Minggu, 22 Juni 2014

Absolute Boyfriend (Chapter 6)



Tittle                : Absolute Boyfriend
Chapter           : VI
Author             : Jie Er-Jerry
Pair                  : SujungXL.Joe (on focus)
Rated              : T
Genre              : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer       : para pemain disini itu yang pasti bukan punya saya, mereka  punya orang  tua masing-masing.
Warning          : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary         : “karena aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan kami ini serius ?




Di UKS ...

“bagaimana hyung ?” tanya Sehun pada Minwoo yang selesai memeriksa kondisi Su Jung. Ah Rin dan Hyun Na menangis karena khawatir. Sungguh, mereka berdua tidak pernah tau kalau Su Jung memiliki penyakit separah itu.
“aku tidak menemukan penyakit dalam pada tubuhnya. Dan kurasa fisiknya sehat. Apa yang terjadi padanya ?” tanya Minwoo balik pada Sehun.
“iya oppa, kenapa tadi sama Jungie ?” tanya Hyun Na.
“entahlah, tadi dia menangis dan aku menenangkannya. Tapi tiba-tiba dia seperti sesak nafas seperti tadi” jawab Sehun. Minwoo mengerutkan dahi sedangkan Hyun Na dan Ah Rin saling pandang.
“menangis ?” tanya Ah Rin curiga.
“kenapa Jungie bisa menangis ?” tanya Hyun Na.

“aku tidak tau. Tiba-tiba saja dia menangis seperti itu” bela Sehun.
“yasudah kalian kembali saja ke kelas kalian masing-masing. Biar saya yang merawatnya. Akan kutelpon kakaknya” kata Minwoo. Sengaja ia berkata seperti itu karena dia penasaran dengan apa yang terjadi pada Su Jung. Dia ingin memeriksa “lebih detail” kondisi Su Jung.
“baiklah hyung, kami balik ke kelas kami dulu” jawab Sehun patuh.
“ne oppa, tolong jaga Su Jung yaa” kata Ah Rin memohon.
“jebbal ...” Ah Rin dan Hyun Na mengatupkan kedua tangan mereka.
“ne, oppa akan jaga Su Jung ^^”
‘arasseo hyung, Ah Rin, Hyun Na, oppa balik dulu ya” pamit Sehun.
“ne, kami balik juga ya” pamit Ah Rin dan Hyun Na pada Minwoo. Setelah keduanya pamit.
“ini aneh ! Su Jung tidak sakit. Tapi kenapa ? apa penyebabnya ?” pikir Minwoo seraya menatap tubuh lemah seorang gadis yang sedang terbaring diatas ranjang UKS. Minwoo kemudian menekan tombol ‘Call’ pada HP nya.
“yoboseyeo ? .... ya, ini aku ... lekaslah kemari, ada yang aneh pada adikmu ... sudahlah kau kemari saja ... hah ? tidak bisa ? ... benarkah ? apa yang terjadi padanya ? ... baiklah akan kuantarkan Su Jung pulang .... bye ...” Minwoo mengakhiri pembicaraan. Dia kemudian menggendong tubuh Su Jung. Membawanya keluar sekolah menuju parkiran dimana mobilnya terparkir rapi disana. Beberapa murid dan guru yang melihat itu hanya bisa diam. Entahlah, seperti ada aura berbeda ketika Minwoo ada didekat mereka. Setelah sampai di parkiran, tidak susah baginya untuk membuka pintu mobil nya. Mobil sport nya itu semua serba remote.

            Minwoo melajukan kendaraannya menuju rumah mewah didaerah jantung kota. Sesampainya di tempat tujuan, segera ia parkirkan mobilnya. Memanggil seseorang untuk membantunya membawa Su Jung masuk. Ya, orang itu adalah Hyeongkon.

“apa yang terjadi padanya ?” tanya Hyeongkon khawatir saat mereka sudah berada dikamar Su Jung. Ada L.Joe disana namun fisiknya lemah pasca simbol didadanya itu bergerak.
“tadi kata Sehun dia tiba-tiba menangis lalu sesak nafas parah” jawab Minwoo seraya menatap Su Jung yang sedang, entahlah, mungkin tertidur.
“menangis ?” L.Joe buka suara.
“ada apa ?” tanya Hyeongkon dan Minwoo bersamaan.
“pantas saja tubuhku sakit sekali” dengus L.Joe kesal. Minwoo menaikkan sebelah alisnya sedangkan Hyeongkon mengusap lembut rambut adiknya itu.
“oh ? jadi simbolmu sudah bergerak ya ?” tanya Minwoo pada L.Joe. Hyeongkon dan L.Joe menoleh bersamaan menatap Minwoo yang sedang tersenyum penuh arti.
“jadi itu penyebabnya ?” lanjut Minwoo lagi. L.Joe bergumam lirih hampir terdengar oleh Minwoo. Ya, Lucifer tampan itu mengumpatkan sumpah serapah pada Minwoo.
“ada apa Minwoo ?” tanya Hyeongkon.
“simbolnya bergerak karena Su Jung menangis” jawab Minwoo enteng. L.Joe mendengus kesal sedangkan Hyeongkon menatap L.Joe bingung.
“jadi, simbolmu itu akan bergerak kalau Su Jung ... menangis ?” tanya Hyeongkon seraya menaikkan sebelah alisnya.
“dan terluka” jawab L.Joe dengan suara berat.
“eh ?” Hyeongkon dan Minwoo saling pandang.
“simbol ini berbeda dari yang sebelumnya” lanjut L.Joe
“berbeda fungsi kan maksudmu ?” Minwoo memastikan dan L.Joe menjawabnya melalui anggukan.
“tugasku lebih berat lagi” jawab L.Joe. ia memegangi dada kirinya yang kali ini terasa aneh.
“kurasa kau butuh bantuan dengan tubuh barumu itu” kata Minwoo yang melihat reaksi L.Joe saat lucifer itu memegangi dadanya.
“aku bisa mengatasinya” bantah L.Joe yakin.
“harusnya kau bunuh dulu Dia baru kau gunakan tubuhnya !” sahut Hyeongkon yang paham kearah mana pembicaraan kedua temannya -ah, maksudnya, sahabat dan tamunya itu.
“kau pikir ini salah siapa ?” tanya L.Joe kesal.
“pasti si Tuan Pembuat Boneka itu kan ?” tanya Minwoo balik.
“dia membuat produk gagal ya ...” cemooh Minwoo.
“tidak. bukan gagal. Tapi ini mahakarya terbaiknya sejak dia dinyatakan menghilang pasca perang sebelumnya. Dia sengaja tidak membunuh Dia karena menurut ramalan-“ belum sempat Hyeongkon menjelaskan L.Joe sudah menghentikannya. L.Joe. atau Lucifer itu paling benci kalau harus membahas tentang ramalan yang pernah dibahas Hyeongkon sebelumnya. Bukannya ia tidak perduli, tapi dia takut. dia takut dengan akhir ramalan tersebut. Karena sebenarnya dia, sudah membaca ramalan tersebut sampai akhir.
“hentikan ! aku lapar” potong L.Joe.
“aku buatkan miso soup dibawah” jawab Hyeongkon. L.Joe segera bergegas menuju dapur.
“ada apa dengan ramalan itu ?” tanya Minwoo.
“karena Dia adalah manusia kedua yang ada dalam ramalan” jawab Hyeongkon.
“ah kau benar ... Lee Byung Hun ya ...” kata Minwoo seraya melihat buku hitam besar yang ada di tangannya yang entah sejak kapan dibawanya dan muncul begitu saja.

Sementara itu disekolah ...

“pusing juga lama-lama didiemin sama Hyun Na” batin Tao yang sedang berjalan tanpa arah di sekolahnya. Tiba-tiba saja seseorang memanggilnya.
“yo, Tao !”
“oh ? Hyunseung ? ada apa ?”
“bisakah kau ke markas ? Tuan Kiseop ingin bertemu denganmu” jawab pria yang memanggilnya tadi.
“pasti soal yang kemarin” pikir Tao.
“baiklah, ayo” jawab Tao dan akhirnya keduanya pergi ke gedung tua yang mereka sebut sebagai markas itu. sesampainya disana ...
“ada apa Tuan ?” tanya Tao seraya membungkuk hormat pada sosok pria tampan yang sedang duduk seraya memangku wanita cantik berambut blonde yang sedang asik memainkan rambut pemuda itu.
“ceritakan bagaimana dia sekarang !” perintah Kiseop.
Dia berbeda, kurasa. Dia seperti bukan Dia yang kita ketahui sebelumnya. Sangat mirip manusia asli. Dari bagaimana cara dia bersosialisasi cukup mengejutkan, dia tergolong hyperactive dan orang yang ceria. Entahlah Tuan, aku merasa aneh pada tubuh barunya itu” keluh Tao seraya mengingat saat ia bersama L.Joe juga kekasih dan teman-temannya makan bersama kemarin.

Flashback Tao’s POV

“chagi, aku mau ice cream yang itu” kata L.Joe seraya menunjuk salah satu replika Ice Cream berwarna biru muda dengan beberapa butiran permen diatasnya.
“kalian mau yang mana ?” tanya Su Jung.
“Jungie, aku yang itu yah :3” kata Ah Rin seraya menunjuk replika Ice Cream rasa strawberry favoritnya.
“Hyun Na ? Tao oppa ? Jaehyo oppa ?” tanya Su Jung lagi.
“aku yang biasanya aja Jungie, rasa Oreo” jawab Hyun Na.
“aku sama seperti Hyun Na” jawab Tao ragu.
“aku sama seperti yang dipesan Ah Rin” jawab Jaehyo seraya tersenyum.
“arasseo, kalian, duduklah. Biar aku yang pesan” jawab Su Jung.
“arasseo” jawab teman-temannya.
“yeobo, kau juga duduklah bersama mereka” kata Su Jung kalem pada namjanya.
“arasseo chagi” jawab L.Joe seraya pergi untuk menghampiri kami.
“kok gak bantuin Su Jung ?” tanya Jaehyo.
“dia yang menyuruhku untuk menemani kalian” jawabnya cool. Aku hanya bisa menatapnya. Sungguh, aneh sekali.
“sudah lama kenal Su Jung ?” tanya Hyun Na kepo. Wajah Ah Rin juga menunjukkan rasa kepo yang sama seperti pacarku. Duh pacarku ini -_-“
“eer- ....” dia gugup. Hey ? kenapa kenapa dia salah tingkah begitu ?
“sudah berapa lama oppa ?” tanya Ah Rin menggebu.
“tiga hari” jawab L.Joe seraya tersenyum.
“MWO ???? TIGA HARI ???” teriak Ah Rin dan Hyun Na bersamaan sehingga membuat semua orang menoleh kearah mereka berdua termasuk Su Jung yang sedang membayar pesanan kami dikasir. Bikin malu aja nih yeoja dua -//////////-
“hanya tiga hari ?” Jaehyo memastikan pendengarannya dan pendengaran kedua yeoja yang ada dihadapanku.
“iya, hanya tiga hari ^^” jawabnya enteng. Sebenarnya aku ingin buka suara, namun hal itu terinterupsi dengan kedatangan Su Jung yang membawa nampan berisi pesanan kami.
“lagi ribut apasih ?” tanyanya mengintrogasi.
“gak kok Jungie, kami cuman bertanya bagaimana L.Joe bisa bertemu denganmu” jawabku mewakili kedua yeoja -termasuk yeojachinguku- yang lagi menahan malu.
“o-oh itu ...” wajah Su Jung memerah. Sungguh, dia terlihat manis sekali. Oops ! aku kan sudah punya Hyun Na (x_x”)
“saa ! selamat makan !” kata L.Joe ceria seraya menyendok Ice Cream pilihannya dengan sangat ceria. Aku memperhatikannya. Ada yang aneh ! sungguh ! aneh sekali ! tapi apa yang aneh ? entahlah ... akupun tak tau.

End of Flashback

“begitu ya ? aneh juga” jawab Kiseop seraya berpikir. Hyun Jie, wanita yang sedang dipangkunya itu tersenyum.
“masih seperti dulu ya ^^” ucap gadis itu.
“hm ?” aku menaikkan sebelah alisku, bingung. begitu juga dengan Kiseop.
“ada apa ?” tanya Kiseop tenang tapi penuh rasa penasaran.
“tidak ada sayang, aku lelah. Ijinkan aku beristirahat sebentar” pamit Hyun Jie seraya bangkit dari pangkuan Kiseop dan berjalan dengan anggunnya, meninggalkan sejuta tanda tanya untukku, ah tidak, kami lebih tepatnya.
“oh iya, aku melihat sesuatu, Tuan” kataku.
“apa itu ?” tanya Kiseop.
“sebuah makhluk bersayap” jawabku. Hyunseung menaikkan alisnya, sedangkan Kiseop hanya memejamkan mata nya. Bersikap tenang seolah dia sudah tahu segalanya.
“itu Satan” jawab Mika tanpa ragu.
“oh jadi anak-anak nya sudah mencium keberadannya ?” tanya Kiseop kalem.
“ya, Tuan” jawab Mika hornat. Disaat tegang seperti ini aku malah memikirkan Hyun Na. Yeojaku itu gampang ngambek, dan dia selalu memberiku waktu tiga hari sampai aku minta maaf padanya. Baiklah, aku akan menemuinya dan meminta maaf.
“urusanku sudah selesai Tuan, aku harus pergi” pamitku.
“pergilah dan minta maaflah pada yeojachingumu itu” jawab Kiseop dengan senyum –lebih tepatnya seringai- nya.
“baiklah” jawabku lalu pergi meninggalkan gedung tua yang kami sebut sebagai markas.

Esoknya di kelas ...

“mau sampai kapan dia tidak perduli padaku huh ?” bentak Hyun Na kesal. Ah Rin hanya bisa menghela nafas sedangkan Su Jung memijit kepalanya yang sebenarnya tidak sakit. Mereka berdua bingung kenapa Tao jadi seperti itu pada Hyun Na.
“mungkin dia sedang ada masalah” jawab Ah Rin yang mendapat lirikan super jutek dari Hyun Na.
“weitz !! kenapa menatapku seperti itu hah ?” tanya Ah Rin heran.
“kau selalu mengatakan itu setiap kali aku ada masalah dengan Taoppa” Hyun Na menggembungkan pipinya.
“yah habisnya aku kan tidak tahu harus menjawab apa” bela Ah Rin.
“huh padahal besok ulang tahunnya !” lanjut Hyun Na. Su Jung yang sedari tadi memijit kepalanya tiba-tiba mendapatkan akal.
“sebentar ya, aku mau ketoilet” pamit Su Jung, membuat kedua sahabatnya menaikkan alis mereka, bingung. Su Jung berniat menemui Tao dikelasnya namun dia malah bertemu Choi Minho, kakak kelas jurusan Seni Musik yang pernah menyatakan cinta padanya.
“annyeong Jungie” sapa Minho ramah.
“annyeong oppa ^^” jawab Su Jung tak kalah ramah.
“mau kemana ?”
“mau ke kelas oppa”
“ngapain ?”
“nyari Tao oppa”
“ada masalah apa ?”
“ah enggak kok oppa, cuman urusan sepele kok”
“dia ada di kelas kok, mau oppa antar ?”
“gomawo oppa, tapi tidak usah, aku kesana sendiri aja. Bye oppa” pamit Su Jung lalu berlari kecil menuju kelas Tao. Minho hanya memperhatikannya. Sebuah seringai terlukis di wajahnya.
“aku menemukanmu, Tuan” ucap Minho dalam hati. dikelas Tao, Su Jung menjadi pusat perhatian seisi kelas, bagaimana tidak ? salah satu yeoja terpopuler disekolah itu berani mendatangi kelas XII jurusan Seni Musik yang disebut sebagai “kandang serigala” oleh kelas lainnya karena dikelas ini isinya 89% namja yang beberapa diantaranya memiliki sifat “eror” sendirian dan lagi, kelas itu adalah kelasnya Kriss, mantan pacar sahabatnya. Tanpa kedua sahabatnya, tanpa salah satu teman namjanya. Tao yang melihat keberadaan Su Jung membelalakkan mata.
“haish Su Jung itu ... keluar dari surga masuk kandang serigala ini namanya” pikir Tao dalam hati.
“Taoppa !” pekik Su Jung sambil berlari kecil menuju bangku Tao. Tao hanya menatapnya bingung.
“besok kan oppa ultah ya”
“i-iya, kenapa saeng ?” tanya Tao yang masih bingung.
“traktir yak ? @,@” pinta Su Jung manja dengan puppy eyes andalannya yang seketika membuat Tao menelan ludahnya karena bingung sedangkan beberapa murid namja yang melihat itu malah bersorak kagum.
“yeppeo !!” seru mereka serempak.
“e-eerr traktir ?” tanya Tao memastikan.
“humb” jawab Su Jung seraya mengangguk pasti.
“ta-tapi ...” Tao ragu menjawab.
“Hyun Na ngambek berat loh ! kalo oppa mau dia maafin oppa, traktir aku dulu”
“baiklah, oppa akan mentraktirmu” jawab Tao pasrah. Su Jung tersenyum penuh kemenangan.
“yatta !! berhasil berhasil berhasil, horay !!” batinnya jingkark-jingkrak.
“traktir Mocco Donouts yang di Lotte World itu yak ?”
“baiklah, akan oppa traktir kesana”
“okay, Jungie tunggu disana jam 10 yak !”
“ne arasseo” jawab Tao seraya tersenyum. Ya, Tao akan melakukan apa saja untuk mendapatkan maaf dari Hyun Na sekalipun harus mentraktir Su Jung, karna dia percaya pada kedua sahabat yeojanya. Dia yakin, niat Su Jung itu baik.
“aku kembali ke kelasku dulu ya oppa” pamit Su Jung.
“Mau kuantar kah ? Su Jung ?” tanya Tao.
“tidak perlu, aku balik dulu ya oppa” Su Jung pun pergi meninggalkan kelas Tao dengan perasaan senang.
“sekarang tinggal mengatur rencana selanjutnya” batinnya senang, saat diperjalanan, tidak sengaja ia bertabrakan dengan seorang namja, Park Ilhoo, atau sebut saja Mika.
“mianhae oppa, aku tidak sengaja” kata Su Jung seraya menundukkan kepalanya penuh penyesalan, Mika merasa darahnya berdesir melihat rambut merah Su Jung berkibar (?) saat angin berhembus kencang disekitar mereka.
“lain kali berhati-hatilah” jawab Mika ketus seraya meninggalkan Su Jung. Membuat yeoja itu bingung.
“a-arasseo” gumam Su Jung. Ia melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya. Sesampainya dikelas ...
“darimana ?” tanya Ah Rin dan Hyun Na bersamaan.
“toilet O.Ov” jawab Su Jung cepat.
“kok lama ?” tanya Hyun Na.
“ngapain aja ?” tambah Ah Rin.
“perutku tiba-tiba eror” jawab Su Jung ngasal. Membuat kedua sahabatnya itu bingung.
“Ah !! Ah Rin, bisa bicara sebentar ?” tanya Su Jung.
“mau ngomong apa ?”
“rahasia”
“hah ? apaan ?” tanya AH Rin bingung.
“kajja ! bentar yah Hyun Na” jawab Su Jung seraya menarik tangan Ah Rin menuju luar kelas.
“ada apa sih Jungie ?” tanya Ah Rin penasaran.
“besok kutunggu di Lotte World jam 10 yak ! besok mau negrayain ultahnya Tao oppa disana”
“lah ? kenapa kita yang ngerayain ? kan ada Hyun Na ?” tanya Ah Rin bingung.
“ajak tuh si Jaehyoppa. Aku bawa L.Joe oppa. Pan Hyun Na ama Taoppa lagi tengkar, siapa tau besok mereka bisa balikan”
“apa yang kau rencanakan sih, Jungie ?”
“sudahlah kau turuti perkataanku. Besok akan kujemput Hyun Na secara paksa dengan alasan Taoppa kecelakaan ato apa gitu. Gampang deh !” jawab Su Jung meyakinkan.
“baiklah, besok Jaehyoppa juga tidak ada kegiatan”
“besok pan kita libur -_-“
“hehe, iyasih” Ah Rin cengengesan.
“kajja, kita masuk, aku tidak mau melihat Hyun Na semakin manyun” ajak Su Jung, Ah Rin mengangguk dan memasuki ruang kelas bersama Su Jung.

Esoknya, di Lotte World ...

“mana itu si Su Jung ?” batin Tao kesal. Dia melirik jam dan itu sudah jam 10 lebih. Biasanya Su Jung itu disiplin waktu dan tidak akan datang terlambat apalagi dia sendiri yang janji tapi sampai jam yang dijanjikan lewat pun dia masih belum datang.
“pulang aja kali ya ?” pikir Tao. Sebenarnya dia sedih karena Hyun Na sama sekali tidak mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Saat hendak pergi ..
“Oppa !!” panggil seorang yeoja dari belakangnya. Tao menoleh dan mendapati Ah Rin bersama Jaehyo sedang melambai kearahnya. Ia mengerutkan kening, kenapa bisa ada mereka berdua pikirnya.
“Saengil Chukkae hamnida Taoppa !!” pekik Ah Rin girang seraya memeluk Tao. Membuat namja bermata panda itu shock sekaligus sungkan karena Jaehyo, pacar Ah Rin ada dihadapannya.
“go-gomawo ..” jawab Tao kaku seraya melepas pelukan Ah Rin. Galau juga dipeluk pacar orang.
“saengil chukkae ne, chingu !” ucap Jaehyo seraya menyodorkan tangannya.
“ne, gomawo hyung” jawab Tao seraya menerima sodoran tangan Jaehyo.
“ah iya, kenapa kalian berdua bisa ada disini ?” tanya Tao penasaran.
“Jungie menyuruh kami kemari oppa” jawab Ah Rin. Tao menelan ludah. Berarti hari ini dia tidak hanya mentraktir Su Jung ?
“benarkah ?” tanya Tao memastikan.
“ehm !” jawab Ah Rin dan Jaehyo bersamaan. Tao menghembuskan nafas kasar. Tiba-tiba ...
“annyeong !” sapa seorang yeoja. Ia melambaikan tangannya dan namja tampan disebelahnya hanya tersenyum ke arah tiga orang tadi: Tao, Ah Rin dan Jaehyo.
“Su Jungie !!” sapa Ah Rin girang seraya berlari untuk memeluk sahabatnya itu.
“lebay sekali kau !” komen Su Jung.
“oppa, saengil chukkae ne ^^” kata Su Jung. Tao menatapnya intens seakan menuntut jawaban kenapa bisa ada Ah Rin dna Jaehyo disini.
“happy birthday !” kata L.Joe yang hanya dibalas senyum tipis Tao.
“Hyun Na mana ?” tanya Ah Rin. Tao yang mendengar nama yeojachingunya itu langsung menoleh cepat.
“Hyun Na kesini ?” tanyanya. Sebenarnya hatinya berbunga-bunga andaikata pacarnya itu benar-benar kesini.
“sebentar lagi, tunggu dulu ya oppa” Su Jung tersenyum jahil dan Ah Rin terkikik geli. Sedangkan tiga namja dihadapan mereka hanya menatap bingung tingkah dua yeoja itu.
“yoboseyeo ? ... Hyun Na yaa ... neon eodie ? ... kajja ! kau harus kemari ... Tao oppa kecelakaan ! dia mengalami pendaran hebat di kepalanya !! .... aku serius Hyun Na !! ... kajja !! L.Joe sudah membawanya ke rumah sakit dan dia memintaku menunggumu di Lotte Wolrd .... jebal Hyun Na ... kajja ! kutunggu kau ! ... arasseo, annyeong !” Su Jung menutup telponnya.
“otte ?” tanya Ah Rin.
“sesuai rencana !” jawab Su Jung senang. Tao memiringkan kepalanya. Terlihat lucu. Dia bingung. tadi di telpon Su Jung bilang kalo dia “kecelakaan” dan “pendarahan hebat di kepala”
“Jungie ..” panggil Tao lirih.
“ne oppa ?”
“apa maksud semua ini ?” tanya Tao masih dengan wajah lucunya. Jaehyo dan L.Joe yang mengerti hanya terkekeh.
“mereka sedang mengatur rencana untuk hari ini, Tao” jawab Jaehyo.
“ah aku benar-benar tidak mengerti” Tao geleng-geleng kepala. Pusing lebih tepatnya.



>>> To Be Continue <<<
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar