Minggu, 22 Juni 2014

Absolute Boyfriend (Chapter 3)



Tittle                : Absolute Boyfriend
Chapter           : III
Author             : Jie Er-Jerry
Pair                  : SujungXL.Joe (on focus)
Rated              : T
Genre              : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer       : para pemain disini itu yang pasti bukan punya saya, mereka  punya orang  tua masing-masing.
Warning          : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary         : “karena aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan kami ini serius ?





Esok harinya, Su Jung terbangun dengan perasaan gundah dan frustasi. Memang dia lupa dengan makhluk apa semalam dia bertemu tapi soal uang Delapan Juta Won itu tidak pernah hilang dari pikirannya. Saat sarapan pun dia hanya melamun, berpikir sampai membuat Hyeongkon heran dengan sikap aneh adiknya itu. belum lagi di kelas, dia masih terus melamun. Dia  benar-benar berpikir. Mengambil keputusan yang menurutnya benar bukanlah hal mudah. Dan karena itu, hari itu juga, dia, Kim Su Jung mendapat hadiah dari guru killernya.

“Su jung !” panggil Ah Rin yang duduk dibelakangnya.
“oy Jungie !” colek Ah Rin menggunakan pensil. Namun nihil, temannya itu malah mematung padahal guru yang bernama Jang Geun Seok didepan sana yang sedang mengajar materi fisika itu sedang menerangkan pelajarannya.
“hey kau kenapa ?” tanya Hyun Na khawatir.
“oy Su Jung ?! Jungie ~” panggil Ah Rin sambil terus mencolek lengan Su Jung.
“kesurupan nih anak ?” bisik Ah Rin pada Hyun Na.
“entahlah. Apa jangan-jangan dia terlalu memikirkan bagaimana caranya mendapatkan pacar ?” pikir Hyun Na.
“entahlah. Mungkin saja” jawab Ah Rin.
“kau sih ! keterlaluan banget ngomongnya !” balas Hyun Na.
“nah kau juga ikut-ikutan gitu” balas Ah Rin gak mau kalah. Sementara kedua sahabatnya berisik dibelakangnya, Su Jung masih diam saja. tatapannya kosong mengarah ke lantai. Pikirannya melayang kemana-mana.
“Delapan juta won ...” gumamnya lirih.
“Kim Su Jung !” panggil Geun Seok padanya.
“Delapan juta ~” gumamnya lagi.
“nona Su Jung !” panggil Geun Seok lebih keras namun Su Jung masih melamun.
“oy Jungie ! si dementor ngamuk tuh !” Ah Rin dan Hyun Na yang panik langsung menggoyang-goyangkan tubuh sahabatnya itu. jang geun Seok, sosok yang dipanggil Dementor itu sudah hilang kesabarannya. Semua murid menelan ludah. Menunggu apa yang akan dilakukan guru tampan mereka. Lima detik kemudian ...

BLETAKK !!!

“aw !” respon Su Jung singkat.
“Kyaaaaaaaaaaaa !!!” teriak beberapa murid yang melihat adegan dimana sebuah penghapus papan tulis setebal 10cm itu mendarat dengan mulus di dahi Su Jung. Ah Rin dan Hyun Na yang melihatnya hanya bisa menutup mata.
“Nona Su Jung ?! bisa kau jelaskan soal yang ada di papan ini ?” tanya Geun Seok saat Su Jung sudah menaruh perhatiannya pada sebuah papan tulis dengan tulisan angka yang beranak cucu didepan sana.
“maaf pak, saya tidak mendengarkan tadi” jawab Su Jung datar.
“Kyaaaaaaaaaaaa !!! Su Jung !! dahimu berdarah !!” pekik salah seorang siswa yang ada didekatnya.
“masa ?” tanya Su Jung datar seraya menyentuh dahinya yang berdenyut nyeri.
“ah iya, berdarah” gumamnya lirih.
“Jungie ke UKS yuk !” ajak Ah Rin.
“aku bisa sendiri” jawab Su Jung seraya berdiri dari tempat duduknya. Ia membungkuk hormat pada guru killer didepan sana.
“permisi pak, saya harus mengobati dahi saya akibat perbuatan bapak” ucapnya datar.
“sumpah ! dia kesurupan kayaknya !” komen Hyun Na yang shock dengan perubahan sifat sahabatnya.
“pergilah. Aku juga tidak suka dengan muridku yang susah diatur” jawab Geun Seok dingin.
“terima kasih pak” balas Su Jung lalu pergi keluar kelas.

Di UKS ...

“ada yang bisa dibantu, cantik ?” tanya No Minwoo, salah satu dokter yang bekerja di sekolah itu.
“aku butuh obat merah dan perban juga perekatnya” jawab Su Jung ramah. Minwoo menatapnya sebentar kemudian tersenyum jumawa.
“ada apa dengan dahimu heh ?” tanyanya seraya terkekeh. Su Jung menghampirinya lalu duduk diranjang UKS.
“dilempar penghapus papan sama dementor” jawab Su Jung jujur. Minwoo pergi menuju lemari obat untuk mengambil selembar perban, perekat dan obat merah lalu menghampiri gadis cantik yang merupakan adik sahabatnya itu.
“apa yang kau lakukan tadi ?” selidik Minwoo seraya mengobati luka di dahi Su Jung.
“aku melamun”
“apa yang kau lamunkan ?”
“uang”
“ada apa ? kenapa harus melamunkan uang ?”
“aku butuh uang, Oppa )3(“
“untuk apa ? memangnya butuh berapa ?”
“aku butuh untuk –aw !” perkataan Su Jung terpaksa berhenti saat obat merah cair itu mengenai luka di dahinya.
“perih ~” rintihnya lirih.
“tahan, nanti juga hilang” kata Minwoo serya memasangkan perban pada dongsaengnya itu.
“untuk apa kau butuh uang ? dan butuh berapa banyak ?” tanya Minwoo lagi.
“aku butuh Delapan Juta Won” jawab Su Jung seraya menatap Minwoo.
“HAH ????” expressi wajah pria dihadapan Su Jung itu berubah menggemaskan. Terkejut.
“biasa aja dong Oppa expressinya !”
“De-delapan Juta Won ? untuk apa Jungie ?” tanya Minwoo yang masih terkejut.
“aku harus menebus sesuatu yang berharga”
“apa itu ?”
“rahasia ^^”
“kenapa harus dirahasiakan sih ? apa Hyeongkon tau ?”
“ani .. aku tidak bilang padanya. Ini terlalu rahasia”
“kau itu .. itu uang yang sangat banyak”
“aku tau Oppa .. karena itu sedari tadi aku melamun dikelas”
“kau perlu pinjaman ?” tanya Minwoo. Su Jung menoleh kearahnya dan pria itu tersenyum manis untuknya.
“tidak perlu oppa, aku sudah menemukannya” jawab Su Jung seraya tersenyum manis.
“eh ?”
“baiklah, aku kembali ke kelas dulu ya .. annyeong oppa !” pamit Su Jung seraya beranjak dari tempatnya. Minwoo mengangguk dan mengantarkannya keluar ruang UKS.
“jangan melamun lagi okay ?”
“ne arasseo ^^” jawab Su Jung lalu pergi kembali ke kelasnya. Minwoo memperhatikannya. Sebuah lengkungan manis terukir diwajahnya.
“ternyata dia jatuh cinta” gumam Minwoo. Ia tersenyum geli.

            Sepulang sekolah, Su Jung sengaja menghindari kedua sahabatnya dan dia buru-buru pergi ke ATM center. Sesampainya disana, dia merogoh tasnya. Mengambil sebuah dompet bergambar Domo-kun dan mengeluarkan sebuat kartu ATM miliknya. Sebelum memasukkan kartunya kedalam hole machine, ia menarik nafas berat lalu membuangnya perlahan.

“semoga bukan pilihan yang salah” gumamnya seraya memasukkan kartu ATMnya.
“terpaksa batal kuliah” jeritnya dalam hati saat beberapa uang lembar keluar dari mesin uang tersebut.

            Setelah jumlah uang yang diinginkannya itu sudah ada di tangannya, Su Jung segera pulang kerumah. Sesampainya dirumah, ia tidak menemukan kakaknya. Ah dia lupa kalau hari ini kakaknya ada kerja lembur sampai malam. Setelah membersihkan diri, membereskan rumah dan masak makan malam untuk kakaknya, Su Jung segera pergi ke tempat aneh tadi malam. Ia sudah punya uang yang diminta pemilik toko tersebut. Dan wajahnya yang sedari tadi pagi itu pucat, sekarang sudah ceria. Itu karena dia tidak sabar untuk melihat sosok yang diinginkannya itu hidup.
            Sesampainya disana, Su Jung segera memparkirkan sepedanya dihalaman toko. Ia menarik nafas berat sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya memasuki tempat itu.

“selamat datang, Nona Su Jung” sapa Luhan ramah saat Su Jung sudah berada didalam.
“ah, ne” jawab Su Jung seraya tersenyum.
“waw kau datang rupanya ?” sindir Kyuhyun.
“sudah kubawa uangnya” jawab Su Jung mantab.
“benarkah ? darimana ka-“
“jangan banyak bertanya. Yang penting sudah kudapatkan” potong Su Jung cepat. Dia malas kalau harus mendengar omongan Kyuhyun yang kadang nyelekit itu.
“baiklah, Luhan, persiapkan upacara pembangkitannya” kata Kyuhyun.
“u-upacara pembangkitan ?” tanya Su Jung bingung.
“baiklah Tuan” jawab Luhan patuh lalu pergi.
“kau benar-benar menginginkannya ya ?” tanya Kyuhyun dengan evil smirk di bibirnya.
“ya” jawab Su Jung singkat.
“oh ini ...” lanjutnya seraya menyerahkan sebuah amplop pada Kyuhyun.
“baiklah, uangmu sudah kuterima. Persiapkan dirimu untuk upacara pembangkitannya, nona. Karena kami membutuhkanmu juga”
“mak-maksudmu ?” tanya Su Jung heran.
“semua sudah disiapkan Tuan” kata Luhan yang menghampiri Su Jung dan Kyuhyun.
“baiklah Luhan. Mari, ikut kami” ajak Kyuhyun. Su Jung dengan pasti mengikuti langkah Kyuhyun dan Luhan. Memasuki sebuah ruangan gelap dengan lampu remang-remang sewarna merah.

            Su Jung berjalan masuk kedalam ruangan tersebut sambil melihat-lihat isi ruangan. Namun pandangannya jatuh pada sosok yang sangat diinginkannya yang kini terbaring kaku diatas lantai dengan simbol melingkar aneh dibawahnya. Su Jung merasakan jantungnya berdegup kencang saat melihat sosok tampan itu. namun jantungnya berdegup lebih kencang saat Luhan sudah berada didepannya dengan jarak wajah yang hanya 10cm darinya.

“maafkan aku” ucapnya.
“ha ?” Su Jung bingung. Namun saat Luhan menepuk pundak Su Jung, gadis itu pingsan seperti saat Luhan akan mengantarnya pulang kemarin malam. Tentu Su Jung “disengajakan” untuk pingsan. Untuk kelancaran upacara kebangkitan sosok tampan berambut magenta itu.
“bawa tubuhnya ke sebelah sana” perintah Kyuhyun seraya menunjuk kearah lantai dengan simbol aneh diatasnya. Luhan mengangguk lalu membawa tubuh Su Jung ketempat yang diperintahkan oleh Kyuhyun.
“ambil darahnya Luhan. Aku butuh darahnya untuk melancarkan ritualku”
“baiklah Tuan” jawab Luhan patuh. Namja imut itu kemudian menghampiri Su Jung dan memegang salah satu pergelangan tangan Su Jung.
“maafkan aku cantik” gumamnya lirih. Luhan kemudian menggoreskan pisau ke telapak tangan Su Jung dan menadah darah gadis itu pada sebuah tabung kecil berwarna bening.
“Ini tuan” ucapnya pada Kyuhyun seraya menyerahkan tabung kecil tersebut.
“baiklah. Terima kasih Luhan”

            Luhan segera mundur dan Kyuhyun memulai ritual kebangkitannya. Dan sayap hitam kedua pria tampan tersebut kini terbentang dibalik punggung mereka.

“wahai Samael. Archangel terkuat dari yang terkuat. Malaikat yang baik sekaligus yang jahat. Penguasa Surga tingkat ke 5 yang memimpin 2 juta malaikat. Malaikat yang tinggal di Surga ke 7. Bapak dari para Lucifer, Satan, Iblis dan Setan, malam ini, kubangkitkan salah satu anakmu dalam tubuh manusia ini. Ijinkan aku sekali lagi menghidupkan Lucifer dalam tubuh manusia ini. Kupersembahkan darah seorang gadis berambut semerah darah yang telah diramalkan. Ijinkan aku untuk membangkitkannya lagi wahai Samael the Angel Of Death, the Poison of God !” ucap Kyuhyun lantang. Luhan menunduk, tangannya sibuk dan bibirnya merapalkan mantra-mantra dalam bahasa kuno.
“wahai Samael. Archangel terkuat dari yang terkuat. Malaikat yang baik sekaligus yang jahat. Penguasa Surga tingkat ke 5 yang memimpin 2 juta malaikat. Malaikat yang tinggal di Surga ke 7. Bapak dari para Lucifer, Satan, Iblis dan Setan, malam ini, kubangkitkan salah satu anakmu dalam tubuh manusia ini. Ijinkan aku sekali lagi menghidupkan Lucifer dalam tubuh manusia ini. Kupersembahkan darah seorang gadis berambut semerah darah yang telah diramalkan. Ijinkan aku untuk membangkitkannya lagi wahai Samael the Angel Of Death, the Poison of God !” ucap Kyuhyun lagi. Gerakan jari luhan semakin cepat dan bibirya semakin cepat merapalkan mantra-mantra kuno tersebut. Ruangan tersebut memancarkan cahaya merah. Simbol melingkar dibawah tubuh Su Jung dan L.Joe menjadi terang.
“kupersembahkan setetes darah seorang gadis berambut semerah darah sesuai yang telah diramalkan” lanjut Kyuhyun. Kemudian ia meneteskan darah Su Jung diatas jantung L.Joe. tiba-tiba tubuh kaku itu bergerak. Tubuh itu bergetar hebat. Meronta seakan ada yang membakar tubuhnya.
“wahai Samael. Archangel terkuat dari yang terkuat. Malaikat yang baik sekaligus yang jahat. Penguasa Surga tingkat ke 5 yang memimpin 2 juta malaikat. Malaikat yang tinggal di Surga ke 7. Bapak dari para Lucifer, Satan, Iblis dan Setan, malam ini, kubangkitkan salah satu anakmu dalam tubuh manusia ini. Ijinkan aku sekali lagi menghidupkan Lucifer dalam tubuh manusia ini. Kupersembahkan darah seorang gadis berambut semerah darah yang telah diramalkan. Ijinkan aku untuk membangkitkannya lagi wahai Samael the Angel Of Death, the Poison of God !” ucap Kyuhyun dan Luhan bersamaan. Tiba-tiba tubuh L.Joe tenang. Cahaya merah terang sudah redup dan simbol dibawahnya kini kembali seperti semula. Sosok bernama L.Joe itu kini telah sepenuhnya sadar.
“kita berhasil, Tuan” kata Luhan.
“ya, dia, Lucifer terkuat telah bangkit dari tidurnya” jawab Kyuhyun. Sementara itu, L.Joe, soosk yang disebut Lucifer itu berdiri dari tempatnya. Menggelengkan kepalanya cepat. Kemudian saat ia benar-benar sadar, ia menatap Kyuhyun dan Luhan.
“selamat datang kembali, Tuan” kata Kyuhyun hormat seraya menunduk. Luhan  juga menundukkan kepalanya.
“siapa yang menginginkanku ?” tanya L.Joe dengan suara berat dan terkesan jahat.
“disana, seorang gadis berambut semerah darah yang menginginkan kebangkitanmu” jawab Kyuhyun seraya menunjuk Su Jung yang maish terbaring kaku. L.Joe menghampiri sosok itu.
“terima kasih, My queen” bisik L.Joe pada Su Jung yang sedang terbaring kaku itu. Kyuhyun dan Luhan menaikkan sebelah alis mereka saat melihat L.Joe dengan sigap menggendong tubuh Su Jung.
“mau kemana Tuan ?” tanya Kyuhyun dengan nada hormat.
“akan kubawa dia pulang. Berikan aku pintu teleportasinya” perintah L.Joe. Luhan mengangguk dan segera membuka pintu teleportasi untuk L.Joe dan Su Jung.
“Tuan, sekarang dia pemilikmu” ucap Kyuhyun.
“aku tau” jawab L.Joe singkat. Ketika ia hendak memasuki pintu teleportasi, Kyuhyun meneruskan perkataannya.
“jangan sampai anda terluka Tuan, karena sedikit saja anda terluka, maka gadis itu akan merasakan apa yang kau rasakan”
“apa yang kau katakan ?” tanya L.Joe tidak senang. Mata merahnya berkilat.
“darah gadis itu yang membangkitkanmu Tuan. Kau sekarang Demon miliknya” jelas Kyuhyun lagi.
“baiklah. Aku mengerti. Aku pergi” kata L.Joe lalu ia memasuki pintu teleportasi. Ketika pintu teleportasi tertutup.
“saya sedikit khawatir, Tuan”
“ada apa Luhan ?”
“anda atau siapa yang telah anda bangkitkan”
“ya, Luhan. Aku tau. Kuharap dia tidak merusak tubuh yang menampungnya itu”
“tidak untuk yang kedua kalinya, Tuan Kyu” jawab Luhan.
Sementara itu, ditempat lain ...

Dia telah bangkit kembali Tuan” ucap seorang pria tampan seraya melihat sebuah buku hitam.
“ya, Hyunseung. Aku tau” jawab tuannya.
“apa yang akan kau lakukan ?” tanya Hyunseung, si pelayan.
“mari kita lihat apa yang akan dilakukannya di bumi untuk yang kedua kalinya” ucap tuannya. Kedua pria tersebut kemudian melihat isi buku hitam tersebut.


>>> To Be Continue <<<
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar