Minggu, 22 Juni 2014

As Long As You Love Me (PROLOG)



Tittle                : As Long As You Love Me
Length             : Chapter (PROLOG)
Author             : Jie Er-Jerry
Cast                 : Kim Hyun Jie, Kim Joon Myeon, Jeong Jongkook and find your self
Rated              : T
Genre              : Romance, Angs, Fluff
Disclaimer       : para pemain disini itu yang pasti bukan punya saya, mereka  punya orang  tua masing-masing.
Warning          : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary         : “aku akan merawatmu, sampai kau sembuh”





“apa cita-citamu ?” tanya seorang namja pada yeoja yang sedang duduk disebelahnya.
“aku ingin menjadi seorang ilmuwan” jawab yeoja cantik dengan rambut pirang sepinggang itu seraya menatap sosok namja yang ada disebelahnya.
“kenapa jadi ilmuwan ?” tanya namja itu lagi.
“supaya aku bisa menemukan obat yang ampuh dan mujarab untuk penyakit yang kau derita” jawab yeoja itu datar seraya menatap dalam manik onyx namja disebelahnya. Sedangkan yang ditatap hanya menatap balik manik hazel milik yeoja itu.
“kenapa harus aku ?” tanya namja itu serius. Membuat sang yeoja membuang muka karena dia mulai gusar dengan tatapan serius namja yang berbeda 4 tahun darinya itu.
“ya ... karena aku hanya memikirkanmu” jawab yeoja itu masih memalingkan wajahnya. Semburat merah menghiasi pipinya yang tirus itu.
“kau bahkan tau kalau aku sudah tidak bisa berfikir lagi, Hyun Jie” namja itu membuang nafas berat. Hyun Jie –gadis itu merapatkan tubuhnya kepada namja disebelahnya. Menggenggam tangan namja itu hangat dan menyandarkan kepalanya dibahu namja tersebut.
“aku tidak perduli, Oppa” ucapnya seraya memejamkan matanya. Langit sore menjadi pemandangan yang mungkin akan membekas bagi pria yang ada disebelahnya itu. tersenyum kecut dan mencium tangan yeoja yang menggenggam tangannya sekarang ini.

šŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸŸ

Noona, aku ingin makan itu” kata seorang namja imut  yang terlihat lima tahun lebih muda dari yeoja yang sedang menatap kesal pada namja imut itu.
“ayo belikan !” ujar namja imut itu lagi seraya mendorong-dorong tubuh yeoja disampingnya itu dengan kasar.
“haduh ! arasseo ! akan kubelikan !” bentak yeoja itu kesal karena tingkah namdongsaeng yang paling menyebalkan menurutnya.
“tehehe ...” namdongsaeng itu menunjukkan senyum manisnya. Yeoja itu memutar bola matanya malas dengan balasan dari namdongsaengnya itu. segera yeoja itu menuju kesebuah kedai pinggir jalan yang menjual bakso ikan. Ia membeli beberapa tusuk bakso ikan, sosis panggang dan daging asap. Setelah itu ia menghampiri namja imut yang dengan sabar menunggunya.
“ini !” ucapnya kesal seraya menyerahkan sebuah kantung pada anak laki-laki dihadapannya.
“hehehee, gomawo ne, Hyun Jie Noona :3” jawab namja itu dengan wajah polosnya. Hyun Jie benar-benar ingin mencekik anak itu kalau saja ia tidak ingat bahwa junior yang ada dihapannya itu adalah tetangganya.
“ya ! Jeon Jungkook ! kau itu sudah 17 tahun ! bagaimana bisa kau makan sampai belepotan seperti itu huh ?” bentak Hyun Jie pada hobaenya itu.
“bersihin dong noona” jawab Jungkook, namja imut yang sedari tadi menjadi dalang atas segala emosi Hyun Jie seharian ini.
“apa-apaan kau ? kau kan punya tangan. masih lengkap, masih bisa digunakan ! untuk apa aku melakukan itu ?” tanya Hyun Jie emosi. Jungkook terkikik geli melihat tingkah noonanya.
“bagaimana bisa orang jahat seperti noona menjadi seorang perawat di rumah sakit terkenal dikota ini humb ?” ejek Jongkook yang langsung dihadiahi sebuah jitakan di kening lebarnya.
“appo !” pekik Jungkook seraya mengusap dahinya kasar.
“berani sekali kau mengejekku heh bocah !”
“aku benar kan ? noona saja jahat kepadaku apalagi kepada pasien noona ?! aku yakin pasti mereka menangis ketakutan saat melihat noona akan merawat mereka ! hahahaha” Jungkook terus meledeknya. Membuat yeoja cantik itu menghela nafas berat. Sudah biasa dia diejek seperti itu oleh namja yang menjabat sebagai tetangga dan ‘adik’ nya itu.
“mungkin kau benar” Hyun Jie tersenyum kecut.
“kalau perawatnya model kayak noona sih, aku tidak mau sakit dan tidak mau dirawat di rumah sakit. Apalagi di rawat ditempat noona bekerja. Yang ada nanti aku malah diracun sama noona” Jongkook berkata dengan polosnya. Membuat yeoja itu tertawa geli seraya mengacak-acak rambut namdongsaengnya penuh sayang.
“kalau begitu, kau tidak boleh sakit, Jeon Jungkook” ucap Hyun Jie lembut. Jungkook menoleh heran menatap mata sendu milik noona nya.
“noona ...” Jungkook merasa bersalah. Sungguh, dia yakin dia telah mengungkit kenangan pahit noona yang selama ini merawatnya itu.
“mianhae” ucapnya penuh sesal seraya menundukkan kepalanya membuat Hyun Jie tertawa.
“untuk apa minta maaf hemb ?” tanya Hyun Jie lembut.
“aku sudah-“

BRUKK !!!

“eoh ?” Hyun Jie dan Jongkook menoleh bersamaan kearah suara barusan. Mereka melihat seorang namja yang berusaha untuk berdiri dengan berpegangan pada pohon besar tak jauh dari tempat keduanya duduk. Melihat itu membuat Hyun Jie reflek menghampiri namja tersebut.
“neomu gwaenchana ?” tanya Hyun Jie seraya membantu namja itu berdiri.
“nan ... gwaenchana ...” jawab namja itu yang seketika membuka lembaran memori masa lalu yeoja itu.

“neomu gwaenchana ?” tanya seorang yeoja berseragam sekolah pada seorang namja yang sedang berusaha berdiri dari tanah tempat ia terjatuh tadi.
“nan ... gwaenchana”jawab namja itu sambil memegang tangan yeoja itu untuk tumpuannya berdiri.
“Oppa sedang apa ? kenapa bisa jatuh ?” tanya yeoja itu lagi.
“tak apa ... aku hanya sedang belajar berjalan”
“hah ?” yeoja itu menunjukkan expressi aneh mendengar jawaban namja yang lebih tua dihadapannya itu.
“Noona !! Kajja !!! hari sudah mulai senja !” teriak seorang namja berperawakan tinggi dan berwajah imut dari kejauhan.
“chakkaman !” ucap yeoja tersebut.
“mian ne oppa, aku harus pergi. Semoga oppa bisa berjalan dengan baik. Jangan sampai jatuh lagi ya ^^” ucap yeoja tersebut lalu pergi meninggalkan namja yang sedang membatu itu.
“Hazel ...” ucap namja itu lirih

“apa yang sedang kau lakukan ? apa kau terjatuh dari kursi rodamu ?” tanya Hyun Jie lagi. namja yang ditanya hanya mendengus.
“bukan urusanmu !” jawab namja itu cuek. Hyun Jie menaikkan sebelah alisnya. Bingung. namja berwajah tampan dan imut dalam waktu bersamaan itu barusan acuh padanya.
“dasar tidak tau diri” umpat Hyun jie dalam hatinya.
“baiklah, memang itu bukan urusanku. Lain kali kalau sedang belajar jalan, hati-hati ya” ucap Hyun Jie berusaha seramah mungkin. Dia ingat siapa dirinya. Dia adalah seorang perawat. Jadi tidak mungkin ia membentak seseorang yang sedang sakit.
“ya” jawba namja itu datar.
“baiklah, aku pergi dulu” pamit Hyun Jie lalu pergi meninggalkan namja yang kini telah duduk di kursi rodanya lagi. namja itu memandang kepergian Hyun Jie sampai Hyun jie kebangku taman dimana seseorang telah menunggunya disana.
“cantik ...” gumam Oh Se Hoon -nama namja itu pelan.
“apa yang dilakukan hyung itu, noona ?” tanya Jungkook setelah Hyun Jie kembali ke bangku taman tempat ia duduk tadi.
“sepertinya sedang belajar berjalan” jawab Hyun jie sekenanya.
“ayo pulang, aku lapar” rengek Jungkook manja.
“kau sudah makan 7 tusuk bakso ikan, 4 tusuk sosis panggang dan dua lembar daging asap tanpa membaginya kepadaku dan sekarang kau bilang kalau lapar ? apa maksudmu hah ?” lagi, Hyun Jie naik pitam akibat tetangganya itu.
“tuh kan, jiwa iblisnya keluar lagi” keluh Jongkook yang didengar oleh Hyun Jie.
“kajja, akan kumasakkan sesuatu untukmu” jawab Hyun Jie pasrah. Dia sudah bosan tiap hari bertengkar dengan namja yang duduk dibangku SMA itu. akhirnya keduanya bangkit dari kursi taman dan berjalan pulang.
“eh noona, tadi ada yeoja dikelasku yang memintaku jadi pacarnya loh !” kata Jongkook saat mereka berdua berjalan pulang menuju rumah mereka.
“jinja ? lalu ?”
“aku menolaknya” jawab Jungkook polos. Hyun Jie mengusap rambutnya penuh sayang.
“wae ? bukankah itu akan membuat yeoja itu sakit hati ?”
“noona kan tau aku masih tidak mengerti soal cinta”
“ya, noona juga seperti itu ...” gumam yeoja itu lirih.

            Setelah kemarin ia libur -tidak benar-benar libur karena dia harus menghabiskan waktunya merawat Jeon Jungkook, namja imut yang menjadi tetangganya saat ia mulai berada di bangku SMA yang kini telah menjadi yatim piatu karena ditahun kedua Hyun Jie di SMA, orang tua Jungkook meninggal karena kecelakaan  pesawat saat mereka akan ke Jepang untuk urusan bisnis. Sehingga membuat Hyun Jie harus merawat anak semata wayang mereka yang saat itu masih kelas 6 SD. Hyun Jie tinggal terpisah dari orang tuanya dan dia adalah anak tunggal dikeluarganya yang notabene adalah orang kaya.
            Esoknya ia masuk kerja seperti biasa. Ya, setelah lulus sekolah dia mengambil kuliah singkat jurusan keperawatan sehingga setelah lulus setahun yang lalu ia melamar menjadi seorang perawat disebuah rumah sakit terkenal di Seoul.

“Oppa ! kemana suster yang merawatmu ?” tanya seorang yeoja yang saat itu pergi kerumah sakit untuk menemani Jungkook menjenguk orang tuanya yang sama-sama koma karena kecelakaan pesawat. Ia melihat seorang namja yang lebih tua darinya itu tengah duduk dipojok lorong dengan memegang sebuah tongkat untuk berjalan.
“nugu ?” tanya namja itu. yeoja cantik itu tersenyum tulus dan duduk disebelahnya.
“nan, Kim Hyun Jie imnida” seraya menyodorkan tangannya.
“bangapta, nan-“
“Kim Joon Myeon” potong gadis bernama Hyun  Jie itu cepat. Namja itu mengangkat sebelah alisnya.
“hehe, iyaa” cengiran khas seorang Kim Joon Myeon yang membuat yeoja cantik itu menahan krystal bening nan cair yang akan lolos dari pelupuk matanya.
“ayo, oppa” ajak yeoja itu seraya membantu namja tampan itu berdiri.
“kemana ?” tanya namja bernama Joon Myeon tersebut.
“kita bermain diluar, Suho Oppa ^^” ajak Hyun Jie seraya memopang tubuh besar itu untuk berjalan bersamanya.

Di taman rumah sakit ....

“Hyun Jie-ah” panggil Suho pada yeoja yang sedang duduk disebelahnya itu.
“hemb ?”tanya yeoja itu seraya menoleh menatap orang yang memanggil namanya itu.
“aku lelah” ucap namja itu.
“oppa ingin beristirahat kah ? ayo kubantu-“
“aku lelah dengan hidupku” potong namja itu cepat, membuat Hyun Jie mematung menatap sosok pria tampan yang semakin lama semakin menyesakkan hatinya itu.
“op-oppa ...”
“aku bingung. aku tidak mengerti bagaimana caranya menggunakan garpu, bagaimana caranya menutup pintu, dan aku bosan, lupa bagaimana caranya berjalan. Aku bosan Hyun Jie .. aku bosan kalau terus-terusan lupa namamu” keluh namja itu dengan tatapan nanar. Ooh Joon Myeon, tatapan matamu barusan telah sukses menusuk relung hati seorang yeoja yang setahun ini telah setia mewaratmu yang bahkan ia tidak ada hubungan keluarga apapun denganmu.  Hanya orang asing dalam kehidupanmu. Hanya seorang murid SMA biasa yang kebetulan saat itu ia iba melihatmu dan memutuskan untuk merawatmu di rumah sakit itu. saat kedua orang tuamu menyerah dengan penyakitmu, saat dokter sudah pasrah dengan hasil pemeriksaannya sendiri, saat para suster itu lelah mengahadapi tingkah lakumu yang semakin hari semakin aneh itu, tapi tidak dengan yeoja itu. dia bersikukuh untuk merawatmu. Yang semulanya berawal dari kata ‘iba’. Ya, hanya karena iba ...
“aku akan merawatmu, sampai kau sembuh” janji yeoja itu pada sosok namja yang kini berada dalam dekapannya. Memberi namja itu kekuatan agar sosok yang sedang drop mental itu kembali bersemangat untuk menjalani hidupnya.
“aku berjanji akan merawatmu sampai kau sembuh” ucap gadis itu lagi.

“pagi Hyun Jie” sapa Jung Ruki, salah satu suster di rumah sakit tempat Hyun Jie bekerja.
“pagi juga Ruki” balas Hyun Jie seraya tersenyum.
“hari ini ada pasien baru dikamar nomor 357 dan Minwoo-uisa memintamu untuk merawat pasien dikamar tersebut.
“jinja ? sakit apa ?” tanya Hyun Jie antusias. Ya, dia senang merawat orang-orang sakit sejak kejadian itu.
“dia terkena lumpuh sementara akibat kecelakaan dua minggu yang lalu. Kau tau ? namja itu sangat tampan dan imut secara bersamaan ! beruntung sekali kau bisa merawatnya” ucap Ruki girang. Hyun Jie hanya terkekeh geli melihat sahabat seper-susterannya itu hyper.
“jangan bilang kau terpesona dan akhirnya kau lupa statusmu” sindir Hyun Jie seraya tersenyum jahil.
“y-ya ! aku tidak mungkin melakukan itu. kau ini, kejam sekali” rajuk Ruki seraya mencubit lengan sahabatnya itu.
“hihihi, ingat, kau sudah punya Minwoo-uisa”
“arasseo Hyun Jie, aku selalu mengingat hal itu” jawab Ruki bosan. Hyun Jie hanya tersenyum.
“aku harus menemui pasien itu dulu Ruki, annyeong” pamit Hyun Jie.
“Annyeong Hyun Jie ..” balas Ruki lalu berlalu dari lorong rumah sakit itu.
“lumpuh sementara ya ...” gumam Hyun Jie seraya berjalan menuju bangsal nomor 357 yang dimaksud Ruki. sesampainya diruang itu, Hyun Jie segera mengetuk dan membuka pintu ruangan itu.
“annyeong ha-“ perkataannya terputus saat ia melihat siapa yang menjadi pasiennya kali ini.

Hyun Jie’s POV

“aku tidak salah lihat kan ? namja itu bukannya ... yang kemarin kutolong saat ditaman kota ? kenapa bisa dia ada disini ?” tanyaku dalam hati setelah melihat siapa kali ini yang harus kurawat.
“oh ? annyeong” jawabnya cuek.
“ah, joneun Kim Hyun Jie imnida, aku yang akan merawatmu mulai sekarang. Bangapta” ucapku. Lihat, ia bahkan tidak menatapku saat aku bicara. Apa yang dia lakukan ?
“bangapta, Sehun imnida” jawabnya masih tetap tidak melihat kearahku. Ia terus menundukkan kepalanya dan tangannya asik mengutak-atik sesuatu. Membuatku penasaran dengan apa yang ia lakukan. Setelah aku menghampirinya ...
“hah ?” aku yakin expressiku saat ini kurang elit untuk dilihat tapi benar-benar aneh sekali namja ini. Ia mengacuhkan kehadiranku demi sebuah robot yang kepalanya sudah terlepas dari letaknya semula ? apa-apaan itu ?!
“wae ?” tanyanya yang masih sibuk membenarkan robot-robotannya itu.
“a-aniya ...” jawabku gagu. Aku masih melihatnya mengutak-atik mainannya itu. namja ini umur berapa sih ?
“ngapain liat-liat ?” tanyanya ketus seraya menatapku, membuatku sedikit tersentak.
“a-ani ..” jawabku gugup. Barusan mata itu ... menatapku tajam ?

 End of Hyun Jie’s POV



>>> To Be Continue <<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar