Tittle
: Absolute Boyfriend
Chapter
: IV
Author
: Jie Er-Jerry
Pair
: SujungXL.Joe (on focus)
Rated : T
Genre : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer
: para pemain disini itu yang pasti
bukan punya saya, mereka punya orang tua masing-masing.
Warning : Cerita ini hanya fiktif belaka.
Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary : “karena
aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan
kami ini serius ?
-Su
Jung’s POV-
Aku merasa ada yang aneh pada
tubuhku. Seperti ada sesuatu yang melingkar dipinggangku dan menahan
punggungku. Dan lagi, sensasi geli pada tengkukku memaksaku membuka mata.
Kusingkap selimut yang ada ditubuhkan dan ada sebuah tangan yang melingkar di
pinggangku. Aku membelalakkan mataku saat kudapati sosok pria yang dua hari ini
kuinginkan tengah tertidur lelap dibelakangku sambil memelukku. Aku hanya bisa
mengamati wajah tidurnya yang terlihat manis dan menggemaskan itu.
“morning,
my queen ^^” ucapnya saat ia membuka matanya. Tiba-tiba angin berhembus. Aku
yang sedang loading akhirnya sadar kalau dia, sosok yang membuatku harus
mengeluarkan uang Delapan Juta Won kemarin tengah berada didepanku dengan tangan
yang masih memeluk pinggangku.
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~”
jeritku seraya menjauhkan tubuhku darinya. Ia kemudian duduk diranjangku seraya
menggaruk lehernya.
“hey
?” ucapnya.
“hn-kyaaaaaaa
jauh-jauh sana !” bentakku. Barusan dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.
“kenapa
kau mengusirku ? aku kan milikmu” ujarnya seraya mendekatiku.
“pe-pergi
sana ! jauh-jauh sana !” bentakku lagi. bukannya pergi dia malah berada
diatasku sekarang.
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~”
jeritku lagi yang sukses membuat oppaku berlari menuju kamarku.
“ada
apa Su-eh ?” tanya Oppaku yang shock melihatku berada dibawah seorang pria
asing dikamarku.
“pagi
Hyung ^^” sapa sosok diatasku itu pada Hyeongkon oppa.
“pa-pagi
juga O.Oa” jawab oppaku yang masih shock.
“oppa
tolong aku !” kataku namun Hyeongkon oppa malah tersenyum hendak menutup pintu.
“lanjutkan
saja ^^” kata oppaku seraya menutup pintu.
“nah
loh ? kok ? op-oppa ?” aku bingung. Apa maksud oppaku berkata seperti itu ?
lanjutkan katanya ? kutatap sosok yang berada diatasku. Dia tersenyum manis
menatapku. Ah bisakah waktu berhenti sebentar ? aku ingin melihatnya tersenyum
selama beberapa menit. Sungguh, senyumnya begitu manis dan menggemaskan
>,<
“tehehehe~”
tiba-tiba dia nyengir bodoh. Aku menaikkan sebelah alisku. Bingung dan curiga.
“kau
cantik !” ucapnya yang masih memasang cengiran bodohnya.
Blush ~ kenapa pipiku
panas ?
“a-a
aaa...” aku bingung mau bilang apa. Dan lagi, kenapa aku nyaman sekali berada
dalam posisi seperti ini ?
“terima
kasih” ucapnya.
“hn
?”
“terima
kasih karena telah-“ ucapannya terpotong saat kudengar HP ku berbunyi
menyanyikan lagu salah satu band Jepang favoritku. The Gazette – Inside Beast
“maaf”
ucapku seraya mengambil HP ku yang ada diatas meja kecil disebelah ranjangku.
Namun saat aku menjulurkan tangan kiriku, aku shock melihat perban yang
melingkar ditelapak tanganku.
“eh
tanganku ?” ucapku bingung. namun rasa curiga itu hilang saat kulihat nama Pabo Ah Rin yang tertera dilayar ponselku.
“yeoboseyeo
?” sapaku.
“Jungie
!!!!!! kau itu cari mati ya ? hari ini kan ujian seni musik ! bagaimana bisa
kau tidak datang ke sekolah heh ?” teriaknya dari sebrang line telpon.
“ha
? jam berapa sekarang ?” tanyaku padanya.
“sekarang
sudah jam sepuluh !” ucapnya lantang.
“mwo
?” aku membelalakkan mataku dan mendorong tubuh sosok tampan dihadapanku sampai
ia terjungkal kebelakang. Kulirik jam alarm Domo-kun ku dan benar saja ! sudah
pukul sepuluh pagi ? ta-tapi ? kenapa Hyeongkon oppa tidak membangunkanku ?
“aw
!” rintihnya yang terjatuh dari ranjangku.
“kau
kenapa sih ?” tanyanya heran. Aku malah panik. Bingung. sudah terlambat untuk
datang kesekolah. Mana hari ini ujian Seni Musik untuk syarat agar bisa ikut
Ujian tahap berikutnya lagi.
“ada
apa my queen ?” tanyanya seraya menghampiriku.
“aku
terlambat datang ke sekolah dan sekarang waktunya ujian Seni musik.
Huweeeeeeeeee” curhatku.
“dan
lagi, kenapa juga Hyeongkon oppa tidak membangunkanku ? jadi telat kan ?”
ucapku kesal.
“dia
baru saja pulang kerja”
“hah
?” tanyaku.
“Hyung
baru saja pulang kerja. Dia pikir kau sudah berangkat sekolah, my queen”
“panggil
aku Su Jung” kataku. Risih juga dipanggil “My Queen” begitu.
“hn
?” dia menaikkan sebelah alisnya. How
cute he is :3
“panggil
aku Su Jung. Risih tau dipanggil seperti itu” protesku. Dia tersenyum.
“kenapa
aku harus memanggilmu begitu ? kau kan milikku. Dan aku milikmu” jawabnya.
“ma-maksudmu
?” sekarang aku yang bingung.
“terima
kasih. Kau sudah membangunkanku” bisiknya. Lagi-lagi aku merasa pipiku memanas.
“dan
maafkan aku”
“untuk
apa ?” tanyaku bingung.
“untuk
ini ...” jawabnya seraya mencium telapak tangan kiriku yang diperban.
“ah
iya, kenapa dengan tanganku ya ?” tanyaku.
“ini
pengorbananmu untuk membangunkanku. Sekarang, aku adalah milikmu, Su Jung, kau
bisa melakukan apapun padaku dan menginginkan apapun dariku. Karena aku,
milikmu, Kim Su Jung” ucapnya serius kali ini. Aku agak bergidik melihat mata
Onyx nya itu. apa dia serius ?
“aku
hanya menginginkan seorang pacar” jawabku malu. Kurasakan ada yang mengelus
rambutku.
“sekali
lagi kukatakan, aku milikmu. Kau bisa meminta apapun dariku bahkan jika kau
ingin aku menjadi pacarmu”
“terima
kasih” ucapku lirih seraya tertunduk malu.
“kau
manis sekali tau !!” ucapnya seraya memelukku gemas. Aaaaa pipiku panas lagi.
“a-aku
mau mandi dan segera kesekolah” kataku. Ia melepas pelukannya.
“baiklah
chagi. Akan kuantar kau kesekolahmu” jawabnya. Aku tersenyum dan mengangguk.
Kemudian bangkit dari ranjangku dan segera menuju kamar mandi.
“kau
jangan lupa mandi, yeobo” kataku. Ia
mengangguk. Aku segera masuk ke kamar mandi dan menutup pintu dengan cepat.
“akhirnya
! aku punya pacar >,<” jeritku senang dalam hati. baiklah, saatnya mandi
...
Di
sekolah ...
“mau
kuantarkan sampai dikelasmu chagi ?” tanya L.Joe padaku.
“tidak
usah, nanti malah ribut” jawabku. Ia mengusap rambutku.
“yang
semangat ya chagi sekolahnya ^^”
“ne
yeobo ^o^” jawabku.
“aku
pulang dulu” pamitnya.
“ne,
hati-hati dijalan ya” kataku. Ia mengangguk kemudian beranjak pergi. Aku
menatap gerbang sekolah yang telah ditutup dan kemudian kulangkahkan kakiku
menuju gerbang sekolah yang paling utara. Tidak ada yang jaga berarti aku aman.
PPAKK
...
“yatta
! berhasil ^O^” ujarku senang saat kakiku sudah menginjak halaman sekolah.
sekarang sudah pukul sebelas pagi dan sudah waktunya jam pelajaran kedua. Yaitu
ujian seni musik.
Aku berlari menuju kelasku. Saat
dilorong aku berpapasan dengan salah satu kakak kelas ku dari extrakulikuler
seni tari. Namanya Jang Hyunseung. Dia menatapku aneh. Aku sempat risih ditatap
seperti itu olehnya namun aku harus segera sampai ke kelasku. Sesampainya
dikelas ...
“yatta
!!! berhasil !!” pekikku senang saat berhasil makhluk ke kelas. Belum ada guru
dan aku tiba-tiba bingung melihat reaksi teman sekelasku terutama dua sahabat
ku yang menatapku horor.
“wae
?” tanyaku memecah keheningan.
“dapet
nyali darimana kau jam segini baru datang ?” tanya Chanyeol, teman sekelasku.
“dan
lagi, ada apa dengan tangan kirimu ?” tanya Ryeowook. Ketua kelasku.
“ya
ampun Jungie !! soak kau itu ! jam berapa ini hah ? untung saja Henry
Songsaenim belum datang.” Kata Ah Rin saat aku sudah duduk dibangkuku. Aku
hanya tersenyum jumawa.
“heh
sarap nih anak ! udah telat, masih bisa aja senyum seperti itu” protes Hyun Na.
Aku masih tersenyum.
“heh
kau kenapa hah ?” tanya Ah Rin khawatir.
“sudah
kudapatkan apa yang kalian inginkan” jawabku bangga.
“hn
?” Hyun Na dan Ah Rin tampak bingung.
“apa
emang ?” tanya Hyun Na penasaran.
“aaaaaa
kau sudah dapat pacar yaaa ???” tebak Ah Rin.
“yaps
^0^” jawabku senang.
“ciyeee
chukkae ne J” kata
Hyun Na dan Ah Rin memberi selamat padaku.
“gomawo”
jawabku.
“siapa
pria yang sudah berhasil mencuri hatimu hah ?” tanya Ah Rin kepo.
“kepo
deh”
“kepo
tanda sayang” jawabnya.
“iya
Jungie, siapa namja yang jadi pacarmu ? apa Sehun oppa ?” tanya Hyun Na.
“bukan
... bukan Sehun oppa, bukan Donghae oppa, bukan juga Minho oppa” jawabku.
“lalu
siapa ?” tanya kedua sahabatku itu.
“nanti
juga kalian tau sendiri” jawabku.
“yah
Jungie~” keluh Hyun Na dan AH Rin barengan.
“sudah
deh. Tuh gurunya datang” kataku. Mereka berdua duduk anteng di bangku
masing-masing.
“siapa
yang pacaran siapa norak coba” gumamku lirih seraya terkikik.
“Su
Jung, nanti kalau ada yang tidak bisa kujawab, aku tanya padamu ya ?” kata Im
Na Rin, salah satu teman sekelasku.
“tanya
Ah Rin saja, dia lebih pintar dariku soal musik” tolakku halus.
“yah
Su Jung ..” keluhnya. Aku hanya bisa tersenyum kecut. Sekarang aku memikirkan
L.Joe. ada dimana dia sekarang ?
Sementara
itu, L.Joe dirumah ...
“simbol
ini lagi” keluhnya seraya menatap cermin besar dihadapannya dan melihat simbol
berbentuk lingkaran seperti jam di dada sebelah kirinya (*foto simbol tertera
di akhir cerita Chapter 4)
“berarti
aku tidak boleh membuatnya terluka atau menangis” kata L.Joe seraya terus
menatap simbol itu di cermin.
-End
of Su Jung’s POV-
-Normal
POV-
Saat pulang sekolah, Su Jung, Ah Rin
dan Hyun Na pulang bersama. Meski bersahabat mereka jarang pulang bersama,
bertiga maksudnya. Itu karena pasti salah satu dari kedua sahabatnya, entah Ah
Rin atau Hyun Na pasti pulang bareng pacarnya. Kebetulan hari ini Hyun Na
dijemput oleh Tao begitu juga Ah Rin yang dijemput oleh pacar barunya, Ahn
Jaehyo yang merupakan mahasiswa jurusan seni di sebuah universitas elit di
Korea. Su Jung sudah biasa melihat pemandangan itu.
“mana
pacarmu ?” tanya Ah Rin.
“sepertinya
dia akan telat menjemputku” jawab Su Jung agak gak enak hati. pasalnya, pacar
kedua sahabatnya juga tampak antusias ingin kenal dengan pacarnya.
“yaaah,
kenapa begitu ? padahal kan kami mau minta PJ” keluh Hyun Na yang disertai
anggukan Ah Rin.
“apa
pacarmu sibuk ?” tanya Jaehyo, pacar Ah Rin.
“nado
molla, mungkin dia-“ perkataan Su Jung terputus saat seseorang memanggilnya.
“Chagi~”
panggil L.Joe seraya menghampiri Su Jung.
“eh
? *O*” Hyun Na dan Ah Rin terpesona melihat L.Joe namun tidak dengan Tao, pacar
Hyun Na. Dia seperti ingin menerkam (?) L.Joe.
“annyeong
Chagi~” sapa L.Joe saat sudah berada disamping Su Jung.
“ne
yeobo ^^” jawab Su Jung.
“oh
ya, perkenalkan, ini, namjachinguku” kata Su Jung. Hyun Na dan Ah Rin masih
terpesona.
“oy
!” panggil Su Jung seraya kibas-kibasin tangan didepan wajah kedua sahabatnya.
“Hai,
L.Joe imnida ^^” sapa L.Joe.
“annyeong
L.Joe, naneun, Hyun Na imnida”
“Ah
Rin imnida. Bangapta ^^”
“Ahn
Jaehyo imnida. Bangapta ne J”
“ne,
nado bangapta ^^”
“chagi,
kok gak ngasih salam ?” tanya Hyun Na pada Tao yang masih terus menatap L.Joe.
sebenarnya pria tampan itu sadar dengan tatapan Tao dan dia sangat tau siapa
Tao sebenarnya.
“ah
? mi-mian. Nan, Tao imnida” kata Tao seraya membungkuk sedikit.
“hello~”
balas L.Joe cool.
“traktiran
ayo !” ajak Ah Rin.
“gimana
yeobo ?” tanya Su Jung pada L.Joe
“kenapa
chagi ?” tanya L.Joe bingung.
“mereka
minta traktiran, boleh ya ?” @.@ << Su Jung’s puppy eyes.
“yeppeo
~” batin Jaehyo, Tao dan L.Joe.
“te-tentu
saja boleh chagi ^^” jawab L.Joe seraya tersenyum manis. Su Jung tersenyum.
“kita
ke Baskin N’ Robbin ya ^^” ajak Su Jung yang disertai anggukan semangat dari
kedua sahabatnya dan ketiga namja yang ada disana.
>>> To Be Continue <<<
SIMBOL
YANG ADA PADA DADA SEBELAH KIRI L.JOE
Keterangan
: ini hanya gambaran simbol yang sudah penuh. Sebelumnya simbol ini kosong dan
hanya ada sudut-sudut yang mewakili angka pada jam. Simbol ini akan terukir
setiap jarum simbol bergerak ke masing-masing sudut. Jadi kayak jam gitu. Jarum
menunjukkan pukul berapa. Simbol ini digambarkan sebagai masa hidup L.Joe
sebagai Lucifer dan sebagai pacar Su Jung. Tadi kan si L.Joe bilang kalo dia
gak boleh bikin ceweknya terluka atau nangis, karena kalau hal itu terjadi,
jarum jam akan bergerak dan hal itu memberikan efek luar biasa bagi L.Joe
maupun Su Jung. Kalau jarumsimbolnya udah penuh, Lucifer yang ada didalam
tubuhnya bakalan mati untuk sementara karena harus mencari tubuh baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar