Minggu, 22 Juni 2014

Absolute Boyfriend (Chapter 5)



Tittle                : Absolute Boyfriend
Chapter           : V
Author             : Jie Er-Jerry
Pair                  : SujungXL.Joe (on focus)
Rated              : T
Genre              : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer       : para pemain disini itu yang pasti bukan punya saya, mereka  punya orang  tua masing-masing.
Warning          : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary         : “karena aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan kami ini serius ?





Setelah selesai mentraktir kedua sahabatnya berserta pacar kedua sahabatnya, Su Jung dan L.Joe memutuskan untuk pulang. Hari sudah sore. Diperjalanan mereka bercanda bersama. Namun Su Jung mengehntikan canda tawa mereka berdua dengan sebuah pertanyaan yang membuat L.Joe atau sebut saja Lucifer yang ada pada tubuhnya itu ingin keluar tiba-tiba.

“yeobo, aku tidak mengerti dengan tatapan Tao oppa padamu” kata Su Jung. L.Joe hanya terdiam. Dia tidak mungkin meberitahu Su Jung tentang siapa Tao sebenarnya.
“yeobo ?”
“a-ah ne chagi”
“kenapa melamun ?”
“mian ne chagi, aku hanya pusing ^^”
“yeobo sakit ya ?” tanya Su Jung khawatir seraya memegang dari L.Joe. sungguh, jantung L.Joe yang sudah mati itu serasa berdetak saat tangan mulus itu menyentuhnya.
“minggir !” bentak L.Joe seraya mendorong tubuh Su Jung, membuat gadis cantik itu kebingungan dengan sikap aneh L.Joe.
“yeobo kenapa ?” tanyanya khawatir.
“astaga maafkan aku Su Jung” kata L.Joe seraya memeluk Su Jung erat. Ia menyesal. Sungguh. Ia menyesal mendorong Su Jung seperti tadi namun itu bukan dia. Melainkan Lucifer yang ada pada tubuhnya yang mendorong Su Jung.
“ne, cheonma. Sepertinya yeobo gak enak badan. Kita pulang ya ?” ajak Su Jung kalem. L.Joe melepas pelukannya dan mengangguk.
“ayo ^^” ajaknya. Mereka berdua pun berjalan pulang.

 Sementara itu, ditempat lain, Tao dan Hyun Na ...
“gak mungkin ! setelah B-Bomb kali ini Dia bangkit dengan tubuh baru ? nama baru juga. Siapa tadi namanya ? L.Joe ?” batin Tao.
“apa mungkin Su Jung yang membangkitkannya ? tapi ? untuk apa ? kalau saja iya, itu sama saja Su Jung memicu perang untuk yang kedua kalinya ! ya ampun, kenapa Dia bangkit lagi sih ?” pikiran Tao masih penuh dengan sosok Lucifer yang ditemuinya itu sampai-sampai dia tidak mendengarkan Hyun Na, pacarnya sedang bercerita panjang lebar.
“... terus yah, si Ah Rin bilang padaku kalau aku harus merubah gaya rambutku. Kata dia rambutku kalau dilurusin bagusan gitu, bener gak sih yeobo ?” tanya Hyun Na seraya menatap Tao namun tatapannya berubah kesal saat ia tau kalau pacarya itu sibuk bergeming dengan pikirannya. Tatapan Tao jatuh pada jalanan yang mereka lewati.
“Yeobo !!!” panggil Hyun Na yang membuat Tao menatapnya.
“e-eh i-iya chagi ?”
“dari tadi kau tidak mendengarkanku mengoceh ya ?”omel Hyun Na. Tao hanya mengangguk.
“huuuuuuuuuuuuh menyebalkan !” dan ngamuklah si Hyun Na pada Tao. Hyun Na pergi begitu saja meninggalkan Tao yang sedang mematung karena ditinggalkan olehnya dan terlebih, pada sosok hitam bersayap di ujung jalan yang seperti sedang mengawasinya.
“Tao soak !!” pekik Hyun Na kesal dan dia berjalan cepat menuju rumahnya yang tinggal seratus meter lagi. sementara itu, Tao berjalan akan menghampiri sosok hitam bersayap yang berada di ujung jalan tersebut namun sialnya sosok hitam itu sudah menghilang.
“apa mungkin ? Satan ?” pikir Tao dalam hati.

Di sekolah, disebuah gedung tua yang sudah tidak terpakai. Bekas gedung olah raga ...

“Tuan, apa yang harus kita lakukan ?” tanya pria tampan yang telah diketahui bernama Jang Hyunseung itu.
“aku belum menemukan jawaban” jawab tuannya.
“tapi Kiseop, kita harus segera bertindak” ujar sosok lain yang berada di gedung itu.
“Mika benar, Tuan Kiseop. kita harus segera bertindak” sahut Hyunseung.
“besok kita temui Tao. Kulihat tadi dia dan Dia pergi bersama” jawab Kiseop, sosok pria yang disebut Tuan oleh Hyunseung.
“kalau Dia berusaha menghancurkan kita lagi, terpaksa kita harus membunuh nya. Ya kan ? Kiseop ?” tanya Mika.
“kita persiapkan saja semua pasukan kita. Kurasa gadis berambut merah itu bisa dijadikan tameng kita” jawab Kiseop.
“mak-maksud tuan ?” tanya Hyunseung ragu.
“gadis itu kelemahan nya sekarang. Sama seperti Dia yang sebelum gadis itu, benarkan, Kim Hyun Jie ?” saat Kiseop mengatakan itu, semua hening. Digedung itu tidak hanya ada Kiseop, Hyunseung dan sosok lain yang bernama Mika. Tapi masih ada sosok-sosok lain yang sedaritadi diam mendengarkan. Dari arah lain, munculah sosok wanita cantik dengan rambut pirang sepinggang.
“kau benar sekali, Kiseop” jawab wanita bernama Kim Hyun Jie itu.
“kenapa tersenyum seperti itu ?” tanya Mika pada Hyun Jie.
“aku ingin melihatnya sekali lagi. melihat hatiku untuk yang kedua kali”
“kau sudah mati begitu juga dia, Hyun Jie” cemoh Kiseop. Hyun Jie menoleh kearahnya dengan senyuman manis khas Hyun Jie seorang.
“dan aku hidup kembali untuk melihat, bertemu dan menghancurkannya ^^” jawab Hyun Jie penuh penekanan namun dengan nada kalem. 
“perang kedua ini akan sangat menegangkan, bukannya begitu ? hey Mika, boneka yang berhianat ?” tanya Kiseop pada Mika yang tiba-tiba menunjukkan expressi mengerikan.
“diam kau Kiseop !” bentaknya. Hyun Jie hanya tersenyum geli seraya menggeleng dan Hyunseung menampakkan smirknya.

Di rumah Su Jung ....

“Tadaima ~” sapa Su Jung seraya membuka pintu rumahnya.
“kalian sudah pulang ?” sapa Hyeongkon yang ada diruang tamu saat Su Jung dan L.Joe masuk.
“ne oppa”
“hai hyung” sapa L.Joe pada Hyeongkon.
“oh hai saeng” balas Hyeongkon.
“oppa, aku mau membereskan kamar kosong disebelah kamarku” pamit Su Jung. L.Joe kemudian duduk bersama Hyeongkon yang sedang asik menikmati segelas ocha kesukaannya.
“baiklah saeng” jawab Hyeongkon.
“perlu bantuan ?” tanya L.Joe
“tidak usah yeobo. Kau disini saja temani Oppaku”
“baiklah chagi” jawab L.Joe. Su Jung segera berlari ke kamarnya. Demi apapun, suasana di ruang tamu berubah menjadi kelam saat kedua pria tampan tersebut duduk bersama disana. Hyeongkon yang semulanya tenang kini sorot matanya berubah. Kelam dan gelap. L.Joe yang bisa merasakan segala jenis makhluk lain itu tidak terkejut sama sekali dengan perubahan sikap kakak laki-laki pacarnya itu.
“tidak kusangka akan bertemu dengan seorang Lucifer” kata Hyeongkon dengan suara berat.
“begitu juga aku. Tidak menyangka kalau ternyata kau bukan manusia” jawab L.Joe datar.
“hhh ...” dengus Hyeongkon.
“bagaimana bisa ?” tanya L.Joe pada Hyeongkon.
“ceritanya panjang”
“jadi ?”
“dia hanya manusia yang dilahirkan dari takdir”
“seperti yang diramalkan, benar kan ?” L.Joe memastikan.
“ya, kau benar”
“apa dia tau siapa dirimu yang sebenarnya ?”
“pertanyaan bodoh”
“oh ternyata dia memang terlahir untuk tidak mengetahui apa-apa ya”
“tidak juga. Dia, terlahir di bumi untuk mengulang masa lalu”
“itu sudah beratus-ratus tahun yang lalu”
“kau tidak membaca ramalan dengan lengkap hah ?” sindir Hyeongkon.
“untuk apa ? aku tidak perduli dengan ramalan bodoh seperti itu”
“apa kau tau isi ramalan terakhir ?” tanya Hyeongkon memastikan. L.Joe menatapnya tajam.
“sudah kubilang aku tidak perduli dengan ramalan itu !” jawab L.Joe geram.
“sudah kuduga” keluh Hyeongkon seraya meminum Ochanya lagi.
“aku tidak ingin mengulangnya lagi” gumam L.Joe.
“aku tau, kau berusaha menguasai tubuh barumu yang sekarang kan ?”
“hn ?”
“sosok ini tidak benar-benar mati. Kau tau itu”
“ya, dan kurasa dia mulai berontak”
“perlu bantuan ?”
“tidak, terima kasih” tukas L.Joe tegas.
“kau tau kalau aku sangat sedih ?”
“kenapa ?”
“karena adikku harus jatuh cinta padamu” jawab Hyeongkon dengan pandangan mata kelam dan sayu.
“dia bukan benar-benar adikmu”
“kau benar. Dia memang bukan benar-benar adikku”
“kau jatuh cinta padanya ?”
“apa ?”
“kau jatuh cinta padanya” L.Joe mempertegas ucapannya dan itu sukses membuat Hyeongkon menunjukkan sosok aslinya.
“aku bukan makhluk bodoh penghianat kaumku, wahai Lucifer yang terkuat” ucap Hyeongkon dengan suara berat dan terkesan jahat.
“benarkah ?” L.Joe membentangkan sayap miliknya. Sayap hitam berbentuk sayap burung garuda namun ukurannya lebih besar.
“ya, aku tidak seperti-“ ucapan Hyeongkon terpaksa berhenti saat suara seorang gadis membuyarkan suasana kelam diruangan itu. hyeongkon dan L.Joe kembali ke wujud semua dengan posisi duduk dan minum Ocha bersama.
“aku sudah membereskan kamarmu, yeobo” kata Su Jung yang kini sudah berada didepan pintu, namun ia merasa aneh. Bulu kuduknya merinding hebat saat memasuki ruang tamunya sendiri.
“kenapa saeng ?” tanya Hyeongkon memecah keheningan sesaat yang diciptakan adiknya itu.
“e-enggak. Rasanya aneh” jawab Su Jung seraya melihat sekeliling ruang tamunya.
“mau Ocha ?” tawar L.Joe yang sudah memegang dua gelas Ocha ditangannya.
“tidak yeobo. Oh ya aku harus memasak makan malam” pamit Su Jung. Saat gadis itu benar-benar pergi, kedua pria tampan itu kembali menjadi sosok mereka semula. Dan keduanya tersenyum sinis -tapi manis-.

Esoknya, disekolah ...

“Jungie !!” pekik Ah Rin yang membuat Su Jung terkejut.
“apa sih ? pagi-pagi sudah niat ngebunuh orang aja” omel Su Jung.
“heh nemu dimana kau pacar seganteng L.Joe ?” tanya Ah Rin. Kebetulan Hyun Na belum datang. Maklum, sahabatnya itu tukang telat.
“hah ?”
“aku tanya, nemu dimana kau pacar seganteng L.Joe ? gila ! ganteng banget tauk !”
“e-ee itu ...” Su Jung bingung mau jawab apa. Ah Rin jadi serius dan antusias.
“dimana ?” desak Ah Rin.
“itu ...”

BRAKK !!!

“heeeeee ??” beberapa murid dikelas Su Jung terkejut melihat siapa pelaku yang telah menggebrak pintu kelas mereka termasuk Su Jung dan Ah Rin.
“Hyun Na ? neomu gwaenchana ? kenapa berasap-asap gitu ?” tanya Ah Rin.
“huh aku marah sama Tao !!” pekik Hyun Na kesal.
“ahelah emang kenapa ?” tanya Ah Rin.
“masa kemarin aku ngoceh panjang lebar dia gak ndengerin ? malah asik ngelamun ?” curhat Hyun Na saat ia sudah sampai di bangkunya.
“ahahahahahahaahaha emang kau ngoceh apaan ?” Ah Rin tertawa lepas sedangkan Su Jung hanya terkikik geli.
“ya soal merubah gaya rambutku”
“yasudah, nanti pasti dia akan minta maaf” sahut Su Jung.
“eh iya, Hyun, menurutmu pacar Su Jung si L.Joe itu ganteng gak ?” tanya Ah Rin.
“iya Jungie. Dia ganteng banget ! aneh, bagaimana bisa kau mendapatkan pria setampan L.Joe dalam waktu tiga hari ?” tanya Hyun Na penuh selidik.
“ooh itu ...” lagi, untuk yang kedua kalinya perkataan Su Jung harus terputus saat Sehun, kakak kelasnya itu menghampiri kelasnya.
“mau apa coba dia kesini ?” tanya Ah Rin berbisik.
“mau apa lagi ?” Hyun Na menjawab dengan retoris.
“annyeong girls ...” sapa Sehun saat menghampiri bangku Su Jung.
“annyeong oppa ^^” jawab ketiga gadis cantik itu.
“eh Jungie, kami mau ke kantin dulu beli sarapan” pamit Hyun Na.
“kau mau apa ?” tanya Ah Rin.
“satu kotak susu kedelai saja” jawab Su Jung.
“baiklah” jawab kedua sahabatnya dan mereka pun beranjak.
“ada apa oppa ?” tanya Su Jung pada Sehun.
“kudengar kau sudah punya pacar ya ?” tanya Sehun.
“eh i-itu ...” Su Jung tiba-tiba gugup.
“chukkae, kuharap dia pria yang baik yang bisa menjagamu ^^”
“op-oppa ...” pagi itu, Su Jung menangis tiba-tiba. Itu karena ucapan selamat dari Sehun yang terdengar menyakitkan baginya. Sungguh, Su Jung tidak pernah berniat membuat kakak kelasnya itu terluka.
“kenapa menangis saeng ?” Sehun panik dan Su Jung semakin terisak.
“mi-mian ne oppa .. jeongmal, aku tidak pernah bermaksud untuk-“
“ssstt sudah jangan menangis .. aku bahagia kalau kau bahagia Su Jung ... kenapa harus menangis ? mungkin kau bukan jodohku, itu saja ... sudahlah jangan menangis” Sehun memeluk dan mengusap punggung Su Jung yang semakin terisak. Disisi lain, L.Joe yang sedang beristirahat pasca kejadian semalam bersama Hyoengkon itu merasakan sakit yang termaat sakit pada dada sebelah kirinya.
“AAARRRGGGGHHHH” jeritnya tersiksa. Nafasnya serasa putus. Dan dada kirinya serasa terbakar. Ia meronta memegang dada kirinya. Hyeongkon yang hari itu libur menghampiri pacar adiknya itu.
“ada apa L.Joe ?” tanya Hyeongkon seraya menghampiri L.Joe yang sedang meronta menahan sakit.
“Aaarrrggghhhh” jerit L.Joe lagi. ia semakin kuat meremas dada kirinya. Membuat Hyeongkon menyingkirkan tangan L.Joe dan dia shock melihat simbol didada kiri L.Joe. yang membuatnya shock adalah ketika jarum simbol tersebut bergerak menunjukkan arah jam satu.
“sa-kit !” pekik L.Joe tertahan. Sementara Su Jung dikelas, dia merasakan sakit yang luar biasa pada jantungnya. Membuat nafasnya tertahan. Sehun yang melihat itu panik begitu juga teman-teman sekelasnya.
“Su Jung ? Su Jung ?” pekik Sehun panik.
“omo, Su Jung !” teman-temannya yang lain juga terlihat panik. Su Jung seakan susah bernafas. Dadanya terasa sakit. Bukan hanya dadanya, jantungnya juga terasa amat sangat sakit. Ia meremat seragamnya.
“Su Jung kau kenapa ?” tanya Chanyeol.
“bawa ke UKS oppa !” perintah salah satu yeoja.
“baiklah” dengan sigap, Sehun menggendong tubuh Su Jung dan membawanya ke UKS.
“ada apa dengan Su Jung ?” itulah pertanyaan yang terlontar dari teman-teman sekelas Su Jung.
“ada apa denganmu L.Joe ?” tanya Hyeongkon pada L.Joe yang terlihat amat sangat tersiksa.



>>> To Be Continue <<<
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar