Minggu, 22 Juni 2014

Absolute Boyfriend (Chapter 4)



Tittle                : Absolute Boyfriend
Chapter           : IV
Author             : Jie Er-Jerry
Pair                  : SujungXL.Joe (on focus)
Rated              : T
Genre              : Friendship, Romance, Fantasy.
Disclaimer       : para pemain disini itu yang pasti bukan punya saya, mereka  punya orang  tua masing-masing.
Warning          : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jangan dipercaya. Gasuka gausah dibaca.
Summary         : “karena aku, pacarmu !”ucapnya lantang. Jadi, dia benar-benar mengaggap kalau hubungan kami ini serius ?




-Su Jung’s POV-

            Aku merasa ada yang aneh pada tubuhku. Seperti ada sesuatu yang melingkar dipinggangku dan menahan punggungku. Dan lagi, sensasi geli pada tengkukku memaksaku membuka mata. Kusingkap selimut yang ada ditubuhkan dan ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangku. Aku membelalakkan mataku saat kudapati sosok pria yang dua hari ini kuinginkan tengah tertidur lelap dibelakangku sambil memelukku. Aku hanya bisa mengamati wajah tidurnya yang terlihat manis dan menggemaskan itu.

“morning, my queen ^^” ucapnya saat ia membuka matanya. Tiba-tiba angin berhembus. Aku yang sedang loading akhirnya sadar kalau dia, sosok yang membuatku harus mengeluarkan uang Delapan Juta Won kemarin tengah berada didepanku dengan tangan yang masih memeluk pinggangku.
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~” jeritku seraya menjauhkan tubuhku darinya. Ia kemudian duduk diranjangku seraya menggaruk lehernya.
“reaksimu berlebihan sekali” ucapnya. aku hanya bengong menatapnya. Bagaimana tidak ? wajah polosnya itu benar-benar menggemaskan. Matanya yang sipit itu mengerjap lucu.
“hey ?” ucapnya.
“hn-kyaaaaaaa jauh-jauh sana !” bentakku. Barusan dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.
“kenapa kau mengusirku ? aku kan milikmu” ujarnya seraya mendekatiku.
“pe-pergi sana ! jauh-jauh sana !” bentakku lagi. bukannya pergi dia malah berada diatasku sekarang.
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~” jeritku lagi yang sukses membuat oppaku berlari menuju kamarku.
“ada apa Su-eh ?” tanya Oppaku yang shock melihatku berada dibawah seorang pria asing dikamarku.
“pagi Hyung ^^” sapa sosok diatasku itu pada Hyeongkon oppa.
“pa-pagi juga O.Oa” jawab oppaku yang masih shock.
“oppa tolong aku !” kataku namun Hyeongkon oppa malah tersenyum hendak menutup pintu.
“lanjutkan saja ^^” kata oppaku seraya menutup pintu.
“nah loh ? kok ? op-oppa ?” aku bingung. Apa maksud oppaku berkata seperti itu ? lanjutkan katanya ? kutatap sosok yang berada diatasku. Dia tersenyum manis menatapku. Ah bisakah waktu berhenti sebentar ? aku ingin melihatnya tersenyum selama beberapa menit. Sungguh, senyumnya begitu manis dan menggemaskan >,<
“tehehehe~” tiba-tiba dia nyengir bodoh. Aku menaikkan sebelah alisku. Bingung dan curiga.
“kau cantik !” ucapnya yang masih memasang cengiran bodohnya.

Blush ~ kenapa pipiku panas ?

“a-a aaa...” aku bingung mau bilang apa. Dan lagi, kenapa aku nyaman sekali berada dalam posisi seperti ini ?
“terima kasih” ucapnya.
“hn ?”
“terima kasih karena telah-“ ucapannya terpotong saat kudengar HP ku berbunyi menyanyikan lagu salah satu band Jepang favoritku. The Gazette – Inside Beast
“maaf” ucapku seraya mengambil HP ku yang ada diatas meja kecil disebelah ranjangku. Namun saat aku menjulurkan tangan kiriku, aku shock melihat perban yang melingkar ditelapak tanganku.
“eh tanganku ?” ucapku bingung. namun rasa curiga itu hilang saat kulihat nama Pabo Ah Rin  yang tertera dilayar ponselku.
“yeoboseyeo ?” sapaku.
“Jungie !!!!!! kau itu cari mati ya ? hari ini kan ujian seni musik ! bagaimana bisa kau tidak datang ke sekolah heh ?” teriaknya dari sebrang line telpon.
“ha ? jam berapa sekarang ?” tanyaku padanya.
“sekarang sudah jam sepuluh !” ucapnya lantang.
“mwo ?” aku membelalakkan mataku dan mendorong tubuh sosok tampan dihadapanku sampai ia terjungkal kebelakang. Kulirik jam alarm Domo-kun ku dan benar saja ! sudah pukul sepuluh pagi ? ta-tapi ? kenapa Hyeongkon oppa tidak membangunkanku ?
“aw !” rintihnya yang terjatuh dari ranjangku.
“kau kenapa sih ?” tanyanya heran. Aku malah panik. Bingung. sudah terlambat untuk datang kesekolah. Mana hari ini ujian Seni Musik untuk syarat agar bisa ikut Ujian tahap berikutnya lagi.
“ada apa my queen ?” tanyanya seraya menghampiriku.
“aku terlambat datang ke sekolah dan sekarang waktunya ujian Seni musik. Huweeeeeeeeee” curhatku.
“dan lagi, kenapa juga Hyeongkon oppa tidak membangunkanku ? jadi telat kan ?” ucapku kesal.
“dia baru saja pulang kerja”
“hah ?” tanyaku.
“Hyung baru saja pulang kerja. Dia pikir kau sudah berangkat sekolah, my queen”
“panggil aku Su Jung” kataku. Risih juga dipanggil “My Queen” begitu.
“hn ?” dia menaikkan sebelah alisnya. How cute he is :3
“panggil aku Su Jung. Risih tau dipanggil seperti itu” protesku. Dia tersenyum.
“kenapa aku harus memanggilmu begitu ? kau kan milikku. Dan aku milikmu” jawabnya.
“ma-maksudmu ?” sekarang aku yang bingung.
“terima kasih. Kau sudah membangunkanku” bisiknya. Lagi-lagi aku merasa pipiku memanas.
“dan maafkan aku”
“untuk apa ?” tanyaku bingung.
“untuk ini ...” jawabnya seraya mencium telapak tangan kiriku yang diperban.
“ah iya, kenapa dengan tanganku ya ?” tanyaku.
“ini pengorbananmu untuk membangunkanku. Sekarang, aku adalah milikmu, Su Jung, kau bisa melakukan apapun padaku dan menginginkan apapun dariku. Karena aku, milikmu, Kim Su Jung” ucapnya serius kali ini. Aku agak bergidik melihat mata Onyx nya itu. apa dia serius ?
“aku hanya menginginkan seorang pacar” jawabku malu. Kurasakan ada yang mengelus rambutku.
“sekali lagi kukatakan, aku milikmu. Kau bisa meminta apapun dariku bahkan jika kau ingin aku menjadi pacarmu”
“terima kasih” ucapku lirih seraya tertunduk malu.
“kau manis sekali tau !!” ucapnya seraya memelukku gemas. Aaaaa pipiku panas lagi.
“a-aku mau mandi dan segera kesekolah” kataku. Ia melepas pelukannya.
“baiklah chagi. Akan kuantar kau kesekolahmu” jawabnya. Aku tersenyum dan mengangguk. Kemudian bangkit dari ranjangku dan segera menuju kamar mandi.
“kau jangan lupa mandi, yeobo” kataku. Ia mengangguk. Aku segera masuk ke kamar mandi dan menutup pintu dengan cepat.
“akhirnya ! aku punya pacar >,<” jeritku senang dalam hati. baiklah, saatnya mandi ...

Di sekolah ...

“mau kuantarkan sampai dikelasmu chagi ?” tanya L.Joe padaku.
“tidak usah, nanti malah ribut” jawabku. Ia mengusap rambutku.
“yang semangat ya chagi sekolahnya ^^”
“ne yeobo ^o^” jawabku.
“aku pulang dulu” pamitnya.
“ne, hati-hati dijalan ya” kataku. Ia mengangguk kemudian beranjak pergi. Aku menatap gerbang sekolah yang telah ditutup dan kemudian kulangkahkan kakiku menuju gerbang sekolah yang paling utara. Tidak ada yang jaga berarti aku aman.

PPAKK ...

“yatta ! berhasil ^O^” ujarku senang saat kakiku sudah menginjak halaman sekolah. sekarang sudah pukul sebelas pagi dan sudah waktunya jam pelajaran kedua. Yaitu ujian seni musik.       
            Aku berlari menuju kelasku. Saat dilorong aku berpapasan dengan salah satu kakak kelas ku dari extrakulikuler seni tari. Namanya Jang Hyunseung. Dia menatapku aneh. Aku sempat risih ditatap seperti itu olehnya namun aku harus segera sampai ke kelasku. Sesampainya dikelas ...

“yatta !!! berhasil !!” pekikku senang saat berhasil makhluk ke kelas. Belum ada guru dan aku tiba-tiba bingung melihat reaksi teman sekelasku terutama dua sahabat ku yang menatapku horor.
“wae ?” tanyaku memecah keheningan.
“dapet nyali darimana kau jam segini baru datang ?” tanya Chanyeol, teman sekelasku.
“dan lagi, ada apa dengan tangan kirimu ?” tanya Ryeowook. Ketua kelasku.
“ya ampun Jungie !! soak kau itu ! jam berapa ini hah ? untung saja Henry Songsaenim belum datang.” Kata Ah Rin saat aku sudah duduk dibangkuku. Aku hanya tersenyum jumawa.
“heh sarap nih anak ! udah telat, masih bisa aja senyum seperti itu” protes Hyun Na. Aku masih tersenyum.
“heh kau kenapa hah ?” tanya Ah Rin khawatir.
“sudah kudapatkan apa yang kalian inginkan” jawabku bangga.
“hn ?” Hyun Na dan Ah Rin tampak bingung.
“apa emang ?” tanya Hyun Na penasaran.
“aaaaaa kau sudah dapat pacar yaaa ???” tebak Ah Rin.
“yaps ^0^” jawabku senang.
“ciyeee chukkae ne J” kata Hyun Na dan Ah Rin memberi selamat padaku.
“gomawo” jawabku.
“siapa pria yang sudah berhasil mencuri hatimu hah ?” tanya Ah Rin kepo.
“kepo deh”
“kepo tanda sayang” jawabnya.
“iya Jungie, siapa namja yang jadi pacarmu ? apa Sehun oppa ?” tanya Hyun Na.
“bukan ... bukan Sehun oppa, bukan Donghae oppa, bukan juga Minho oppa” jawabku.
“lalu siapa ?” tanya kedua sahabatku itu.
“nanti juga kalian tau sendiri” jawabku.
“yah Jungie~” keluh Hyun Na dan AH Rin barengan.
“sudah deh. Tuh gurunya datang” kataku. Mereka berdua duduk anteng di bangku masing-masing.
“siapa yang pacaran siapa norak coba” gumamku lirih seraya terkikik.
“Su Jung, nanti kalau ada yang tidak bisa kujawab, aku tanya padamu ya ?” kata Im Na Rin, salah satu teman sekelasku.
“tanya Ah Rin saja, dia lebih pintar dariku soal musik” tolakku halus.
“yah Su Jung ..” keluhnya. Aku hanya bisa tersenyum kecut. Sekarang aku memikirkan L.Joe. ada dimana dia sekarang ?

Sementara itu, L.Joe dirumah ...

“simbol ini lagi” keluhnya seraya menatap cermin besar dihadapannya dan melihat simbol berbentuk lingkaran seperti jam di dada sebelah kirinya (*foto simbol tertera di akhir cerita Chapter 4)
“berarti aku tidak boleh membuatnya terluka atau menangis” kata L.Joe seraya terus menatap simbol itu di cermin.

-End of Su Jung’s POV-

-Normal POV-

            Saat pulang sekolah, Su Jung, Ah Rin dan Hyun Na pulang bersama. Meski bersahabat mereka jarang pulang bersama, bertiga maksudnya. Itu karena pasti salah satu dari kedua sahabatnya, entah Ah Rin atau Hyun Na pasti pulang bareng pacarnya. Kebetulan hari ini Hyun Na dijemput oleh Tao begitu juga Ah Rin yang dijemput oleh pacar barunya, Ahn Jaehyo yang merupakan mahasiswa jurusan seni di sebuah universitas elit di Korea. Su Jung sudah biasa melihat pemandangan itu.

“mana pacarmu ?” tanya Ah Rin.
“sepertinya dia akan telat menjemputku” jawab Su Jung agak gak enak hati. pasalnya, pacar kedua sahabatnya juga tampak antusias ingin kenal dengan pacarnya.
“yaaah, kenapa begitu ? padahal kan kami mau minta PJ” keluh Hyun Na yang disertai anggukan Ah Rin.
“apa pacarmu sibuk ?” tanya Jaehyo, pacar Ah Rin.
“nado molla, mungkin dia-“ perkataan Su Jung terputus saat seseorang memanggilnya.
“Chagi~” panggil L.Joe seraya menghampiri Su Jung.
“eh ? *O*” Hyun Na dan Ah Rin terpesona melihat L.Joe namun tidak dengan Tao, pacar Hyun Na. Dia seperti ingin menerkam (?) L.Joe.
“annyeong Chagi~” sapa L.Joe saat sudah berada disamping Su Jung.
“ne yeobo ^^” jawab Su Jung.
“oh ya, perkenalkan, ini, namjachinguku” kata Su Jung. Hyun Na dan Ah Rin masih terpesona.
“oy !” panggil Su Jung seraya kibas-kibasin tangan didepan wajah kedua sahabatnya.
“Hai, L.Joe imnida ^^” sapa L.Joe.
“annyeong L.Joe, naneun, Hyun  Na imnida”
“Ah Rin imnida. Bangapta ^^”
“Ahn Jaehyo imnida. Bangapta ne J
“ne, nado bangapta ^^”
“chagi, kok gak ngasih salam ?” tanya Hyun Na pada Tao yang masih terus menatap L.Joe. sebenarnya pria tampan itu sadar dengan tatapan Tao dan dia sangat tau siapa Tao sebenarnya.
“ah ? mi-mian. Nan, Tao imnida” kata Tao seraya membungkuk sedikit.
“hello~” balas L.Joe cool.
“traktiran ayo !” ajak Ah Rin.
“gimana yeobo ?” tanya Su Jung pada L.Joe
“kenapa chagi ?” tanya L.Joe bingung.
“mereka minta traktiran, boleh ya ?” @.@ << Su Jung’s puppy eyes.
“yeppeo ~” batin Jaehyo, Tao dan L.Joe.
“te-tentu saja boleh chagi ^^” jawab L.Joe seraya tersenyum manis. Su Jung tersenyum.
“kita ke Baskin N’ Robbin ya ^^” ajak Su Jung yang disertai anggukan semangat dari kedua sahabatnya dan ketiga namja yang ada disana.



>>> To Be Continue <<<







SIMBOL YANG ADA PADA DADA SEBELAH KIRI L.JOE

                      

Keterangan : ini hanya gambaran simbol yang sudah penuh. Sebelumnya simbol ini kosong dan hanya ada sudut-sudut yang mewakili angka pada jam. Simbol ini akan terukir setiap jarum simbol bergerak ke masing-masing sudut. Jadi kayak jam gitu. Jarum menunjukkan pukul berapa. Simbol ini digambarkan sebagai masa hidup L.Joe sebagai Lucifer dan sebagai pacar Su Jung. Tadi kan si L.Joe bilang kalo dia gak boleh bikin ceweknya terluka atau nangis, karena kalau hal itu terjadi, jarum jam akan bergerak dan hal itu memberikan efek luar biasa bagi L.Joe maupun Su Jung. Kalau jarumsimbolnya udah penuh, Lucifer yang ada didalam tubuhnya bakalan mati untuk sementara karena harus mencari tubuh baru.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar