahat. Oppa sudah buatkan Yakiniku kesuakaanmu” kata Hyeongkon. Su Jung hanya mengangguk menurut. Kemudian dia berdiri dan segera menuju kamarnya. Hyeongkon yang melihat adiknya itu hanya bisa tersenyum tipis.
“dia sudah besar” ucapnya lirih.

            Setelah membersihkan diri, berganti pakaian dan makan malam, Su Jung langsung merebahkan diri dikamarnya. Diliriknya jam berbentuk Domo-kun dipinggir ranjangnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Su Jung masih belum bisa memejamkan matanya. Dia masih kepikiran soal tempat asing yang didatanginya dua jam yang lalu.

“Absolute Boyfriend” ucapnya mengingat nama tempat tadi.
“tempat apa ya itu ? kok auranya beda banget” ucapnya lagi.
“apa besok sepulang sekolah aku kesana saja ?” batinnya.
“baiklah, sepulang sekolah aku akan kesana !” ucapnya girang.
“Oyasumi, Jung-nyan” ucap Hyeongkon seraya mematikan lampu kamar Su Jung yang baru saja terlelap.


>>> To Be Continue <<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar